Komunitas MitOSI Gelar Touring Sebar Kurban
A
A
A
JAKARTA - Komunitas Mitsubishi Outlander Sport Indonesia (MitOSI) senantiasa berupaya memenuhi kebutuhan para anggotanya, salah satunya dengan selalu mencari momentum yang pas dengan kegiatan yang tepat.
Momentum ini terjadi saat libur panjang perayaan Idul Adha, pada 10-12 September 2016 lalu. Dari hasil diskusi sesama anggota, MitOSI kemudian memutuskan mengadakan kegiatan Touring Idul Adha 2016.
“Kegiatan ini ingin menyatukan antara touring keluarga, wisata alam, wisata kuliner dan sekaligus sebagai puncaknya adalah menjalankan ibadah dalam peringatan Idul Adha,” ungkap Wayan Eka Putra, ketua umum MitOSI. Sasaran touring kali ini adalah ke pantai selatan jawa Barat di Pangandaran.
Touring Berbalut Wisata Alam dan Kuliner
Sabtu dinihari, 10 September, sejumlah anggota MitOSI sudah berkumpul di titik kumpul di rest area km 57 Tol jakarta Cikampek. Meski sebagian anggota keluarga masih tampak mengantuk, tapi semangat untuk memulai touring tampak dari seluruh member MitOSI.
“Kami memang mengadakan kegiatan turing yang mengikutkan keluarga, agar kekompakan MitOSI juga menjalar ke seluruh anggota keluarganya. Kami akan menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 450 km menuju Pantai Pangandaran,” ujar Widodo Sam, sebagai ketua bidang Kegiatan MitOSI.
Sesuai dengan aturan main di MitOSI, rangkaian touring berjalan tertib dan selalu mematuhi peraturan lalulintas. Peserta pun dilarang menggunakan strobo dan lampu rotator berwarna biru, merah dan kuning seperti yang diatur dalam Undang-Undang Lalulintas.
Tidak lama selepas suasana perkotaan di Bandung Selatan, seluruh peserta touring disuguhi pemandangan yang indah sepanjang perjalanan. Mulai dari perkebunan teh, pemandangan danau Situ Cileunca, dan hutan di sekitar Cisewu, Garut. Jalur ini juga tidak terlalu ramai, walaupun saat itu memasuki libur panjang Idul Adha. Seluruh peserta menikmati perjalanan ini.
Tak lupa peserta singgah sebentar di monumen di Alun-alun Talegong. Sebuah monumen yang terletak di kecamatan Talegong, yang di sekitarannya terdapat pemandangan indah berupa lembah dan perkebunan. Peserta sempat berhenti di beberapa tempat dengan pemandangan menakjubkan, untuk sekedar menikmati pemandangan, atau mengabadikan keindahan yang terhampar.
Tepat menjelang Dzuhur, rombongan Touring Idul Adha MitOSI sampai di tempat makan siang. Namnya Rumah Makan Sunda rasa. Sebuah rumah makan, yang sebenarnya berada di rumah warga di Cisewu, Garut Jawa barat. Rumah yang asri dan dikelilingi kolam ikan, membuat para peserta dan keluarga lahap menyantap makanan khas sunda.
Menunya khas Sunda dan sederhana, tapi karena peserta sudah lapar dan juga sudah digoyang oleh jalanan yang berliku, maka menu sederhana pun menjadi sangat nikmat. Apa lagi ada menu yang sangat istimewa, yang jarang dinikmati peserta yang rata-rata warga perkotaan. Namanya sayur umbut kelapa, atau pucuk batang kelapa yang muda, dan rasanya manis dan dibuat sayur oleh warga di Cisewu ini.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kuliner Sunda di Sunda Rasa tandas dilahap para peserta touring. Diakhiri dengan segelas teh tawar panas, atau secangkir kopi bagi para pengemudinya yang terasa nikmat diseruput di desa ini. Tak lupa bagipeserta Muslim melanjutkannya dengan ibadah Sholat di Musholla desa.
Setelah beristirahat makan siang di Cisewu, rangkaian touring Idul Adha MitOSI melanjutkan perjalanan ke Pangandaran. Sekitar dua jam perjalanan dari Cisewu, dan melintasi pedesaan, peserta mulai disuguhi pemandangan pesisir.
