Tangkal Konten Negatif, YouTube Andalkan Komunitas
A
A
A
JAKARTA - Beberapa waktu lalu netizen sempat dihebohkan oleh aksi seorang pria yang melakukan bunuh diri yqng menyiarkannya secara live di Facebook. Alhasil aksi pria tersebut pun sempat menjadi viral di dunia maya.
Namun dalam hal ini, meski aksi sudah dihapus oleh Facebook dikhawatirkan video tersebut masih dapat beredar secara luas melalui plarform lainnya. Menanggapi hal tersebut, Chief Marketing Officer Google Indonesia, Veronica Utami mengaku YouTube sudah memiliki progeam khusus untuk menangka konten negatif.
"Kalau yang bunuh diri itu sebenernya bukan di platform kita. Jadi kita tidak bisa komentar. Kalau dari YouTube kita ada creator for change dimana kita menggandeng non profit atau cameo project untuk membantu menyebarkan pesan bagaimana cara upload konten yang lebih positif. Itu fokus kita," ujar Veronica, di Jakarta, Senin (20/3/2017).
Selain itu, Veronica menjelaskan, YouTube telah memiliki komunitas guidline. Jadi siapapun bisa menandai konten yang tidak pantas lalu menyebutkan kenapa konten tersebut dianggap tidak pantas.
"Komunitas ini jumlahnya sudah kami gandakan untuk bisa mengevaluasi apakah konten tersebut harus diturunkan atau tidak. Orang lain pun bisa terlibat di situ," paparnya.
Ditanyai apakah di luar laporan, YouTube akan menghapus langsung konten yag dianggap negatif. "Kita mengandalkan laporan dari orang-orang yang nonton karena ini komunitas yang bertanggung jawab terkait konten," tandasnya.
Namun dalam hal ini, meski aksi sudah dihapus oleh Facebook dikhawatirkan video tersebut masih dapat beredar secara luas melalui plarform lainnya. Menanggapi hal tersebut, Chief Marketing Officer Google Indonesia, Veronica Utami mengaku YouTube sudah memiliki progeam khusus untuk menangka konten negatif.
"Kalau yang bunuh diri itu sebenernya bukan di platform kita. Jadi kita tidak bisa komentar. Kalau dari YouTube kita ada creator for change dimana kita menggandeng non profit atau cameo project untuk membantu menyebarkan pesan bagaimana cara upload konten yang lebih positif. Itu fokus kita," ujar Veronica, di Jakarta, Senin (20/3/2017).
Selain itu, Veronica menjelaskan, YouTube telah memiliki komunitas guidline. Jadi siapapun bisa menandai konten yang tidak pantas lalu menyebutkan kenapa konten tersebut dianggap tidak pantas.
"Komunitas ini jumlahnya sudah kami gandakan untuk bisa mengevaluasi apakah konten tersebut harus diturunkan atau tidak. Orang lain pun bisa terlibat di situ," paparnya.
Ditanyai apakah di luar laporan, YouTube akan menghapus langsung konten yag dianggap negatif. "Kita mengandalkan laporan dari orang-orang yang nonton karena ini komunitas yang bertanggung jawab terkait konten," tandasnya.
(wbs)