Tiga Strategi Gunakan LinkedIn untuk Kemajuan Karier Anda
A
A
A
JAKARTA - BAGI Anda pekerja profesional, tidak asing lagi mendengar platform media sosial LinkedIn. Ya, media sosial ini menjadi tempat bagi para profesional untuk menunjukkan profil karier dan minat mereka pada suatu pekerjaan.
Senior Content Marketer iPrice, Andrew Prasatya memandang LinkeIn sangat penting membantu karier seseorang. “Platform media sosial yang dapat menunjang semua kebutuhan saya adalah LinkedIn. Selama 9 bulan belakangan, saya memanfaatkan LinkedIn untuk membagikan konten-konten terbaru, terkoneksi dengan orang-orang, meminta bantuan dan masih banyak lagi,” ujar Andrew, dalam catatannya kepada SINDOnews.
Dia mengungkapkan, kerja keras dan juga konsistensi yang dilakukan di LinkedIn menjadi salah satu alasan tim konten marketing iPrice diliput majalah Forbes. Selain itu, pengguna dapat terhubung dengan orang-orang yang sangat membantu bagi kemajuan karier. Mulai dari mereka yang bekerja di dunia media, seperti wartawan, editor, sampai dengan pendiri startup yang sukses.
Untuk itu, Andrew membagikan tiga strategi yang dapat dilakukan orang-orang di LinkedIn guna mendukung perjalanan karier:
1. Buat Profil yang Lengkap dan Menarik
Hal pertama yang akan dilihat orang ketika mencari kita di LinkedIn adalah profil. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalisasi bagian profil kita. Berikut beberapa hal yang hal paling penting.
Foto Profil
Karena LinkedIn adalah platform media sosial profesional, maka kita harus menggunakan foto profil yang juga profesional. Foto profil LinkedIn yang baik harus fokus ke diri kita dan buka gambar kelompok. Foto profil juga harus jelas, sehingga koneksi kita dapat mengenali kita dengan mudah. Terakhir, jangan pernah menggunakan foto selfie.
Pengalaman (Buat se-detail Mungkin)
Kesalahan umum yang sering dilakukan orang adalah, kita tidak peduli pada bagian pengalaman di LinkedIn. Kalau kita adalah orang terkenal seperti Mark Zuckerberg atau Elon Musk, maka kita perlu repot-repot memikirkan apa yang harus kita tulis di bagian ini. Tapi jika kita bukan orang yang terkenal, maka wajib untuk meluangkan waktu untuk mempercantik bagian ini.
Pertama, kita harus menyadari kalau orang ingin melihat peran atau role kita saat ini, namun mereka akan lebih tertarik dengan pencapaian-pencapaian yang kita miliki. Jadi, jangan lupa untuk mencantumkan pencapaian yang sudah kita dapatkan.
Jika kita seorang menejer media sosial, kita bisa menyebutkan kampanye sukses apa yang pernah kita urus. Kalau kita seorang penulis, maka buku atau tulisan terbaik apa yang pernah kita tulis.
Kedua, kebanyakan orang juga lupa bahwa kita dapat menambahkan visual dan juga tautan ke website lain pada masing-masing pengalaman yang ada di LinkedIn. Seperti yang kita ketahui, orang akan lebih tertarik dengan konten yang mengandung gambar dibandingkan hanya tulisan.
Jadi, untuk membuat bagian pengalaman lebih menarik, jangan lupa untuk menambahkan gambar-gambar dan juga tautan ke website, publikasi yang kita dapatkan di media, atau penghargaan yang didapatkan.
2. Bangun Relasi yang Baik
Media sosial LinkedIn adalah soal membangun relasi dengan orang yang tepat. Terhubung dengan orang yang sudah kita kenal itu bagus, namun terhubung dengan orang-orang baru di luar lingkaran kita juga sangat penting.
Berdasarkan pengalaman saya, banyak orang-orang baru ini yang pada akhirnya membantu saya dalam meningkatkan karier.
Untuk membangun relasi yang baik, kita harus memahami dua hal penting. Pertama, siapa orang-orang yang tepat untuk kita jalin hubungan baik dan kedua, bagaimana cara menjalin hubungan yang baik dengan mereka.
Temukan Orang yang Tepat
Pertama, kita dapat terhubung dengan orang-orang yang memiliki peran dan juga ketertarikan yang sama dengan kita. Sebagai seorang content merketer, sayang ingin terhubung dengan para content marketer lain yang sudah lebih hebat, sehingga saya dapat belajar dan berdiskusi dengan mereka. Contohnya saya coba utk terhubung dengan content marketer terkenal, seperti Niel Patel dan Rand Fishkin.
