KPPU Didesak Bongkar Jaringan Mafia di Telkomsel
A
A
A
JAKARTA - Dugaan konspirasi yang dilakukan Telkomsel sebagai penentu harga yang paling dominan terhadap tariff interkoneksi membuat pelanggan seluler di Indonesia merasa dirugikan. Oleh karenanya Komisi Pengawas Persaingan Usaha didesak untuk melakukan investigasi soal dugaan adanya monopoli pengaturan harga tarif intekoneksi.
Koordinator Petisi 28 Haris Rusly mengatakan kepentingan masyarakat dari sisi ketersediaan dan kesinambungan layanan, harga yang rasional serta kualitas interkoneksi lokal yang murah tidak dapat terpenuhi akibat dominasi Telkomsel dalam menentukan tarif interkoneksi lokal
"Jelas sudah bahwa ada kepentingan dari mafia mafia di Telkomsel untuk terus mengeruk keuntungan dari masyrakat melalui berbagai mark projeck pengembangan di Telkomsel mulai dari penunjukan kontraktot pembangunan BTS yang sarat dengan kolusi dan nepotisme di jajaran Direksi Telkomsel, serta projek pengadaan instrumen telekomunikasi yang mendukung interkoneksi lokal yang diduga dimark up maka meyebabkan cost base interkoneksi di Telkomsel sangat mahal," tutur Haris kepada Sindonews, Selasa (6/9/2016)
Haris mendesak karena itu sudah sepantasnya KPPU untuk melakukan investigasi pada Telkomsel, karenan ini sudah terjadi praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat, yang diduga dilakukan oleh Telkomsel.
" Kan aneh masa tarif interkoneksi Lokal kok lebih mahal dibandingkan dengan tarif interkoneksi international dan roaming yang mengunakan fasilitas TELIN. Disini ada sebuah hal yang tidak benar dalam Telkomsel yang selalu mengatakan bahwa tarif interkoneksi yang ditawarkan pemerintah dikatakan jauh dibawah cost base dari tariff interkoneksi lokal yang di claim oleh Telkomsel," jawab Haris.
Masyarakat Penguna Jasa Telekomunikasi Seluler mendesak President Joko Widodo untuk segera meminta Menteri BUMN mencopot semua Direksi Telkomsel karena gagal menjalankan program trisakti dan nawacita Jokowi dalam memberika layananjasa telekomunikasi yang murah bagi masyarakat.
" Jokowi kalau benar benar serius harus berani memberantas para Mafia mafia tender baik di Telkom dan Telkomsel, Untuk apa Direksi dan Komisaris Telkom dan Telkomsel digaji sangat besar dan tiap tahun terima tantiem dan MSOP miliaran kalau masih banyak melakukan pratek pratek pengerukan keuntungan sebesarnya dari masyrakat Indonesia," tandasanya.
Koordinator Petisi 28 Haris Rusly mengatakan kepentingan masyarakat dari sisi ketersediaan dan kesinambungan layanan, harga yang rasional serta kualitas interkoneksi lokal yang murah tidak dapat terpenuhi akibat dominasi Telkomsel dalam menentukan tarif interkoneksi lokal
"Jelas sudah bahwa ada kepentingan dari mafia mafia di Telkomsel untuk terus mengeruk keuntungan dari masyrakat melalui berbagai mark projeck pengembangan di Telkomsel mulai dari penunjukan kontraktot pembangunan BTS yang sarat dengan kolusi dan nepotisme di jajaran Direksi Telkomsel, serta projek pengadaan instrumen telekomunikasi yang mendukung interkoneksi lokal yang diduga dimark up maka meyebabkan cost base interkoneksi di Telkomsel sangat mahal," tutur Haris kepada Sindonews, Selasa (6/9/2016)
Haris mendesak karena itu sudah sepantasnya KPPU untuk melakukan investigasi pada Telkomsel, karenan ini sudah terjadi praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat, yang diduga dilakukan oleh Telkomsel.
" Kan aneh masa tarif interkoneksi Lokal kok lebih mahal dibandingkan dengan tarif interkoneksi international dan roaming yang mengunakan fasilitas TELIN. Disini ada sebuah hal yang tidak benar dalam Telkomsel yang selalu mengatakan bahwa tarif interkoneksi yang ditawarkan pemerintah dikatakan jauh dibawah cost base dari tariff interkoneksi lokal yang di claim oleh Telkomsel," jawab Haris.
Masyarakat Penguna Jasa Telekomunikasi Seluler mendesak President Joko Widodo untuk segera meminta Menteri BUMN mencopot semua Direksi Telkomsel karena gagal menjalankan program trisakti dan nawacita Jokowi dalam memberika layananjasa telekomunikasi yang murah bagi masyarakat.
" Jokowi kalau benar benar serius harus berani memberantas para Mafia mafia tender baik di Telkom dan Telkomsel, Untuk apa Direksi dan Komisaris Telkom dan Telkomsel digaji sangat besar dan tiap tahun terima tantiem dan MSOP miliaran kalau masih banyak melakukan pratek pratek pengerukan keuntungan sebesarnya dari masyrakat Indonesia," tandasanya.
(wbs)