Kembangkan Infrastruktur Internet, APJII Akan Bangun Satelit
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) siap lakukan dengan membangun satwlit milik sendiri. Langkah ini dilakukan dalam upaya mengembangkan infrastruktur internet yang selama ini dianggap belum merata.
Dalam hal ini, APJII berasama Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) telah membentuk Koperasi Digital yang memungkinkan dilakukannya crowdfunding untuk membangun sebuah satelit.
"Kita sedang menggodok program ini dengan beberapa institusi yang lain. Dengan satelit milik sendiri ini, diharapkan nantinya anggota APJII dapat melayani seluruh masyarakat di Indonesia, tidak hanya yang di perkotaan saja. Karena satelit ini jangkauannya akan luas hingga ke daerah-daerah pelosok," ujar Sekretaris Umum APJII, Henri Kasyfi Soemartono, di Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Melalui Koperasi Digital, lanjut Henri, nantinya masyarakat Indonesia bisa patungan membangun sebuah satelit yang biayanya mencapai sekitar Rp 3 triliun.
Target utama peluncuran satelit ini adalah untuk memberikan layanan broadband ke rumah-rumah dan pelaku UKM yang ada di pelosok. Diperkirakan kapasitas satelit tersebut dapat dinikmati sekitar 2-3 juta pelanggan.
"Pengguna internet di Indonesia itu ada sekitar 133 juta. Kalau diambil tiga persennya saja dari situ atau sekitar 400.000 pengguna dan masing-masing patungan Rp 10 juta, angkanya itu bisa mencapai Rp 4 tiliun, jumlah ini lebih dari cukup untuk mendesain dan membuat sebuah satelit. Jadi satelit ini nantinya akan jadi milik rakyat, namun dioperasikan oleh APJII dan teman-teman anggota APJII supaya bisa beroperasi secara legal sesuai tatanan hukum di Indonesia," ucap Henri.
Satelit besutan APJII dan Mastel ini ditrgetkan dapat beroperasi beberapa tahun kedepan. Sedangkan pemaparan detail satelit tersebut rencananya akan dimulai saat gelaran Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2016 November mendatang.
Dalam hal ini, APJII berasama Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) telah membentuk Koperasi Digital yang memungkinkan dilakukannya crowdfunding untuk membangun sebuah satelit.
"Kita sedang menggodok program ini dengan beberapa institusi yang lain. Dengan satelit milik sendiri ini, diharapkan nantinya anggota APJII dapat melayani seluruh masyarakat di Indonesia, tidak hanya yang di perkotaan saja. Karena satelit ini jangkauannya akan luas hingga ke daerah-daerah pelosok," ujar Sekretaris Umum APJII, Henri Kasyfi Soemartono, di Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Melalui Koperasi Digital, lanjut Henri, nantinya masyarakat Indonesia bisa patungan membangun sebuah satelit yang biayanya mencapai sekitar Rp 3 triliun.
Target utama peluncuran satelit ini adalah untuk memberikan layanan broadband ke rumah-rumah dan pelaku UKM yang ada di pelosok. Diperkirakan kapasitas satelit tersebut dapat dinikmati sekitar 2-3 juta pelanggan.
"Pengguna internet di Indonesia itu ada sekitar 133 juta. Kalau diambil tiga persennya saja dari situ atau sekitar 400.000 pengguna dan masing-masing patungan Rp 10 juta, angkanya itu bisa mencapai Rp 4 tiliun, jumlah ini lebih dari cukup untuk mendesain dan membuat sebuah satelit. Jadi satelit ini nantinya akan jadi milik rakyat, namun dioperasikan oleh APJII dan teman-teman anggota APJII supaya bisa beroperasi secara legal sesuai tatanan hukum di Indonesia," ucap Henri.
Satelit besutan APJII dan Mastel ini ditrgetkan dapat beroperasi beberapa tahun kedepan. Sedangkan pemaparan detail satelit tersebut rencananya akan dimulai saat gelaran Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2016 November mendatang.
(wbs)