Kedua, kita juga dapat terhubung dengan orang-orang yang dapat mendukung kemajuan karier kita. Jika kita adalah seorang blogger teknologi, coba terhubung dengan para blogger teknologi yang sudah lebih terkenal, terhubung dengan editor teknologi di media-media besar. Dalam kasus saya sebagai content marketer, saya ingin terhubung dan menjalin hubungan baik dengan media, jadi saya harus terhubung dengan reporter atau juga editor di media tersebut.
Kirim Pesan Perkenalan Diri yang Personal
Jika ingin mengirimkan undangan koneksi dengan orang yang tidak kita kenal, maka kita perlu untuk memperkenalkan diri. Di LinkedIn, kita dapat mengirimkan pesan pedek ketika ingin mengirimkan undangan ke orang lain untuk terhubung.
Namun harus kita ingat bahwa LinkedIn membatasi jumlah karakter yang bisa kita kirimkan pada tahap perkenalan ini, yaitu sebesar 300 karakter. Jadi, pastikan kita mengirimkan pesan yang singkat, padat, dan jelas.
Kita dapat mulai dengan nama, dari maka kita bekerja, bagaimana kita bisa mengetahui mereka, dan apa tujuan kita terkoneksi dengan mereka.
Ini adalah salah satu contoh dari pesan singkat yang saya kirimkan ketika ingin terhubung dengan menejer blog dari MOZ.
Saya selalu meluangkan waktu dan tenaga untuk mencari orang yang tepat dan ketika saya ingin meminta orang untuk teroneksi di LinkedIn.
Dengan melakukan strategi ini, saya berhasil dengan terhubung dengan seorang content marketer terkenal bernama Joe Escobedo, yang juga kebetulan adalah seorang kontributor di majalah Forbes. Setelah memperhatikan profilenya, saya menyadari bahwa ia sering menulis cerita mengenai digital marketing dan PR di Asia.
Saya langsung mengirimkan permintaan untuk terkoneksi. Setelah terhubung, saya membagikan cerita aktivitas content marketing dan juga PR yang tim iPrice lakukan saat ini. Setelah diskusi yang cukup panjang, akhirnya kami mendapatkan kesempatan untuk diliput oleh Joe di majalah Forbes.
3. Buat Konten yang Bagus di LinkedIn
Strategi terakhir yang tidak kalah penting adalah, kita harus membuat konten yang bermanfaat bagi koneksi kita. Konten yang bagus akan mendorong orang untuk menyukai dan memberikan komentar. Semakin banyak likes dan komentar yang ada pada konten LinkedIn kita, semakin banyak orang yang akan melihat konten dan juga profil kita.
Ada beberapa hal yang harus diingat ketika kita ingin membuat konten yang bagus di LinkedIn:
Pertama, kita dapat berbagi cerita dan juga pengalaman probadi. Contohnya, sebagai seorang pembicara, kita dapat membagikan pengalaman kita dalam memberikan pelatihan di Sekolah Dasar (SD). Dalam kasus saya, saya sering membagikan pengalaman saya bekerja bersama tim dalam membuat konten, cerita di balik konten yang sedang diproduksi dan lain-lain.
Kedua, tawarkan bantuan. Beri tahu koneksi kita, jika ada hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mereka. Contohnya, saya bekerja di NGO yang bergerak di bidang pendidikan anak di negara berkembang. Saya bisa membuat konten singkat di LinkedIn mengenai apa yang saya kerjakan di NGO, dan menawarkan bantuan ke anak-anak di negara berkembang yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak.
Ketiga, bertanya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, semakin banyak likes dan juga komentar yang kita dapatkan, semakin banyak orang yang akan melihat konten tersebut. Salah satu caranya adalah bertanya kepada koneksi kita.
Saya selalu mengkombinasikan poin pertama dan juga ketiga untuk membuat konten yang viral di LinkedIn.
Dua bulan lalu saya sempat pulang ke Jakarta untuk bertemu dan berkolaborasi dengan media-media besar di Indonesia untuk membuat konten mengenai “Tips Media Relations untuk Startups di Indonesia”. Sebelum kontennya jadi, saya membuat post megenai pengalaman saya bertemu dengan media-media besar tersebut dan setelah itu bertanya, apakah koneksi saya ingin mendapatkan konten tersebut jika sudah selesai.
