Indosat Naikan Harga Bukan untuk Perang Tarif

Kamis, 30 Juni 2016 - 19:03 WIB
Indosat Naikan Harga Bukan untuk Perang Tarif
Indosat Naikan Harga Bukan untuk Perang Tarif
A A A
JAKARTA - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sempat memanggil Indosat Ooredoo dan Telkomsel beberapa waktu lalu terkait perang dingin antar keduanya. Bahkan yang terhangat kedua operator tersebut juga dipanggil oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) karena aksi saling sindir keduanya.

Dalam hal ini KPPU juga turut menyelidiki tarif Rp1/detik yang diterapkan Indosat untuk pelanggannya di luar Jawa. Pasalnya, langkah tersebut dianggap dapat merusak ekosistem dan mematikan pesaing.

Disisi lain President Director & CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, mengakui sampai saat ini tarif tersebut masih berjalan. Bahkan dirinya menolak sedang melakukan perang harga, karena tarif yang mereka tawarkan sebenarnya bukan harga yang murah.

"Tarif Rp1 per detik jangan dipikir murah boss, selama ini kan (menelfon) online gratis dan sekarang malah harus bayar per 1 detiknya Rp1. Jadi sebenarnya kita malah naikin harga bukan melakukan perang harga seperti yang orang bilang," ujar Alex saat ditemui di gedung MNC Tower, Jakarta, Kamis (30/6/2016).

Dirinya menambahkan, sampai sekarang tarif ini juga masih terus berjalan. Bahkan kemarin ke palembang untuk dorong-dorong itu (tarif)," ungkapnya.

Tarif interkoneksi sendiri merupakan biaya yang harus dibayar oleh suatu operator kepada operator lain yang menjadi tujuan panggilan. Saat ini tarif dasar interkoneksi percakapan mencapai Rp 251 per menit. Sementara tarif dasar layanan SMS Rp 23 per SMS.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6043 seconds (0.1#10.140)