Ribuan Anak Muda Makassar Padati Bekraf Developer Day

Minggu, 16 Oktober 2016 - 16:40 WIB
Ribuan Anak Muda Makassar Padati Bekraf Developer Day
Ribuan Anak Muda Makassar Padati Bekraf Developer Day
A A A
MAKASSAR - Kegiatan Bekraf Developer Day (BDD) yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Hotel Grand Clarion, Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin mendapat apresiasi positif. Tak kurang dari 1.000 anak muda menghadiri seminar yang turut dibawakan oleh pakar yang ahli dalam bidang digital media.

Tak hanya pelajar dan mahasiswa, banyak pula startup pemula yang tengah merintis usaha di bidang digital. Salah satunya Gifa Eriyanto. Bersama enam rekannya di Makassar, dia menciptakan aplikasi penyusunan surat-menyurat dan aplikasi khusus pendataan nelayan.

"Melalui kegiatan Bekraf Developer Day saya ingin menambah informasi mengenai pemasaran dan pendampingan dari Bekraf. Omzet jualan kami saat ini hanya Rp120 juta, kami targetkan tahun ini menjadi Rp300 juta per tahun. Prospek ini sangat baik apalagi kalau dibantu networking-nya oleh Bekraf," ujar Gifa di sela-sela acara tersebut, Sabtu (15/10/2016).

Pada bagian lain, Sekretaris Utama Bekraf Mesdin Kornelis Simarmata mengatakan, potensi pertumbuhan startup di Indonesia masih sangat menjanjikan. Sebagai ilustrasinya, kata dia, pengguna smartphone dan lama waktu online di ponsel hingga enam jam per hari adalah peluang bisnis yang menjanjikan dalam industri digital.

"Ini kesempatan bagi para pegiat bisnis digital untuk memacu kreativitasnya untuk bersaing. Jangan sampai pelaku bisnis dari luar negeri yang menikmati market yang sangat besar di Indonesia," kata Mesdin.

Lebih lanjut dia mengatakan, sudah banyak lembaga kursus dan sekolah yang menghasilkan coder dan developer yang andal. Karena itu, lanjut dia, Indonesia harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, khususnya terkait penyelesaian masalah lokal dengan aplikasi yang sangat bersahabat dengan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari menjelaskan, Bekraf akan terus menggenjot industri kreatif agar semakin maju dan memiliki daya saing tinggi. Beberapa hal yang menjadi perhatian serius Bekraf untuk percepatan industri digital di Indonesia antara lain memberikan akses modal kerja antara industri dan pemilik modal, pendampingan hak cipta, dan membantu pemasaran produk.

"Misalnya, kami membantu usaha kreatif dengan ekspose internasional di Istambul, ternyata produk Indonesia juga diterima masyarakat internasional," kata Hari.

Hingga saat ini, pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia dari sektor industri kreatif baru 7%. Pada 2019, ditargetkan meningkat menjadi 12%. "Sejumlah cara dilakukan untuk mendongkrak PDB dari sektor industri kreatif, yakni dengan memperbanyak usaha kreatif yang lebih berkualitas dan substitusi produk impor," ujarnya.

BDD dibagi dalam dua sesi. Pertama, General Session diisi dengan keynote oleh Deputi Infrastruktur Hari Sungkari, Narenda Wicaksono (Co-founder Dicoding Indonesia, dan Andi Taru sebagai founder Educa Studio.

Pada sesi ini juga menghadirkan perwakilan dari sejumlah perusahaan teknologi informasi papan atas tanah air seperti Risman Adnan (Samsung R&D INstitute Indonesia), Irving Hutagalung (Microsoft Indonesia) dan Irsan Saputra dari IBM INdonesia.

Kedua, Parallel Session terdiri dari sesi aplikasi, game, web dan IoT. Masing-masing sesi akan menghadirkan pakar dan praktisi seperti Sidiq Permana selaku CIO Nusantara Beta Studio yang membahas tema "Deep Understanding of Main Android App Components" di sesi aplikasi dan Henri Jhie dari Makassar Game Dev yang akan memberikan tips bagaimana membuat game yang menarik dan atraktif.

Sebelumnya, acara serupa digelar di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan terkahir di Medan pada 1 Oktober. Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Bekraf dan Dicoding dengan dukungan Komunitas ID-Android, Dirakit, Codepolitan dan perusahaan teknologi Indonesia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7614 seconds (0.1#10.140)