Hacker Pembobol Web KPAI Diduga Masih Anak-anak
A
A
A
JAKARTA - Sejak kemarin website resmi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendapat serangan dari para penjahat cyber. Kejadian ini bukan tanpa sebab, disinyalir ini merupakan buntut dari pernyataan KPAI yang menyarankan untuk segera memblokir 15 game berbahaya yang saat ini sedang beredar.
Namun berdasarkan keterangan terbaru dari Kepala Divisi Sosial KPAI Erlinda mengaku telah mengantongi nama hacker yang meretas laman KPAI. Dugaan sementara, pelaku bukan dari hacker profesional.
"Kami sudah mengetahui nama hacker-nya dan diduga masih berusia anak-anak. Sepertinya mereka marah karena gamenya mau diblokir," ujar Erlinda, saat dihubungi Sindonews, Senin (2/5/2016).
Dia menyebutkan, dari pemantauan sejauh ini pelakunya berasal dari komunitas gamer. Namun ada orang dewasa di belakang si peretas yang turut membantu aksinya tersebut. Baca juga: Ini 15 Game Berbahaya untuk Pertumbuhan Anak
Bahkan dalam hal ini, Erlinda juga memberitahu akun Twitter yang diduga sebagai peretas website KPAI. "Pelakunya bisa dicek dengan alamat akun Twitter @maniak_k4sur," tegasnya.
Dikonfirmasi, apakah saat ini website resmi KPAI sudah dapat beroperasi kembali. "Kerusakan hanya terjadi pada uppload mp4 dan html jadi tidak sampai merusak database. Jadi saat ini sudah dapat kembali beroperasi sebagaimana biasanya," tutup Herlina.
Sebelumnya, Kemendikbud telah merilis sebanyak 15 game online yang membahayakan anak-anak karena mengandung unsur kekerasan dan sadistik.
Namun berdasarkan keterangan terbaru dari Kepala Divisi Sosial KPAI Erlinda mengaku telah mengantongi nama hacker yang meretas laman KPAI. Dugaan sementara, pelaku bukan dari hacker profesional.
"Kami sudah mengetahui nama hacker-nya dan diduga masih berusia anak-anak. Sepertinya mereka marah karena gamenya mau diblokir," ujar Erlinda, saat dihubungi Sindonews, Senin (2/5/2016).
Dia menyebutkan, dari pemantauan sejauh ini pelakunya berasal dari komunitas gamer. Namun ada orang dewasa di belakang si peretas yang turut membantu aksinya tersebut. Baca juga: Ini 15 Game Berbahaya untuk Pertumbuhan Anak
Bahkan dalam hal ini, Erlinda juga memberitahu akun Twitter yang diduga sebagai peretas website KPAI. "Pelakunya bisa dicek dengan alamat akun Twitter @maniak_k4sur," tegasnya.
Dikonfirmasi, apakah saat ini website resmi KPAI sudah dapat beroperasi kembali. "Kerusakan hanya terjadi pada uppload mp4 dan html jadi tidak sampai merusak database. Jadi saat ini sudah dapat kembali beroperasi sebagaimana biasanya," tutup Herlina.
Sebelumnya, Kemendikbud telah merilis sebanyak 15 game online yang membahayakan anak-anak karena mengandung unsur kekerasan dan sadistik.
(dol)