Menyalurkan Hewan Kurban
Sabtu 11 September, inilah saatnya menjalankan misi utama perjalanan Touring Idul Adha MitOSI kali ini. Rombongan touring akan menyampaikan hewan kurban, berupa 2 ekor sapi ke sebuah desa nelayan di Batu Karas, Pangandaran. Desa ini terletak sekitar 30 kilometer dari Kota Pangandaran, yang mayoritas warganya berprofesi sebagai Nelayan. Dua ekor sapi yang disalurkan oleh MitOSi diterima oleh Ketua RW di Kampung Batu yang didampingi ulama setempat.
“Kami menyambut gembira menerima Sapi Kurban dari MitOSI ini, desa kami jarang menerima hewan kurban berupa sapi, tapi tahun ini Alhamdulillah, dari 3 ekor sapi yang kami terima, dua di antaranya adalah dari MitOSI,” ujar ketua RW.
Mengeksplorasi Pangandaran
Setelah menjalankan misi utama menyalurkan Hewan Kurban, kini waktunya mengeksplorasi Kabupaten Pangandaran. Peserta lebih dulu berkeliling Kabupaten Pangandaran, yang ternyata tidak hanya memiliki kawasan wisata Pantai Pangandaran. Kali ini peserta akan mendapat pemandu wisata asli orang Pangandaran.
Setelah seharian sebelumnya banyak menikmati perjalanan dari atas mobil, kali ini peserta menikmati pemandangan dengan naik perahu di Green Canyon ini. Dengan biaya Rp. 150.000 per perahu yang bisa dimuati 6 orang, peserta touring menyusuri sungai Cijulang, ke arah hulu. Sebuah pengalaman yang menakjubkan, melihat pemandangan di sepanjang sungai ke arah Green Canyon.
Di ujung perjalanan, peserta melintasi gua, yang didalamnya juga terdapat air terjun kecil. Pengunjung juga bisa merasakan segarnya Green Canyon dengan berenang maupun melakukan body rafting di sungai ini. Di green canyon, peserta Touring memang tidak disarankan untuk ikut turun berenang.
Setelah itu peserta menuju kawasan pesisir, Jojogan terletak di daerah cukup tinggi. Jalannya belum halus, dan di banyak tempat, aspal sudah terkelupas. Jadi perlu kehati-hatian ekstra dari para pengemudi. Perlu waktu sekitar 45 menit menuju Jojogan ini, tapi sulitnya jalan ke sana, terbayar ketika memasuki kawasan Wonder Hills Jojogan.
Keseruan utama dari obyek wisata ini adalah di sungainya. Ini adalah hulu dari sungai Citumang di Pangandaran. Berbagai tempat wisata alam ditawarkan di sini, mulai dari Body rafting, water tubing, menyusuri gua, air terjun bertingkat, hingga gua kelelawar.
Hampir setengah hari dihabiskan oleh peserta touring di kawasan wisata Jojogan ini, jelang Maghrib peserta mulai meninggalkan lokasi. Petualangan belum usai, meski lelah, peserta masih semangat, karena ada satu agenda lagi, yaitu wisata kuliner hidangan laut. Malam ini peserta touring mengakhiri aktivitas dengan makan seafood di salah satu restoran di Pantai Pangandaran.
Senin, 12 September 2016, pagi-pagi sekali, peserta touring yang beragama Islam tentu saja tidak lupa melakukan Sholat Idul Adha di Masjid Agung Pangandaran, yang terletak di dekat Pintu Masuk Pantai Pangandaran. Mereka berbaur dengan warga Pangandaran yang hari itu merayakan Hari Raya Haji ini.
Setelah Sholat Ied, masih ada waktu bebas bagi peserta sebelum meninggalkan Pangandaran. Ibu-ibu sempat wisata belanja di pasar ikan Pangandaran, Sang Bapak menemai anak-anak yang mandi di Pantai Pangandaran yang memang sangat nikmat untuk berenang. Sebagian lagi istirahat untuk menyiapkan badan untuk perjalanan pulang ke Jakarta.
Siang harinya seluruh rombongan secara bersama-sama meninggalkan Pangandaran sambil membawa kenangan indah perjalanan Touring Idul Adha MitOSI ini. Badan lelah, namun hati senang. Tidak ada yang lebih pas daripada ungkapan Om Acoon, salah satu peserta touring kali ini, “Bahagia itu ternyata mudah ya... gabung aja sama MitOSi...”
