Lewat Smart Learning Class, Samsung Dukung Kemajuan Pendidikan di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - PT Samsung Electronics Indonesia, bersama dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) meluncurkan sebuah program “Dari Samsung untuk Guru Indonesia” yaitu Samsung Smart Learning Class, sebuah ruang kelas berbasis ICT (Information and Communication Technology) yang hadir untuk memberikan pelatihan penggunaan gadget dan teknologi bagi para guru di seluruh Indonesia.
Pelatihan tersebut diharapkan dapat membuat guru-guru semakin dekat dengan teknologi dan bisa memanfaatkannya untuk menciptakan metode belajar-mengajar yang lebih efisien, menarik dan interaktif dengan para siswa.
“Samsung Smart Learning Class yang kami bangun dilengkapi dengan sekitar 23 buah Samsung Galaxy Tablet A8 dan perangkat-perangkat pendukung sebuah kelas berbasis ICT, seperti display TV, koneksi internet hingga printer. Kami berharap fasilitas dan pelatihan-pelatihan dasar penggunaan tablet serta e-learning yang dirancang oleh IGI, dapat membawa kemajuan pada sistem pendidikan dan metode pengajaran di Indonesia,” ujar Kanghyun Lee, Vice President Corporate Business and Corporate Affairs PT. Samsung Electronics Indonesia, kepada SINDOnews, Rabu (1/3/2017).
Salah satu kendala dari pemanfaatan teknologi dalam metode pengajaran adalah keterbatasan guru-guru Indonesia dalam menggunakan gadget, sebagian besar bahkan belum akrab dengan teknologi. Berbeda dengan siswa-siswi Indonesia yang 80% mengakses internet menggunakan tablet, laptop maupun smartphone untuk mengerjakan tugas dan bersosialisi di sosial media.
“Kami menyadari sebagian besar guru di Indonesia masih memiliki kendala dalam menggunakan perangkat-perangkat teknologi. Oleh karena itu kami menyiapkan kurikulum pelatihan e-learning dan pelatihan dasar menggunakan software umum seperti power point dan excel, serta membangun dan melatihkan kanal-kanal pelatihan seperti Sagusaku, Sagusakti, Sagusablog, Sagusampi, Sagusanov, dan lain-lain dengan total sebanyak 17 kanal pelatihan dan akan terus berkembang untuk guru-guru anggota IGI maupun bukan anggota IGI,” tutur Muhammad Ramli Rahim, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia menjelaskan.
Selain fasilitas Samsung Smart Learning Class di Makassar, program “Dari Samsung untuk Guru Indonesia” ini juga meliputi program Training of Coach agar semua peserta yang mengikuti program ini dapat melanjutkan program dengan memberikan pengenalan e-learning, pelatihan gadget dan literasi untuk daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia.
Lebih kurang 30 Samsung Galaxy Tablet A8 disiapkan agar dapat digunakan secara mobile dan dibawa ke daerah-daerah lain untuk memfasilitasi pelatihan Training of Coach tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan forum komunikasi antara guru-guru anggota IGI, sehingga semua guru dari Sabang sampai Merauke dapat terhubung untuk saling bertukar informasi dan berbagi pengalaman praktek terbaik dari masing-masing daerah.
“Kami percaya guru merupakan elemen terpenting dalam sebuah sistem pendidikan, dan memiliki peranan vital untuk membentuk generasi muda yang cinta belajar dan memiliki bekal ilmu untuk membuka peluang-peluang di masa depan. Membekali guru dengan kemajuan teknologi semakin memperkuat peran guru dalam ekosistem pendidikan untuk mendukung misi pemerintah lewat program Kemendikbud dalam menciptakan pembelajaran yang bermutu,” tutup Kanghyun Lee.
Pelatihan tersebut diharapkan dapat membuat guru-guru semakin dekat dengan teknologi dan bisa memanfaatkannya untuk menciptakan metode belajar-mengajar yang lebih efisien, menarik dan interaktif dengan para siswa.
“Samsung Smart Learning Class yang kami bangun dilengkapi dengan sekitar 23 buah Samsung Galaxy Tablet A8 dan perangkat-perangkat pendukung sebuah kelas berbasis ICT, seperti display TV, koneksi internet hingga printer. Kami berharap fasilitas dan pelatihan-pelatihan dasar penggunaan tablet serta e-learning yang dirancang oleh IGI, dapat membawa kemajuan pada sistem pendidikan dan metode pengajaran di Indonesia,” ujar Kanghyun Lee, Vice President Corporate Business and Corporate Affairs PT. Samsung Electronics Indonesia, kepada SINDOnews, Rabu (1/3/2017).
Salah satu kendala dari pemanfaatan teknologi dalam metode pengajaran adalah keterbatasan guru-guru Indonesia dalam menggunakan gadget, sebagian besar bahkan belum akrab dengan teknologi. Berbeda dengan siswa-siswi Indonesia yang 80% mengakses internet menggunakan tablet, laptop maupun smartphone untuk mengerjakan tugas dan bersosialisi di sosial media.
“Kami menyadari sebagian besar guru di Indonesia masih memiliki kendala dalam menggunakan perangkat-perangkat teknologi. Oleh karena itu kami menyiapkan kurikulum pelatihan e-learning dan pelatihan dasar menggunakan software umum seperti power point dan excel, serta membangun dan melatihkan kanal-kanal pelatihan seperti Sagusaku, Sagusakti, Sagusablog, Sagusampi, Sagusanov, dan lain-lain dengan total sebanyak 17 kanal pelatihan dan akan terus berkembang untuk guru-guru anggota IGI maupun bukan anggota IGI,” tutur Muhammad Ramli Rahim, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia menjelaskan.
Selain fasilitas Samsung Smart Learning Class di Makassar, program “Dari Samsung untuk Guru Indonesia” ini juga meliputi program Training of Coach agar semua peserta yang mengikuti program ini dapat melanjutkan program dengan memberikan pengenalan e-learning, pelatihan gadget dan literasi untuk daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia.
Lebih kurang 30 Samsung Galaxy Tablet A8 disiapkan agar dapat digunakan secara mobile dan dibawa ke daerah-daerah lain untuk memfasilitasi pelatihan Training of Coach tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan forum komunikasi antara guru-guru anggota IGI, sehingga semua guru dari Sabang sampai Merauke dapat terhubung untuk saling bertukar informasi dan berbagi pengalaman praktek terbaik dari masing-masing daerah.
“Kami percaya guru merupakan elemen terpenting dalam sebuah sistem pendidikan, dan memiliki peranan vital untuk membentuk generasi muda yang cinta belajar dan memiliki bekal ilmu untuk membuka peluang-peluang di masa depan. Membekali guru dengan kemajuan teknologi semakin memperkuat peran guru dalam ekosistem pendidikan untuk mendukung misi pemerintah lewat program Kemendikbud dalam menciptakan pembelajaran yang bermutu,” tutup Kanghyun Lee.
(wbs)