Bukalapak Pastikan Awasi Diskon Tidak Masuk Akal
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah toko online (e-commerce) kerap kali mendeklarasikan diskon besar sebagai bumbu pemanis belanja. Bahkan tidak jarang toko online berani menawarkan diskon besar 90 persen.
Namun sayangnya, diskon yang ditawarkan tidak benar-benar real. Dimana kalau dihitung-hitung sebenarnya harga barang yang ditawarkan setelah dipotong diskon sama dengan harga resmi dari pabrikan.
Menyikapi fenomena tersebut, CEO Bukalapak, Achmad Zaky tidak menampik kalau hal seperti itu memang banyak terjadi.
"Saya tidak menutup fakta bahwa ada yang melakukan hal itu. Walaupun hal seperti itu sebenarnya di offline juga ada," ujar Zaky, di Jakarta, Selasa (10/1/2016).
Meski begitu, Zaky tidak menutup kemungkinan bila hal tersebut dilakukan oleh para pelapak. Hanya saja mungkin jumlahnya tidak banyak.
"Ada tapi sepertinya minoritas, dari ratusan juta mungkin cuma nol koma sekian persen," ungkapnya.
Bukalapak sendiri sangat memperhatikan apa yang dilakukan para pelapak. Selain itu ada ada sistem yang akan mengawasi para pelapak jika berbuat nakal.
"Kalau ketawan jelas kita basmi. Karena kita juga ada analisnya, tapi saya yakin konsumen juga sudah pintar. Jadi kalau sudah tidak masuk akal yasudah tidak usah dibeli saja. Selain itu kita juga kan terima laporan dari para pengguna. Jadi pasti kita perhatikan," tegasnya.
Namun sayangnya, diskon yang ditawarkan tidak benar-benar real. Dimana kalau dihitung-hitung sebenarnya harga barang yang ditawarkan setelah dipotong diskon sama dengan harga resmi dari pabrikan.
Menyikapi fenomena tersebut, CEO Bukalapak, Achmad Zaky tidak menampik kalau hal seperti itu memang banyak terjadi.
"Saya tidak menutup fakta bahwa ada yang melakukan hal itu. Walaupun hal seperti itu sebenarnya di offline juga ada," ujar Zaky, di Jakarta, Selasa (10/1/2016).
Meski begitu, Zaky tidak menutup kemungkinan bila hal tersebut dilakukan oleh para pelapak. Hanya saja mungkin jumlahnya tidak banyak.
"Ada tapi sepertinya minoritas, dari ratusan juta mungkin cuma nol koma sekian persen," ungkapnya.
Bukalapak sendiri sangat memperhatikan apa yang dilakukan para pelapak. Selain itu ada ada sistem yang akan mengawasi para pelapak jika berbuat nakal.
"Kalau ketawan jelas kita basmi. Karena kita juga ada analisnya, tapi saya yakin konsumen juga sudah pintar. Jadi kalau sudah tidak masuk akal yasudah tidak usah dibeli saja. Selain itu kita juga kan terima laporan dari para pengguna. Jadi pasti kita perhatikan," tegasnya.
(wbs)