Sampai jumpa di touring lainnya yang mengeksplore keindahan Indonesia tanpa melupakan kegiatan yang bersifat sosial bersama Mitsubishi Outlander Sport Indonesia (MitOSI). Bravo MitOSI
Momentum ini terjadi saat libur panjang perayaan Idul Adha, pada 10-12 September 2016 lalu. Dari hasil diskusi sesama anggota, MitOSI kemudian memutuskan mengadakan kegiatan Touring Idul Adha 2016.
“Kegiatan ini ingin menyatukan antara touring keluarga, wisata alam, wisata kuliner dan sekaligus sebagai puncaknya adalah menjalankan ibadah dalam peringatan Idul Adha,” ungkap Wayan Eka Putra, ketua umum MitOSI. Sasaran touring kali ini adalah ke pantai selatan jawa Barat di Pangandaran.
Touring Berbalut Wisata Alam dan Kuliner
Sabtu dinihari, 10 September, sejumlah anggota MitOSI sudah berkumpul di titik kumpul di rest area km 57 Tol jakarta Cikampek. Meski sebagian anggota keluarga masih tampak mengantuk, tapi semangat untuk memulai touring tampak dari seluruh member MitOSI.
“Kami memang mengadakan kegiatan turing yang mengikutkan keluarga, agar kekompakan MitOSI juga menjalar ke seluruh anggota keluarganya. Kami akan menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 450 km menuju Pantai Pangandaran,” ujar Widodo Sam, sebagai ketua bidang Kegiatan MitOSI.
Sesuai dengan aturan main di MitOSI, rangkaian touring berjalan tertib dan selalu mematuhi peraturan lalulintas. Peserta pun dilarang menggunakan strobo dan lampu rotator berwarna biru, merah dan kuning seperti yang diatur dalam Undang-Undang Lalulintas.
Tidak lama selepas suasana perkotaan di Bandung Selatan, seluruh peserta touring disuguhi pemandangan yang indah sepanjang perjalanan. Mulai dari perkebunan teh, pemandangan danau Situ Cileunca, dan hutan di sekitar Cisewu, Garut. Jalur ini juga tidak terlalu ramai, walaupun saat itu memasuki libur panjang Idul Adha. Seluruh peserta menikmati perjalanan ini.
Tak lupa peserta singgah sebentar di monumen di Alun-alun Talegong. Sebuah monumen yang terletak di kecamatan Talegong, yang di sekitarannya terdapat pemandangan indah berupa lembah dan perkebunan. Peserta sempat berhenti di beberapa tempat dengan pemandangan menakjubkan, untuk sekedar menikmati pemandangan, atau mengabadikan keindahan yang terhampar.
Tepat menjelang Dzuhur, rombongan Touring Idul Adha MitOSI sampai di tempat makan siang. Namnya Rumah Makan Sunda rasa. Sebuah rumah makan, yang sebenarnya berada di rumah warga di Cisewu, Garut Jawa barat. Rumah yang asri dan dikelilingi kolam ikan, membuat para peserta dan keluarga lahap menyantap makanan khas sunda.
Menunya khas Sunda dan sederhana, tapi karena peserta sudah lapar dan juga sudah digoyang oleh jalanan yang berliku, maka menu sederhana pun menjadi sangat nikmat. Apa lagi ada menu yang sangat istimewa, yang jarang dinikmati peserta yang rata-rata warga perkotaan. Namanya sayur umbut kelapa, atau pucuk batang kelapa yang muda, dan rasanya manis dan dibuat sayur oleh warga di Cisewu ini.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kuliner Sunda di Sunda Rasa tandas dilahap para peserta touring. Diakhiri dengan segelas teh tawar panas, atau secangkir kopi bagi para pengemudinya yang terasa nikmat diseruput di desa ini. Tak lupa bagipeserta Muslim melanjutkannya dengan ibadah Sholat di Musholla desa.
Setelah beristirahat makan siang di Cisewu, rangkaian touring Idul Adha MitOSI melanjutkan perjalanan ke Pangandaran. Sekitar dua jam perjalanan dari Cisewu, dan melintasi pedesaan, peserta mulai disuguhi pemandangan pesisir.
