Menkominfo: Indonesia Kekurangan Satelit, BRIsat Sangat Dibutuhkan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengapresiasi suksesnya peluncuran BRIsat, satelit komunikasi milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI). Dia menilai kehadiran BRIsat sangat penting karena saat ini Indonesia kekurangan satelit.
"Sudah berjalan dengan baik peluncurannya. Di ujung peluncuran ini tentu menambah kapasitas satelit di Indonesia yang saat ini permintaannya jauh lebih tinggi daripada suplai," ujarnya di Gedung BRI, Jakarta, Minggu (19/6/2016).
(Baca: Satelit Kebanggaan Indonesia BRIsat Sukses Meluncur)
Meski BRIsat mayoritas digunakan Bank BRI, kata Rudiantara, tetapi ada slot transponder yang bisa digunakan pemerintah. Ke depan akan ditargetkan upaya penambahan jumlah slot.
"Walaupun satelit BRI ini mayoritas untuk BRI sendiri tapi ada slot yang bisa digunakan pemerintah. Yang harus kita upayakan ke depan bagaimana kita cari tambahan slot untuk pemerintah Indonesia," katanya.
Keputusan jumlah slot untuk pemerintah tersebut, lanjut dia, belum diputuskan dan masih dibicarakan antar kementerian. Sebab, pemerintah meminta jumlah lebih dari yang disediakan.
"Belum diputuskan karena kan ini baru naik ke atas satelitnya. Nanti kita bicarakan dengan kementerian-kementerian. Tapi intinya adalah yang mintanya lebih banyak 10 transponder, yang tersedia hanya empat transponder. Nanti kita bahas mana yang nilai tambahnya paling besar untuk pemerintah," tandasnya.
"Sudah berjalan dengan baik peluncurannya. Di ujung peluncuran ini tentu menambah kapasitas satelit di Indonesia yang saat ini permintaannya jauh lebih tinggi daripada suplai," ujarnya di Gedung BRI, Jakarta, Minggu (19/6/2016).
(Baca: Satelit Kebanggaan Indonesia BRIsat Sukses Meluncur)
Meski BRIsat mayoritas digunakan Bank BRI, kata Rudiantara, tetapi ada slot transponder yang bisa digunakan pemerintah. Ke depan akan ditargetkan upaya penambahan jumlah slot.
"Walaupun satelit BRI ini mayoritas untuk BRI sendiri tapi ada slot yang bisa digunakan pemerintah. Yang harus kita upayakan ke depan bagaimana kita cari tambahan slot untuk pemerintah Indonesia," katanya.
Keputusan jumlah slot untuk pemerintah tersebut, lanjut dia, belum diputuskan dan masih dibicarakan antar kementerian. Sebab, pemerintah meminta jumlah lebih dari yang disediakan.
"Belum diputuskan karena kan ini baru naik ke atas satelitnya. Nanti kita bicarakan dengan kementerian-kementerian. Tapi intinya adalah yang mintanya lebih banyak 10 transponder, yang tersedia hanya empat transponder. Nanti kita bahas mana yang nilai tambahnya paling besar untuk pemerintah," tandasnya.
(dmd)