ASUS ZenBook UX390: Ramping, Kokoh, Stylish
A
A
A
PADA Maret lalu dalam perhelatan Computex di Taipe World Trade Center, Taipe, ASUS memperkenalkan ZenBook 3. Chairman ASUS, Jonney Shih, mengatakan, performa ZenBook 3 luar biasa karena dilengkapi komponen prosesor terbaru buatan Intel Core generasi ke-7 atau Kabylake.
Aspek portabilitas ZenBook 3 dibuat sangat menakjubkan. Penampilannya sangat stylish: Ramping, ringan, dan struktur komponennya yang kompak serta bentuknya yang fit.
Desain ZenBook UX390 sangat menyihir. Padanan warna antara biru gelap serta keemasan di bagian lis tepiannya terlihat begitu menarik. Engselnya pun sangat mudah dibuka dan juga terasa kompak.
Panel LID cover masih menggunakan desain khas ZenBook yakni concentric circle design, ditambah dengan logo ASUS di bagian tengah berwarna keemasan. Penyematan ini membuat kesan elegan dan artistiknya terasa begitu kental. Ketebalannya hanya 11,9mm membuat bobotnya juga menjadi sangat ringan yakni 910 gram.
Yang tak kalah penting, terdapat komponen prosesor dengan teknologi paling mutakhir dan berada pada kelas teratas jajaran prosesor Intel yakni Intel Core i7-7500U. Meskipun tipis, ZenBook UX390 sangat kokoh karena menggunakan bahan aluminium alloy dengan grade yang biasa dipergunakan pada industri pesawat terbang.
Perusahaan menyebutnya sebagai aerospace grade aluminium alloy. Ini yang membuat bobot notebook ini sangat ringan. Jika dikomparasi dengan notebook berlogo buah-buahan ukuran 13 inci dan 12 inci, bobot ZenBook tetap lebih ringan, dan penampang layar lebih luas 5 inci, bobotnya masih jauh lebih ringan 10 gram.
ZenBook UX390 memiliki tiga warna menarik antara lain rose gold, quartz grey, dan royal blue. Selain lengkungan ala diamond cut, struktur lapisan aluminiumnya juga diperkuat dengan prosesos anodizing atau anodisasi. Secara kimiawi, anodisasi adalah sebuah proses pelapisan secara elektrokimia yang bertujuan untuk mempertebal atau memperkuat lapisan protektif alami pada logam.
Proses anodisasi juga mampu meningkatkan keandalan dari permukaan material serta dapat meningkatkan ketahanan terhadap korosi. Aluminium merupakan logam yang sering di-anodizing. Logam non-feros lain yang biasa di-anodizing adalah magnesium dan titanium.
Melalui proses elektrokimia ini akan terbentuk lapisan oksida berpori yang memungkinkan untuk dilakukan proses sekunder yaitu pewarnaan. Nah, seperti yang Anda lihat, sisi pinggiran yang telah dipahat dengan gaya diamond cut tersebut juga dilapisi dengan warna emas.
Warna yang diaplikasikan pada lapisan hasil anodazing tahan terhadap sinar ultraviolet sehingga tidak mudah pudar. Tidak seperti proses surface treatment lainnya, anodisasi tetap mengizinkan mempertahankan tampilan logam dasarnya. Sehingga terlihat mampu menghasilan warna yang mengkilap dan juga menarik.
ZenBook 3 UX390 adalah sebuah notebook yang memadukan antara gaya dan performa. Pada sisi penampilan begitu banyak perubahan yang dibuat ASUS pada lini notebook premiumnya ini. [ak]
Aspek portabilitas ZenBook 3 dibuat sangat menakjubkan. Penampilannya sangat stylish: Ramping, ringan, dan struktur komponennya yang kompak serta bentuknya yang fit.
Desain ZenBook UX390 sangat menyihir. Padanan warna antara biru gelap serta keemasan di bagian lis tepiannya terlihat begitu menarik. Engselnya pun sangat mudah dibuka dan juga terasa kompak.
Panel LID cover masih menggunakan desain khas ZenBook yakni concentric circle design, ditambah dengan logo ASUS di bagian tengah berwarna keemasan. Penyematan ini membuat kesan elegan dan artistiknya terasa begitu kental. Ketebalannya hanya 11,9mm membuat bobotnya juga menjadi sangat ringan yakni 910 gram.
Yang tak kalah penting, terdapat komponen prosesor dengan teknologi paling mutakhir dan berada pada kelas teratas jajaran prosesor Intel yakni Intel Core i7-7500U. Meskipun tipis, ZenBook UX390 sangat kokoh karena menggunakan bahan aluminium alloy dengan grade yang biasa dipergunakan pada industri pesawat terbang.
Perusahaan menyebutnya sebagai aerospace grade aluminium alloy. Ini yang membuat bobot notebook ini sangat ringan. Jika dikomparasi dengan notebook berlogo buah-buahan ukuran 13 inci dan 12 inci, bobot ZenBook tetap lebih ringan, dan penampang layar lebih luas 5 inci, bobotnya masih jauh lebih ringan 10 gram.
ZenBook UX390 memiliki tiga warna menarik antara lain rose gold, quartz grey, dan royal blue. Selain lengkungan ala diamond cut, struktur lapisan aluminiumnya juga diperkuat dengan prosesos anodizing atau anodisasi. Secara kimiawi, anodisasi adalah sebuah proses pelapisan secara elektrokimia yang bertujuan untuk mempertebal atau memperkuat lapisan protektif alami pada logam.
Proses anodisasi juga mampu meningkatkan keandalan dari permukaan material serta dapat meningkatkan ketahanan terhadap korosi. Aluminium merupakan logam yang sering di-anodizing. Logam non-feros lain yang biasa di-anodizing adalah magnesium dan titanium.
Melalui proses elektrokimia ini akan terbentuk lapisan oksida berpori yang memungkinkan untuk dilakukan proses sekunder yaitu pewarnaan. Nah, seperti yang Anda lihat, sisi pinggiran yang telah dipahat dengan gaya diamond cut tersebut juga dilapisi dengan warna emas.
Warna yang diaplikasikan pada lapisan hasil anodazing tahan terhadap sinar ultraviolet sehingga tidak mudah pudar. Tidak seperti proses surface treatment lainnya, anodisasi tetap mengizinkan mempertahankan tampilan logam dasarnya. Sehingga terlihat mampu menghasilan warna yang mengkilap dan juga menarik.
ZenBook 3 UX390 adalah sebuah notebook yang memadukan antara gaya dan performa. Pada sisi penampilan begitu banyak perubahan yang dibuat ASUS pada lini notebook premiumnya ini. [ak]
(poe)