Menyalurkan Hewan Kurban
Sabtu 11 September, inilah saatnya menjalankan misi utama perjalanan Touring Idul Adha MitOSI kali ini. Rombongan touring akan menyampaikan hewan kurban, berupa 2 ekor sapi ke sebuah desa nelayan di Batu Karas, Pangandaran. Desa ini terletak sekitar 30 kilometer dari Kota Pangandaran, yang mayoritas warganya berprofesi sebagai Nelayan. Dua ekor sapi yang disalurkan oleh MitOSi diterima oleh Ketua RW di Kampung Batu yang didampingi ulama setempat.
“Kami menyambut gembira menerima Sapi Kurban dari MitOSI ini, desa kami jarang menerima hewan kurban berupa sapi, tapi tahun ini Alhamdulillah, dari 3 ekor sapi yang kami terima, dua di antaranya adalah dari MitOSI,” ujar ketua RW.
Mengeksplorasi Pangandaran
Setelah menjalankan misi utama menyalurkan Hewan Kurban, kini waktunya mengeksplorasi Kabupaten Pangandaran. Peserta lebih dulu berkeliling Kabupaten Pangandaran, yang ternyata tidak hanya memiliki kawasan wisata Pantai Pangandaran. Kali ini peserta akan mendapat pemandu wisata asli orang Pangandaran.
Setelah seharian sebelumnya banyak menikmati perjalanan dari atas mobil, kali ini peserta menikmati pemandangan dengan naik perahu di Green Canyon ini. Dengan biaya Rp. 150.000 per perahu yang bisa dimuati 6 orang, peserta touring menyusuri sungai Cijulang, ke arah hulu. Sebuah pengalaman yang menakjubkan, melihat pemandangan di sepanjang sungai ke arah Green Canyon.
Di ujung perjalanan, peserta melintasi gua, yang didalamnya juga terdapat air terjun kecil. Pengunjung juga bisa merasakan segarnya Green Canyon dengan berenang maupun melakukan body rafting di sungai ini. Di green canyon, peserta Touring memang tidak disarankan untuk ikut turun berenang.
Setelah itu peserta menuju kawasan pesisir, Jojogan terletak di daerah cukup tinggi. Jalannya belum halus, dan di banyak tempat, aspal sudah terkelupas. Jadi perlu kehati-hatian ekstra dari para pengemudi. Perlu waktu sekitar 45 menit menuju Jojogan ini, tapi sulitnya jalan ke sana, terbayar ketika memasuki kawasan Wonder Hills Jojogan.
Keseruan utama dari obyek wisata ini adalah di sungainya. Ini adalah hulu dari sungai Citumang di Pangandaran. Berbagai tempat wisata alam ditawarkan di sini, mulai dari Body rafting, water tubing, menyusuri gua, air terjun bertingkat, hingga gua kelelawar.
Hampir setengah hari dihabiskan oleh peserta touring di kawasan wisata Jojogan ini, jelang Maghrib peserta mulai meninggalkan lokasi. Petualangan belum usai, meski lelah, peserta masih semangat, karena ada satu agenda lagi, yaitu wisata kuliner hidangan laut. Malam ini peserta touring mengakhiri aktivitas dengan makan seafood di salah satu restoran di Pantai Pangandaran.
Senin, 12 September 2016, pagi-pagi sekali, peserta touring yang beragama Islam tentu saja tidak lupa melakukan Sholat Idul Adha di Masjid Agung Pangandaran, yang terletak di dekat Pintu Masuk Pantai Pangandaran. Mereka berbaur dengan warga Pangandaran yang hari itu merayakan Hari Raya Haji ini.
Setelah Sholat Ied, masih ada waktu bebas bagi peserta sebelum meninggalkan Pangandaran. Ibu-ibu sempat wisata belanja di pasar ikan Pangandaran, Sang Bapak menemai anak-anak yang mandi di Pantai Pangandaran yang memang sangat nikmat untuk berenang. Sebagian lagi istirahat untuk menyiapkan badan untuk perjalanan pulang ke Jakarta.
Siang harinya seluruh rombongan secara bersama-sama meninggalkan Pangandaran sambil membawa kenangan indah perjalanan Touring Idul Adha MitOSI ini. Badan lelah, namun hati senang. Tidak ada yang lebih pas daripada ungkapan Om Acoon, salah satu peserta touring kali ini, “Bahagia itu ternyata mudah ya... gabung aja sama MitOSi...”
Sampai jumpa di touring lainnya yang mengeksplore keindahan Indonesia tanpa melupakan kegiatan yang bersifat sosial bersama Mitsubishi Outlander Sport Indonesia (MitOSI). Bravo MitOSI
(dol)