Sistem Keamanan Biometrik pada ATM Masih Mudah Dibobol Hacker

Selasa, 04 Oktober 2016 - 10:27 WIB
Sistem Keamanan Biometrik...
Sistem Keamanan Biometrik pada ATM Masih Mudah Dibobol Hacker
A A A
JAKARTA - Sudah sejak lama Anjungan Tunai Mandiri (ATM) menjadi incaran para penipu yang memburu data kartu kredit. Berbagai cara telah dilakukan mulai dari meletakkan perangkat buatan sendiri pada ATM untuk mencuri informasi atau penggunaan kamera web.

Seiring berjalannya waktu, desain perangkat tersebut telah ditingkatkan agar tidak mudah terdeteksi. Alhasil banyak organisasi keuangan mempertimbangkan solusi berbasis biometrik menjadi salah satu teknologi tambahan paling menjanjikan.

Namun sayangnya hal ini berdampak terbalik, para penjahat siber justru melihat biometrik sebagai peluang baru untuk mencuri informasi penting. Berdasarkan penelitian Kaspersky Lab dengan cara melakukan pengamatan gelombang pertama dari skimmer biometrik melalui "presale testing", hasilnya selama pengujian telah ditemukan beberapa bug.

Namun, masalah utamanya adalah penggunaan modul GSM untuk transfer data biometrik, modul tersebut terlalu lambat untuk mentransfer besarnya volume dari data yang diperoleh. Akibatnya, versi terbaru dari skimmer akan menggunakan teknologi transfer data lainnya yang lebih cepat.

"Masalah utama dengan biometrik adalah, tidak seperti password atau kode pin yang dapat dengan mudah dimodifikasi, mustahil untuk mengubah sidik jari atau iris mata Anda. Oleh karena itu, jika data Anda diretas sekali saja, maka tidak akan aman untuk menggunakan metode otentikasi biometrik lagi. Itulah mengapa sangat penting untuk menjaga data tersebut tetap aman dan mengirimkannya dengan cara yang aman," ujar Ahli Keamanan Kaspersky Lab, Olga Kochetova, dalam keterangan resminya, Selasa (4/10/2016).

Dirinya menambahkan, selain itu, data biometrik juga dicatat dalam paspor modern yang disebut e-paspor serta visa. Jadi, jika seorang penyerang mencuri e-paspor, mereka tidak hanya memiliki dokumen, tetapi juga data biometrik orang tersebut. Alhasil mereka telah mencuri penuh identitas seseorang.

Penggunaan alat-alat yang mampu membahayakan data biometrik bukan satu-satunya ancaman siber potensial terhadap ATM. Hacker akan terus melakukan serangan berbasis malware, serangan blackbox dan serangan jaringan untuk merebut data yang nantinya dapat digunakan untuk mencuri uang dari bank dan nasabahnya.
(dol)
Berita Terkait
Berebut Superpower Sains
Berebut Superpower Sains
Jokowi Akui Infrastruktur...
Jokowi Akui Infrastruktur Kesehatan dan Pendidikan Buat Daya Saing Indonesia Lemah
Jaring Talenta Bidang...
Jaring Talenta Bidang Sains, Kemendikbud Gelar Kompetisi Sains Nasional 2020
Sains yang Nirmakna
Sains yang Nirmakna
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Berita Terkini
Bukti Terkuat Adanya...
Bukti Terkuat Adanya Kehidupan di Luar Bumi Ditemukan
7 jam yang lalu
Saham Perusahaan Teknologi...
Saham Perusahaan Teknologi AS Anjlok Imbas Tarif Trump
7 jam yang lalu
Apple Siapkan Perangkat...
Apple Siapkan Perangkat Andalan untuk Gantikan iPhone
8 jam yang lalu
Hypernet dan Huawei...
Hypernet dan Huawei Jalin Kemitraan Strategis untuk Pemberdayaan Digital UKM
18 jam yang lalu
Jawaban Kenapa Kucing...
Jawaban Kenapa Kucing Berwarna Oranye Punya Banyak Kelebihan Akhirnya Terungkap
20 jam yang lalu
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan...
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan Hidup-hidup untuk Pertama Kalinya
21 jam yang lalu
Infografis
10 Negara dengan Anggaran...
10 Negara dengan Anggaran Pertahanan Tertinggi pada 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved