Melihat di Balik Proses Produksi Smartphone di Foxconn

Rabu, 08 Juni 2016 - 23:31 WIB
Melihat di Balik Proses...
Melihat di Balik Proses Produksi Smartphone di Foxconn
A A A
JAKARTA - Foxconn sebagai manufaktur di sektor 3C (computer, communication, and consumer-electronics), telah mendominasi di kalangan perusahaan Eropa, Jepang, dan Amerika. Pabrikan yang bermarkas di Taiwan tersebut memiliki kualitas tinggi sehingga dipercaya berbagai perusahaan seperti Apple, Amazon, Sony, BlackBerry, Xiaomi, Motorola, Huawei, dan lainnya.

Apa yang membuat Foxconn bisa dipercaya oleh perusahaan global terkemuka? Perusahaan yang didirikan oleh Terry Gou pada 1974 dengan nama Hon Hai Precision Industry Company Ltd ini memiliki keunggulan kompetitif yang berasal dari model bisnis eCMMS dan budaya Foxconnian (sebutan untuk karyawan yang bekerja di Foxconn) yang unik.

eCMMS adalah singkatan dari e-enabled Components, Modules, Moves and Services. Ini adalah model bisnis one stop shopping vertikal yang mengintegrasikan kemampuan mekanik, listrik, dan optik sekaligus. Mencakup solusi mulai dari pencetakan, perkakas, bagian mekanis, komponen, modul, sistem perakitan, desain, manufaktur, pemeliharaan, logistik, dan lain-lain.

Melalui model bisnis eCMMS ini, Foxconn memiliki rantai pasokan (supply chain) terpendek. Mereka mendefinisikan produk perusahaan pada kecepatan, kualitas, engineering services, fleksibilitas dan hemat biaya. Bahkan Foxconn mengklaim sebagai perusahaan pertama yang menggunakan teknologi CNC untuk produksi, yang meliputi lebih dari 80.000 mesin.

Kerangka pengembangan teknologi Foxconn saat ini diklaim mencakup seluruh spektrum teknologi. Mereka memproduksi berbagai jenis perangkat dari seperti wearable, smartphone, tablet, notebook, komputer desktop, TV portable, papan tulis digital, signage digital, kendaraan listrik, dan robot. Juga mengembangkan produk jaringan dan solusi untuk internet, internet of things, dan smart grid.

Proses Pembuatan Smartphone di Foxconn

Foxconn dikenal sebagai produsen untuk smartphone maupun tablet populer seperti iPhone, iPad, Amazon Kindle, Sony Xperia, dan sebagianya. Mereka juga memproduksi beberapa perangkat smartphone yang mana terlibat dari pengembangan sejak awal.

Perusahaan yang berkantor pusat di Taiwan ini menerapkan standard kualitas level tinggi dalam memproduksi setiap perangkat. Misalnya saat memproduksi smartphone InFocus, proses desainnya body-nya dibuat dengan keahlian yang presisi memakai logam dengan 8 CNC process.

“Proses ini digunakan di sektor manufaktur yang melibatkan penggunaan komputer untuk mengontrol peralatan mesin (computer numeric control) yang mencakup internal structure & processing, the antenna structure processing, screen structure processing, 3D side hoe machining, 360 drilling Qieja, structure end milling, dan overall polishing process. Semuanya dilakukan dengan ketelitian tingkat tingggi menggunakan teknologi mutakhir,” ungkap Terry Gou, CEO Foxconn dalam keterangan resminya Rabu (8/6/2016).

Hal yang sama dilakukan pada produksi iPhone. Namun prosesnya lebih rumit lagi karena tiap komponennya didatangkan dari berbagai Negara, kemudian disatukan dan dirakit di pabrik Foxconn sebelum diedarkan ke seluruh dunia.

Memperkuat Sumber Daya dengan Robot

Foxconn terus melakukan inovasi serta terus meningkatkan kualitas produksi. Sebagai upaya untuk meningkatkan teknologi otonom demi kelancaran produksi, Foxconn belum lama ini mengaplikasikan robot.

Meski menggunakan robot peran manusia tak akan pernah tergantikan robot hingga kapanpun, terutama yang menyangkut kemampuan otak.

Karena pekerjaan yang mengandalkan robot adalah yang sifatnya monoton dan hanya mengandalkan fisik. Perusahaan menggunakan robot untuk mengurangi tugas yang sifatnya repetitive atau berulang-ulang yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan manusia.

Sehingga dengan adanya bantuan robot ini, maka pekerja manusia bisa lebih fokus ke bagian manufaktur lain seperti riset dan pengembangan (R&D) dan kontrol kualitas.

Dengan kata lain, Foxconn akan terus memanfaatkan tenaga robot otonom dan kekuatan manusia untuk bersinergi dalam operasi manufaktur sehingga baik kualitas maupun kuantitas produksi bisa meningkat secara signifikan.
(dol)
Berita Terkait
Sosialisasikan COVID-19,...
Sosialisasikan COVID-19, Pengelola Apartemen Manfaatkan Jaringan TV Lokal
Pabrik Mulai Berproduksi,...
Pabrik Mulai Berproduksi, VW Ubah Logo seperti Game PacMan
Ide Ini Belum Dipikirkan...
Ide Ini Belum Dipikirkan Merek Lain, Hyundai Bangun Mobil dengan Empat Kaki
GIIAS 2021, AFL Goda...
GIIAS 2021, AFL Goda Pengunjung dengan Beragam Promo Menarik
Berkat Kerja Keras Tim,...
Berkat Kerja Keras Tim, CentrePark Raih Penghargaan Wajib Pajak Terbaik
Pura Trans dan Hino...
Pura Trans dan Hino Latih Smart Driving untuk Para Sopir
Berita Terkini
Gunung Berapi di Alaska...
Gunung Berapi di Alaska Akan Meletus Dahsyat, Ini Tanda-tandanya
16 menit yang lalu
Arkeolog Temukan Wajah...
Arkeolog Temukan Wajah Asli Pribumi Eropa di dalam Gua
1 jam yang lalu
Ahli Keluarkan Ginjal...
Ahli Keluarkan Ginjal Babi dari dalam Tubuh Wanita Ini
2 jam yang lalu
CoPilot Microsoft Kini...
CoPilot Microsoft Kini Bisa Mencari File Dokumen di Windows 11
10 jam yang lalu
Kitab Kuno Petunjuk...
Kitab Kuno Petunjuk Orang Mati Menuju Keabadian Ditemukan di Mesir
13 jam yang lalu
Manfaatkan Teknologi...
Manfaatkan Teknologi Biometrik, XL Axiata Dukung Pemutakhiran Data Pelanggan
13 jam yang lalu
Infografis
6 Taman di Jakarta Buka...
6 Taman di Jakarta Buka 24 Jam, Dapat Ciptakan Lapangan Kerja
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved