LeakerLocker Temani GhostCtrl Teror Pengguna Internet

Senin, 31 Juli 2017 - 19:04 WIB
LeakerLocker Temani GhostCtrl Teror Pengguna Internet
LeakerLocker Temani GhostCtrl Teror Pengguna Internet
A A A
WhatsApp peringatkan akan virus baru yang manakutkan yang pandai menyamar yakni GhostCtrl ransomware yang akan dimanfaatkan hacker. Namun ternyata GhpstCtrl tak sendiri, LeakeLocker siap menemani sang hantu meneror pengguna internet.

Seperti dilansir dari Dailystar, Senin (31/7/2017), Ghost Ctrl bukan satu-satunya malware yang meneror pengguna saat ini, karena virus ransomware lainnya telah mulai menyerang pengguna perangkat mobile. Baca: WhatsApp Ingatkan Hacker Ciptakan Virus yang Bisa Menyamar

Virus ransomware baru juga telah hadir, dan dijuluki LeakerLocker, meneror pengguna web dengan ancaman untuk mengungkapkan data orang paling pribadi.

LeakerLocker beroperasi secara berbeda dengan malware sebelumnya, karena mengancam untuk mengirimkan informasi paling sensitif Anda ke setiap orang di daftar kontak email dan mobile Anda.

Dalam sebuah posting blog baru-baru ini, perusahaan keamanan Mcafee telah melaporkan bahwa malware tersebut dapat mengakses alamat email Anda, kontak acak, riwayat Chrome, beberapa pesan teks dan panggilan, gambar dari kamera, dan membaca beberapa informasi perangkat.

Untuk mencegah hal ini, malware tersebut menuntut tebusan 'sederhana', misalnya, USD 50 yang harus dibayar korban dalam waktu 72 jam.

Mcafee telah menemukan dua aplikasi populer yang saat ini membawa malware, dan mereka benar-benar sederhana.

Mcafe menyebut Wallpaper Blur HD, yang telah didownload antara 5.000 dan 10.000 kali, dan Booster & Cleaner Pro, yang telah didownload antara 1.000 dan 5.000 kali.

Dan kedua aplikasi tersebut telah menerima ulasan yang lumayan lumayan di toko online, hal ini menunjukkan bahwa pengembang malware bisa menggandakan skor mereka sehingga terlihat lebih sah.

Disarankan agar orang menghindari aplikasi seperti ini dan hanya mengunduh perangkat lunak mereka yang positif.

Untuk menangkalnya TrendMicro menyarankan agar pemilik smartphone Android harus selalu berhati-hati untuk menginstal dan menambah aplikasi di Google Play Store.

Firma keamanan juga menyarankan agar pengguna memperbarui perangkat mereka, dan perusahaan membatasi perangkat kerja untuk mencegah pengguna menginstal perangkat lunak yang merusak.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9909 seconds (0.1#10.140)