Sentimen Netizen terhadap Tiga Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Voteyuk.id, platform analisis media sosial berbasis machine learning melakukan riset bagaimana sikap nitizen terhadap tiga pasangan peserta Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, yang akan digelar pada 15 Februari 2017. Mengambil data dari Twitter, mereka melihat sentimen terhadap ketiga pasangan calon, yaitu Agus-Sylvi, Ahok-Djarot dan Anies- Sandiaga.
Dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Voteyuk.id mengambil data sejak Oktober 2016 dan saat debat pertama berlangsung pada 13 Januari 2017. Berdasarkan data yang diambil dari Oktober 2016 hingga 12 Januari 2017, terlihat pada infografik, pasangan Anies-Sandiaga mendapatkan sentimen positif terbanyak dari para netizen Twitter yang mencapai 57% respon positif dari 360,464 tweet, disusul Agus-Sylvi dengan 48% dari 284,087 tweet.
Di samping itu, pasangan Ahok-Djarot mendapatkan sentimen negatif paling besar dibandingkan pasangan lainnya, yaitu 23%. Demografi tweet terbanyak sejumlah 1,193,435 tweet membicarakan pasangan Ahok-Djarot, lebih besar dibanding jumlah tweet yang membicarakan dua pasangan kandidat lainnya.
Voteyuk.id juga melakukan analisis emosi berdasarkan konten tweet para netizen yang dibagi menjadi tujuh, yaitu netral, senang, sedih, takut, kaget, muak dan marah. Netizen cenderung menampilkan emosi takut terhadap pasangan Ahok-Djarot dan emosi senang terhadap Agus-Sylvi dan Anies-Sandiaga. Sentimen ini dilihat berdasarkan jumlah tweet masing-masing pasangan.
Setelah debat kandidat pertama kali yang dilakukan pada 13 Januari 2017, Voteyuk.id melakukan analisis data yang menunjukkan perubahan jumlah netizen yang membicarakan tiap kandidat. Dalam satu hari itu sebanyak 3.617 tweet membicarakan Agus-Sylvi, disusul 2.021 tweet membicarakan Anies-Sandiaga dan 1.483 tweet membicarakan Ahok-Djarok. Hal ini menunjukkan pergeseran dari banyaknya netizen dari yang membicarakan Ahok-Djarot menjadi Agus-Sylvi.
Dari total 2.021 tweet yang ada, pasangan Anies-Sandiaga mendapatkan repons positif terbanyak, yaitu 38% dari 2,021 tweet, disusul dengan 27% dari total 3,617 tweet oleh pasangan Agus-Sylvi. Sedangkan, respons negatif masih diraih oleh pasangan Ahok-Djarot sebesar 5% dari 1.483 tweet yang membicarakan pasangan tersebut.
Berdasarkan hasil analisis emosi yang dilihat dari konten tweet, banyak netizen menunjukkan respons kaget kepada pasangan Agus-Sylvi. Sementara, Ahok-Djarot mendatkan respons takut dari para netizen.
Dari kedua diagram tersebut, terlihat bahwa debat kandidat memengaruhi respons netizen di platform media sosial Twitter. Perubahan sentimen netizen setelah debat kedua kandidat masih memungkinkan, baru akan terlihat setelah dilakukan pemantauan data.
"Voteyuk.id akan terus melakukan analisis melalui platform Twitter selama gelaran pesta demokrasi Ibu Kota ini sehingga data sentimen netizen ini bisa menjadi panduan untuk pemilih dan para kandidat," tulis Voteyuk.
Dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Voteyuk.id mengambil data sejak Oktober 2016 dan saat debat pertama berlangsung pada 13 Januari 2017. Berdasarkan data yang diambil dari Oktober 2016 hingga 12 Januari 2017, terlihat pada infografik, pasangan Anies-Sandiaga mendapatkan sentimen positif terbanyak dari para netizen Twitter yang mencapai 57% respon positif dari 360,464 tweet, disusul Agus-Sylvi dengan 48% dari 284,087 tweet.
Di samping itu, pasangan Ahok-Djarot mendapatkan sentimen negatif paling besar dibandingkan pasangan lainnya, yaitu 23%. Demografi tweet terbanyak sejumlah 1,193,435 tweet membicarakan pasangan Ahok-Djarot, lebih besar dibanding jumlah tweet yang membicarakan dua pasangan kandidat lainnya.
Voteyuk.id juga melakukan analisis emosi berdasarkan konten tweet para netizen yang dibagi menjadi tujuh, yaitu netral, senang, sedih, takut, kaget, muak dan marah. Netizen cenderung menampilkan emosi takut terhadap pasangan Ahok-Djarot dan emosi senang terhadap Agus-Sylvi dan Anies-Sandiaga. Sentimen ini dilihat berdasarkan jumlah tweet masing-masing pasangan.
Setelah debat kandidat pertama kali yang dilakukan pada 13 Januari 2017, Voteyuk.id melakukan analisis data yang menunjukkan perubahan jumlah netizen yang membicarakan tiap kandidat. Dalam satu hari itu sebanyak 3.617 tweet membicarakan Agus-Sylvi, disusul 2.021 tweet membicarakan Anies-Sandiaga dan 1.483 tweet membicarakan Ahok-Djarok. Hal ini menunjukkan pergeseran dari banyaknya netizen dari yang membicarakan Ahok-Djarot menjadi Agus-Sylvi.
Dari total 2.021 tweet yang ada, pasangan Anies-Sandiaga mendapatkan repons positif terbanyak, yaitu 38% dari 2,021 tweet, disusul dengan 27% dari total 3,617 tweet oleh pasangan Agus-Sylvi. Sedangkan, respons negatif masih diraih oleh pasangan Ahok-Djarot sebesar 5% dari 1.483 tweet yang membicarakan pasangan tersebut.
Berdasarkan hasil analisis emosi yang dilihat dari konten tweet, banyak netizen menunjukkan respons kaget kepada pasangan Agus-Sylvi. Sementara, Ahok-Djarot mendatkan respons takut dari para netizen.
Dari kedua diagram tersebut, terlihat bahwa debat kandidat memengaruhi respons netizen di platform media sosial Twitter. Perubahan sentimen netizen setelah debat kedua kandidat masih memungkinkan, baru akan terlihat setelah dilakukan pemantauan data.
"Voteyuk.id akan terus melakukan analisis melalui platform Twitter selama gelaran pesta demokrasi Ibu Kota ini sehingga data sentimen netizen ini bisa menjadi panduan untuk pemilih dan para kandidat," tulis Voteyuk.
(dmd)