Tren Pasar Aplikasi Mobile Terus Mengalami Pertumbuhan
A
A
A
JAKARTA - App Annie, perusahaan intelijen bisnis dan data aplikasi mobile merilis laporan restrospetif (Restrospective Report) tahunan keempatnya yang berisi analisa komprehensif dari tren pasar aplikasi mobile selama 2016. Sebagaimana perilaku pengguna yang terus meningkat dalam menggunakan aplikasi, Retrospective Report menyajikan gagasan tren pasar aplikasi mobile untuk menjalankan bisnis mobile yang lebih baik.
Dengan adanya pertumbuhan mengunduh aplikasi serta menggunakannya, pendapatan publisher meningkat sebesar 40 persen di setiap tahunnya, peningkatan semakin melesat di atas tahun 2015 dengan menghasilkan 3USD5 miliar dari toko aplikasi iOS dan Google Play. Apabila iklan di dalam aplikasi juga dihitung dari pendapatan toko aplikasi resmi dan tidak resmi di tahun 2016, publisher telah meraih keuntungan sebesar USD89 milyar
Berarti pengunduhan aplikasi tumbuh sebanyak 15 persen di seluruh dunia melalui iOS dan Google Play dengan total waktu yang dihabiskan dalam menggunakan aplikasi naik sebesar 25%. Selanjutnya, laporan ini menyatakan bahwa rata-rata pengguna menggunakan 30 aplikasi setiap bulan di berbagai toko aplikasi.
"Sebagaimana teknologi dan model bisnis terus berkembang, aplikasi memainkan peran yang lebih besar dalam mengubah dan menciptakan peluang untuk perusahaan dan industri, baik yang telah berjalan ataupun baru dimulai. Kami melihat indikasi utama dari pergeseran ini secara global. Penerapan aplikasi sedang berkembang pesat di pasar negara berkembang termasuk India dan Indonesia, sementara pasar di negara maju, keberadaan aplikasi justru sedang menantang dan cenderung mengubah industri tradisional termasuk ritel, hiburan dan perbankan," ujar Senior Vice President of Research App Annie, Danielle Levitas, dalam keterangan resminya, Kamis (19/1/2017).
Sorotan utama dari Retrospective Report 2016 meliputi:
- Perekonomian aplikasi terus meningkat secara mengesankan di seluruh dunia. Bertentangan dengan mitos bahwa tidak ada yang mengunduh aplikasi lagi, justru pengguna semakin banyak mengunduh dan menggunakan aplikasi.
- Aplikasi mengganggu industri tradisional seperti perbankan, hiburan dan ritel Popularitas aplikasi Fintech telah berkembang sebagai cara baru untuk melakukan transaksi keuangan, terutama untuk model perbankan ritel dengan layanan lengkap yang telah lama berdiri.
- Video streaming kini banyak digemari sehingga mengakibatkan perusahaan hiburan untuk memikirkan kembali model bisnis mereka. Saat ini pengguna lebih bersedia untuk membayar layanan berlangganan melalui aplikasi daripada di tempat lain, misalnya Netflix secara global dan Youku di Cina.
- Permainan (Games) masih tetap di peringkat pertama ketika berbicara tentang pendapatan aplikasi, berkat Pokemon Go yang mengajak non-gamers ke dalam dunia games.
- Games masih memimpin pendapatan terbanyak di toko aplikasi dengan iOS sebesar 75% dan Google Play sebesar 90%.
Dengan adanya pertumbuhan mengunduh aplikasi serta menggunakannya, pendapatan publisher meningkat sebesar 40 persen di setiap tahunnya, peningkatan semakin melesat di atas tahun 2015 dengan menghasilkan 3USD5 miliar dari toko aplikasi iOS dan Google Play. Apabila iklan di dalam aplikasi juga dihitung dari pendapatan toko aplikasi resmi dan tidak resmi di tahun 2016, publisher telah meraih keuntungan sebesar USD89 milyar
Berarti pengunduhan aplikasi tumbuh sebanyak 15 persen di seluruh dunia melalui iOS dan Google Play dengan total waktu yang dihabiskan dalam menggunakan aplikasi naik sebesar 25%. Selanjutnya, laporan ini menyatakan bahwa rata-rata pengguna menggunakan 30 aplikasi setiap bulan di berbagai toko aplikasi.
"Sebagaimana teknologi dan model bisnis terus berkembang, aplikasi memainkan peran yang lebih besar dalam mengubah dan menciptakan peluang untuk perusahaan dan industri, baik yang telah berjalan ataupun baru dimulai. Kami melihat indikasi utama dari pergeseran ini secara global. Penerapan aplikasi sedang berkembang pesat di pasar negara berkembang termasuk India dan Indonesia, sementara pasar di negara maju, keberadaan aplikasi justru sedang menantang dan cenderung mengubah industri tradisional termasuk ritel, hiburan dan perbankan," ujar Senior Vice President of Research App Annie, Danielle Levitas, dalam keterangan resminya, Kamis (19/1/2017).
Sorotan utama dari Retrospective Report 2016 meliputi:
- Perekonomian aplikasi terus meningkat secara mengesankan di seluruh dunia. Bertentangan dengan mitos bahwa tidak ada yang mengunduh aplikasi lagi, justru pengguna semakin banyak mengunduh dan menggunakan aplikasi.
- Aplikasi mengganggu industri tradisional seperti perbankan, hiburan dan ritel Popularitas aplikasi Fintech telah berkembang sebagai cara baru untuk melakukan transaksi keuangan, terutama untuk model perbankan ritel dengan layanan lengkap yang telah lama berdiri.
- Video streaming kini banyak digemari sehingga mengakibatkan perusahaan hiburan untuk memikirkan kembali model bisnis mereka. Saat ini pengguna lebih bersedia untuk membayar layanan berlangganan melalui aplikasi daripada di tempat lain, misalnya Netflix secara global dan Youku di Cina.
- Permainan (Games) masih tetap di peringkat pertama ketika berbicara tentang pendapatan aplikasi, berkat Pokemon Go yang mengajak non-gamers ke dalam dunia games.
- Games masih memimpin pendapatan terbanyak di toko aplikasi dengan iOS sebesar 75% dan Google Play sebesar 90%.
(wbs)