Jutaan Akun Twitter Berhasil Diretas
A
A
A
CALIFORNIA - Belum alam ini, beberapa laporan telah menunjukkan bahwa telah terjadi kebocoran signifikan untuk masalah login terhadap akun Twitter.
Setidaknya, sebanyak 32 juta pengguna akun Twitter telah diretas secara online. Peretasan ini diduga dilakukan para hacker untuk menjualnya ke web gelap. Menanggapi hal tersebut, seorang juru bicara Twitter angkat bicara.
"Kami yakin bahwa nama pengguna yang akunnya dibobol masih akan tetap aman, sebab kebocoran tersebut tidak sampai menyentuh sistem kami. Selain itu, kami juga telah berupaya untuk melindungin akun dari para pengguna," ungkapnya dilansir dari Ubergizmo, Sabtu (11/6/2016).
Data yang berhasil disusupi disinyalir berasal dari username, password, dan alamat email dari pengguna. Hal ini bisa saja telah dicuri melalui malware yang menginfeksi browser populer seperti Chrome dan Firefox dan yang paling banyak terkena dampak adalah pengguna di Rusia.
Dalam hal ini, Twitter membeberkan kemungkinan besar pengguna yang akunnya berhasil dibobol cenderung menggunakan password yang sama untuk semua aksesnya. Di mana hal ini sebenarnya merupakan hal yang sangat riskan dan mudah untuk dibobol.
Salah satu solusi untuk menghindari akun Anda dari peretas adalah jangan menggunakan password yang sama pada setiap akses internet. Namun, biasakan untuk membedakan password dalam setiap kebutuhan berbeda.
Setidaknya, sebanyak 32 juta pengguna akun Twitter telah diretas secara online. Peretasan ini diduga dilakukan para hacker untuk menjualnya ke web gelap. Menanggapi hal tersebut, seorang juru bicara Twitter angkat bicara.
"Kami yakin bahwa nama pengguna yang akunnya dibobol masih akan tetap aman, sebab kebocoran tersebut tidak sampai menyentuh sistem kami. Selain itu, kami juga telah berupaya untuk melindungin akun dari para pengguna," ungkapnya dilansir dari Ubergizmo, Sabtu (11/6/2016).
Data yang berhasil disusupi disinyalir berasal dari username, password, dan alamat email dari pengguna. Hal ini bisa saja telah dicuri melalui malware yang menginfeksi browser populer seperti Chrome dan Firefox dan yang paling banyak terkena dampak adalah pengguna di Rusia.
Dalam hal ini, Twitter membeberkan kemungkinan besar pengguna yang akunnya berhasil dibobol cenderung menggunakan password yang sama untuk semua aksesnya. Di mana hal ini sebenarnya merupakan hal yang sangat riskan dan mudah untuk dibobol.
Salah satu solusi untuk menghindari akun Anda dari peretas adalah jangan menggunakan password yang sama pada setiap akses internet. Namun, biasakan untuk membedakan password dalam setiap kebutuhan berbeda.
(izz)