Bekraf Bentuk Ekosistem Developer Indonesia

Rabu, 30 November 2016 - 01:59 WIB
Bekraf Bentuk Ekosistem...
Bekraf Bentuk Ekosistem Developer Indonesia
A A A
JAKARTA - Menjelang akhir tahun, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Dicoding Indonesia menggelar Bekraf Developer Conference (BDC) pada 27-28 November 2016. Kegiatan ini diselenggarakan untuk merumuskan langkah-langkah tepat dalam membangun ekosistem terbaik bagi developer Tanah Air agar bisa berkembang dalam memanfaatkan potensi ekonomi kreatif di daerahnya masing-masing secara berkesinambungan.

Program tersebut mempertemukan para developer, pemerintah (dari berbagai kementerian) serta perwakilan industri. Sehingga hasil rekomendasi BDC tersebut diharapkan bisa menciptakan sinergi yang kuat di antara para pemangku kepentingan dalam ekosistem pengembangan aplikasi dan games Indonesia. Khususnya dalam mencari solusi dari sejumlah permasalahan dasar developer pemula dan merumuskan target bersama developer Indonesia dalam 10 tahun ke depan.

Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Hari Santoso Sungkari mengatakan BDC 2016 merupakan wadah terbentuknya talenta-talenta di bidang digital yang akan melahirkan startup sehingga Indonesia dapat menjadi tuan rumah di Ekonomi Digital Indonesia.

Para developer yang terlibat di BDC ini terdiri dari student developer, indie developer, professional dan top developer. Mereka adalah para pemilik minimal satu aplikasi atau game di store (App Store, Play Store, Tizen Store, Windows Store dsb).

"Selain untuk merumuskan rekomendasi bagi pengembangan industri kreatif digital, melalui event ini, mereka bisa menjalin networking dengan pelaku industri digital lain seperti diantaranya IBM, Line, Microsoft, Samsung, Lenovo Mobile, Oppo, Nokia, Mito Mobile, Sony Mobile, dan XL," ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (29/11/2016).

Pada saat yang bersamaan, mereka juga bisa membangun jaringan dengan berbagai kementerian yang berkaitan dengan pengembangan industri digital seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koordinasi Perekonomian serta Bekraf sendiri.

Para developer bisa mencari informasi dan penjelasan seputar pengurusan hak kekayaan intelektual, akses permodalan, akses pemasaran ataupun konsultasi seputar ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebuah produk digital.

"Salah satu luaran utama dari BDC adalah pemetaan permasalahan yang dihadapi developer di tanah air beserta rencana solusi untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut," ungkap CEO Dicoding Narenda Wicaksono,

"Harapan kami ini dapat menjadi langkah awal sinergi yang kokoh antara pemerintah, industri, dan para developer sebagai pelaku ekonomi kreatif."

Dengan adanya rekomendasi BDC ini, diharapkan pengembangan industri ekonomi digital tanah air semakin optimal dan terarah guna menghadapi berbagai tantangan regional dan global.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1078 seconds (0.1#10.140)