Masalah Google Tak Hanya Pajak tapi Keamanan Negara

Selasa, 20 September 2016 - 00:24 WIB
Masalah Google Tak Hanya...
Masalah Google Tak Hanya Pajak tapi Keamanan Negara
A A A
JAKARTA - Google menjadi pusat perhatian media di Tanah Air. Pakar keamanan cyber Pratama Persadha memandang masalah Google tidak hanya mengenai pajak tapi ada hal yang lebih penting, yaitu keamanan rahasia negara.

Menurutnya, Google punya kerentanan keamanan, khususnya isu program PRISM, sebuah proyek mata-mata yang melibatkan raksasa teknologi.

“Program PRISM ini tujuannya mengumpulkan informasi penting dari seluruh dunia. Karena informasi kini banyak lewat internet, maka raksasa teknologi khususnya dari AS dipaksa membuka akses oleh intelejen AS seperti NSA,” ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Senin (19/9/2016).

Terlepas dari isu spionase tingkat tinggi, Pratama menambahkan, hal ini momentum yang bagus bagi pemerintah untuk mengembangkan aplikasi dan layanan OTT lokal. Pemerintah bisa memprogramkan aplikasi yang bisa dipakai umum maupun khusus untuk pejabat penting negara.

“Dengan kondisi ini seharusnya pemerintah bisa memprioritaskan untuk membangun aplikasi maupun OTT lokal. Efeknya jelas, pemberdayaan SDM lokal, pemerintah lebih mudah menarik pajak dan ada kemandirian teknologi. Selain itu, seharusnya lebih aman, karena server di Tanah Air dan langsung diawasi,” terang Chairman lembaga riset keamanan cyber CISSReC (Communcation and Information System Security Research Center) ini.

Menurut Pratama, China bisa menjadi contoh baik dalam menghadapi Google. Karena ada ancaman instabilitas bila Google bebas “berpraktik” di negeri Tirai Bambu tersebut. Layanan Google maupun media sosial seperti Facebook pun dilarang di sana.

“China memberikan alternatif pada warganya seperti Baidu, Weibo dan QQ. Ini membuat kebijakan melarang Google dan Facebook tidak terlampau berpengaruh di negeri itu. Karena itu, seharusnya ini jadi momentum pemerintah Indonesia untuk mengembangkan layanan OTT lokal,” terangnya.

Pratama menilai SDM Indonesia sudah banyak diakui dunia. Seharusnya tidak sulit bagi pemerintah membangun OTT lokal. Hanya dibutuhkan kebijakan dan bantuan prasarana yang mendukung terwujudnya OTT lokal.

Dia menyebutkan OTT lokal yang mandiri berimbas pada keamanan negara lebih terjamin. Tanpa memakai Google, para pejabat dan diplomat bisa memakai email buatan lokal yang terenkripsi misalnya untuk berkomunikasi, sehingga tidak khawatir diretas pihak asing,” jelas mantan pejabat Lembaga Sandi Negara tersebut.
(dmd)
Berita Terkait
Google.org Umumkan Pendanaan...
Google.org Umumkan Pendanaan Edukasi AI dan Ketahanan Pangan untuk 6 juta Orang di Asia Tenggara
Komdigi dan Google Luncurkan...
Komdigi dan Google Luncurkan Google Play Protect untuk Keamanan Digital
Google Luncurkan 11.000...
Google Luncurkan 11.000 Beasiswa untuk Keterampilan Digital
Google Teratas dalam...
Google Teratas dalam Daftar Mobile Publisher pada Dua Bulan Awal di 2021
Google Meet Tambah Fitur...
Google Meet Tambah Fitur Baru untuk Persiapan Sebelum Pertemuan
Google akan Hapus Semua...
Google akan Hapus Semua Konten jika Tak Aktif Selama 2 Tahun
Berita Terkini
Jangan Sampai Ketinggalan!...
Jangan Sampai Ketinggalan! Bitcoin Cs Bangkit dari Kubur, Siap-Siap Panen Cuan?
5 jam yang lalu
Apple Siapkan Chip Implan...
Apple Siapkan Chip Implan Otak yang Bisa Kendalikan Perangkat Teknologi
6 jam yang lalu
Ilmuwan Top Gambarkan...
Ilmuwan Top Gambarkan Kondisi Terakhir Alam Semesta sebelum Kiamat Datang
9 jam yang lalu
Geger Pernyataan Menkes:...
Geger Pernyataan Menkes: Pria Bercelana 33 Inci Umur Lebih Pendek? Bongkar Fakta Obesitas yang Lebih Mengerikan!
16 jam yang lalu
Ini Bukti Nyata AI Mampu...
Ini Bukti Nyata AI Mampu Menguasai Perasaan Manusia
20 jam yang lalu
Elon Musk Minta Robot...
Elon Musk Minta Robot Tesla Menari untuk Keluarga Kerajaan Arab Saudi
20 jam yang lalu
Infografis
Khamenei: Negosiasi...
Khamenei: Negosiasi dengan AS Tak akan Selesaikan Masalah Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved