Aplikasi SiApik, Cara Tingkatkan UMKM Melek Administrasi Keuangan

Selasa, 14 Maret 2017 - 22:06 WIB
Aplikasi SiApik, Cara...
Aplikasi SiApik, Cara Tingkatkan UMKM Melek Administrasi Keuangan
A A A
YOGYAKARTA - Tingkat pemahaman usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap sistem manajemen administrasi masih sangat rendah. Berdasarkan survei OtoritasJasa Keuangan (OJK), tingkat pemahaman dan kemampuan UMKM menyusun sistem administasi keuangan hanya sekitar 20%.

Oleh karena itu, Bank Indonesia (BI) berusaha mendorong kemajuan Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Salah satunya dengan menciptakan Sistem Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SiApik). Sebuah sistem yang berguna mencatat transaksi keuangan dan laporan keuangan masing-masing pelaku.

Salah satu perwakilan Sincore consulting (rekanan BI dalam mengembangkan aplikasi SiApik), Rudy Suryanto menambahkan aplikasi SiApik ini bisa diakses melalui playstore dan didapatkan secara gratis.

Setelah diunduh,aplikasi ini bisa diakses tanpa layanan koneksi internet. Karena aplikasi ini dibuat untuk memberikan layanan secara offline.

Meski berbasis android, namun ia menjamin data yang disimpan aman. Karena untuk masuk ke aplikasi yang sudah diunduh harus menggunakan password. Tujuan dari penyusunan aplikasi ini agar UMK melek finansial minimal bisa membedakan aset dan utang ataupun piutang.

"Sekarang UMK terjebak mental pekerja bukan pengusaha. Uang pribadi bercampur dengan uang usaha, itu salah," tutur Rudy, Selasa (14/3/2017).

Selama ini, UMK masih kesulitan menyajikan laporan keuangan yang handal dan memadai. UMK biasanya hanya mengandalkan administrasi manual. Mereka tidak bisa membuat laporan keuangan sehingga seringkali tidak mengetahui secara pasti keuntungan dan kerugian. Hal tersebut diperparah dengan belum ada pemisahan antara uang pribadi dengan uang usaha.

Respons masyarakat terhadap aplikasi ini cukup bagus. Karena saat ini sudah ada 10.000 orang yang mengunduhnya. Untuk di Yogyakarta sendiri, ada sekitar 100 orang yang mengunduhnya dari target 1.000 orang.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1946 seconds (0.1#10.140)