Startup Ini Salurkan Pinjaman Rp20 Miliar
Startup Ini Salurkan Pinjaman Rp20 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Startup PT Investree Radhika Jaya (Investree) melaporkan telah menyalurkan dana sebesar Rp20,2 miliar kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) dan karyawan. Investree sendiri merupakan startup marketplace yang mempertemukan peminjam dan pemberi pinjaman.
Chairman dan Co-Founder Investree, Adrian Gunadi mengatakan, pihaknya fokus sebagai startup untuk memajukan usaha kecil dan menengah melalui kegiatan pinjam meminjam berbasis teknologi. Komitmen perseroan adalah meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Jumlah biaya yang disalurkan Investree tersebut tercatat sejak resmi beroperasi pada Mei hingga September 2016. “Dari jumlah tersebut, sebesar Rp15 miliar biaya pinjaman tersebut telah dinyatakan lunas,” ujar Adrian, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Investree menghadirkan produk sebagai solusi dan alternatif akses permodalan untuk usaha kecil menengah, terutama di industri kreatif. Pendapat ini juga diamini Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia.
Menurut Adrian, sebagian besar usaha kecil menengah di industri kreatif mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal usaha jika melalui institusi finansial umum, seperti perbankan. Selama beroperasi, Investree menyebut, 38% dari peminjam yang difasilitasinya adalah usaha di industri kreatif.
Melalui produk yang ditawarkannya, baik Investree dan Bekraf berharap dapat membantu mendorong perkembangan industri kreatif di Indonesia, sehingga industri tersebut dapat tumbuh dengan baik dan sehat.
Sebelumnya, Investree telah menggandeng Bank Danamon dalam kemitraan strategis sistem cash management, yaitu fasilitas automatic payment & automatic posting, atau yang biasa dikenal dengan host-to-host service.
Kerja sama Investree, peer to peer marketplace mempertemukan pemberi pinjaman dengan peminjam secara online. Dalam hal ini Danamon memberi manfaat kepada pemberi pinjaman dan pihak peminjam dengan proses lebih mudah, cepat dan transparan dalam bertransaksi melalui platform peer-to-peer marketplace yang dihadirkan Investree.
Chairman dan Co-Founder Investree, Adrian Gunadi mengatakan, pihaknya fokus sebagai startup untuk memajukan usaha kecil dan menengah melalui kegiatan pinjam meminjam berbasis teknologi. Komitmen perseroan adalah meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Jumlah biaya yang disalurkan Investree tersebut tercatat sejak resmi beroperasi pada Mei hingga September 2016. “Dari jumlah tersebut, sebesar Rp15 miliar biaya pinjaman tersebut telah dinyatakan lunas,” ujar Adrian, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Investree menghadirkan produk sebagai solusi dan alternatif akses permodalan untuk usaha kecil menengah, terutama di industri kreatif. Pendapat ini juga diamini Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia.
Menurut Adrian, sebagian besar usaha kecil menengah di industri kreatif mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal usaha jika melalui institusi finansial umum, seperti perbankan. Selama beroperasi, Investree menyebut, 38% dari peminjam yang difasilitasinya adalah usaha di industri kreatif.
Melalui produk yang ditawarkannya, baik Investree dan Bekraf berharap dapat membantu mendorong perkembangan industri kreatif di Indonesia, sehingga industri tersebut dapat tumbuh dengan baik dan sehat.
Sebelumnya, Investree telah menggandeng Bank Danamon dalam kemitraan strategis sistem cash management, yaitu fasilitas automatic payment & automatic posting, atau yang biasa dikenal dengan host-to-host service.
Kerja sama Investree, peer to peer marketplace mempertemukan pemberi pinjaman dengan peminjam secara online. Dalam hal ini Danamon memberi manfaat kepada pemberi pinjaman dan pihak peminjam dengan proses lebih mudah, cepat dan transparan dalam bertransaksi melalui platform peer-to-peer marketplace yang dihadirkan Investree.
(dmd)
Explore More