Hasilnya, tulisan saya di LinkedIn ini mendapat 310 likes dan juga 299 komentar.
Senior Content Marketer iPrice, Andrew Prasatya memandang LinkeIn sangat penting membantu karier seseorang. “Platform media sosial yang dapat menunjang semua kebutuhan saya adalah LinkedIn. Selama 9 bulan belakangan, saya memanfaatkan LinkedIn untuk membagikan konten-konten terbaru, terkoneksi dengan orang-orang, meminta bantuan dan masih banyak lagi,” ujar Andrew, dalam catatannya kepada SINDOnews.
Dia mengungkapkan, kerja keras dan juga konsistensi yang dilakukan di LinkedIn menjadi salah satu alasan tim konten marketing iPrice diliput majalah Forbes. Selain itu, pengguna dapat terhubung dengan orang-orang yang sangat membantu bagi kemajuan karier. Mulai dari mereka yang bekerja di dunia media, seperti wartawan, editor, sampai dengan pendiri startup yang sukses.
Untuk itu, Andrew membagikan tiga strategi yang dapat dilakukan orang-orang di LinkedIn guna mendukung perjalanan karier:
1. Buat Profil yang Lengkap dan Menarik
Hal pertama yang akan dilihat orang ketika mencari kita di LinkedIn adalah profil. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalisasi bagian profil kita. Berikut beberapa hal yang hal paling penting.
Foto Profil
Karena LinkedIn adalah platform media sosial profesional, maka kita harus menggunakan foto profil yang juga profesional. Foto profil LinkedIn yang baik harus fokus ke diri kita dan buka gambar kelompok. Foto profil juga harus jelas, sehingga koneksi kita dapat mengenali kita dengan mudah. Terakhir, jangan pernah menggunakan foto selfie.
Pengalaman (Buat se-detail Mungkin)
Kesalahan umum yang sering dilakukan orang adalah, kita tidak peduli pada bagian pengalaman di LinkedIn. Kalau kita adalah orang terkenal seperti Mark Zuckerberg atau Elon Musk, maka kita perlu repot-repot memikirkan apa yang harus kita tulis di bagian ini. Tapi jika kita bukan orang yang terkenal, maka wajib untuk meluangkan waktu untuk mempercantik bagian ini.
Pertama, kita harus menyadari kalau orang ingin melihat peran atau role kita saat ini, namun mereka akan lebih tertarik dengan pencapaian-pencapaian yang kita miliki. Jadi, jangan lupa untuk mencantumkan pencapaian yang sudah kita dapatkan.
Jika kita seorang menejer media sosial, kita bisa menyebutkan kampanye sukses apa yang pernah kita urus. Kalau kita seorang penulis, maka buku atau tulisan terbaik apa yang pernah kita tulis.
Kedua, kebanyakan orang juga lupa bahwa kita dapat menambahkan visual dan juga tautan ke website lain pada masing-masing pengalaman yang ada di LinkedIn. Seperti yang kita ketahui, orang akan lebih tertarik dengan konten yang mengandung gambar dibandingkan hanya tulisan.
Jadi, untuk membuat bagian pengalaman lebih menarik, jangan lupa untuk menambahkan gambar-gambar dan juga tautan ke website, publikasi yang kita dapatkan di media, atau penghargaan yang didapatkan.
2. Bangun Relasi yang Baik
Media sosial LinkedIn adalah soal membangun relasi dengan orang yang tepat. Terhubung dengan orang yang sudah kita kenal itu bagus, namun terhubung dengan orang-orang baru di luar lingkaran kita juga sangat penting.
Berdasarkan pengalaman saya, banyak orang-orang baru ini yang pada akhirnya membantu saya dalam meningkatkan karier.
Untuk membangun relasi yang baik, kita harus memahami dua hal penting. Pertama, siapa orang-orang yang tepat untuk kita jalin hubungan baik dan kedua, bagaimana cara menjalin hubungan yang baik dengan mereka.
Temukan Orang yang Tepat
Pertama, kita dapat terhubung dengan orang-orang yang memiliki peran dan juga ketertarikan yang sama dengan kita. Sebagai seorang content merketer, sayang ingin terhubung dengan para content marketer lain yang sudah lebih hebat, sehingga saya dapat belajar dan berdiskusi dengan mereka. Contohnya saya coba utk terhubung dengan content marketer terkenal, seperti Niel Patel dan Rand Fishkin.
Kedua, kita juga dapat terhubung dengan orang-orang yang dapat mendukung kemajuan karier kita. Jika kita adalah seorang blogger teknologi, coba terhubung dengan para blogger teknologi yang sudah lebih terkenal, terhubung dengan editor teknologi di media-media besar. Dalam kasus saya sebagai content marketer, saya ingin terhubung dan menjalin hubungan baik dengan media, jadi saya harus terhubung dengan reporter atau juga editor di media tersebut.
Kirim Pesan Perkenalan Diri yang Personal
Jika ingin mengirimkan undangan koneksi dengan orang yang tidak kita kenal, maka kita perlu untuk memperkenalkan diri. Di LinkedIn, kita dapat mengirimkan pesan pedek ketika ingin mengirimkan undangan ke orang lain untuk terhubung.
Namun harus kita ingat bahwa LinkedIn membatasi jumlah karakter yang bisa kita kirimkan pada tahap perkenalan ini, yaitu sebesar 300 karakter. Jadi, pastikan kita mengirimkan pesan yang singkat, padat, dan jelas.
Kita dapat mulai dengan nama, dari maka kita bekerja, bagaimana kita bisa mengetahui mereka, dan apa tujuan kita terkoneksi dengan mereka.
Ini adalah salah satu contoh dari pesan singkat yang saya kirimkan ketika ingin terhubung dengan menejer blog dari MOZ.
Hi Felicia, I am Andrew from iPrice. Just saw your latest article on Moz Blog about “Content Marketing”. It was awesome. Btw, I just want to say Hi and good luck to you and team at Moz! Cheers, Andrew |
Saya selalu meluangkan waktu dan tenaga untuk mencari orang yang tepat dan ketika saya ingin meminta orang untuk teroneksi di LinkedIn.
Dengan melakukan strategi ini, saya berhasil dengan terhubung dengan seorang content marketer terkenal bernama Joe Escobedo, yang juga kebetulan adalah seorang kontributor di majalah Forbes. Setelah memperhatikan profilenya, saya menyadari bahwa ia sering menulis cerita mengenai digital marketing dan PR di Asia.
Saya langsung mengirimkan permintaan untuk terkoneksi. Setelah terhubung, saya membagikan cerita aktivitas content marketing dan juga PR yang tim iPrice lakukan saat ini. Setelah diskusi yang cukup panjang, akhirnya kami mendapatkan kesempatan untuk diliput oleh Joe di majalah Forbes.
3. Buat Konten yang Bagus di LinkedIn
Strategi terakhir yang tidak kalah penting adalah, kita harus membuat konten yang bermanfaat bagi koneksi kita. Konten yang bagus akan mendorong orang untuk menyukai dan memberikan komentar. Semakin banyak likes dan komentar yang ada pada konten LinkedIn kita, semakin banyak orang yang akan melihat konten dan juga profil kita.
Ada beberapa hal yang harus diingat ketika kita ingin membuat konten yang bagus di LinkedIn:
Pertama, kita dapat berbagi cerita dan juga pengalaman probadi. Contohnya, sebagai seorang pembicara, kita dapat membagikan pengalaman kita dalam memberikan pelatihan di Sekolah Dasar (SD). Dalam kasus saya, saya sering membagikan pengalaman saya bekerja bersama tim dalam membuat konten, cerita di balik konten yang sedang diproduksi dan lain-lain.
Kedua, tawarkan bantuan. Beri tahu koneksi kita, jika ada hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mereka. Contohnya, saya bekerja di NGO yang bergerak di bidang pendidikan anak di negara berkembang. Saya bisa membuat konten singkat di LinkedIn mengenai apa yang saya kerjakan di NGO, dan menawarkan bantuan ke anak-anak di negara berkembang yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak.
Ketiga, bertanya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, semakin banyak likes dan juga komentar yang kita dapatkan, semakin banyak orang yang akan melihat konten tersebut. Salah satu caranya adalah bertanya kepada koneksi kita.
Saya selalu mengkombinasikan poin pertama dan juga ketiga untuk membuat konten yang viral di LinkedIn.
Dua bulan lalu saya sempat pulang ke Jakarta untuk bertemu dan berkolaborasi dengan media-media besar di Indonesia untuk membuat konten mengenai “Tips Media Relations untuk Startups di Indonesia”. Sebelum kontennya jadi, saya membuat post megenai pengalaman saya bertemu dengan media-media besar tersebut dan setelah itu bertanya, apakah koneksi saya ingin mendapatkan konten tersebut jika sudah selesai.
Hasilnya, tulisan saya di LinkedIn ini mendapat 310 likes dan juga 299 komentar.
(dmd)