Penjualan Mesin Cuci dan AC Naik
A
A
A
SEMARANG - Pelaku bisnis ritel terkejut dengan naiknya penjualan produk elektronik. Dua produk yang mengalami kenaikan signifikan adalah mesin cuci dan air conditioner (AC) alias pendingin udara.
Managing Director Superstore Global Elektronik Semarang, Gouw Andy Siswanto mengatakan, musim hujan yang terjadi sejak Desember 2015, menjadi faktor penjualan mesin cuci meningkat. Terlebih, akhir-akhir ini intensitas hujan semakin tinggi.
Sejak awal Januari hingga sekarang penjualan mesin cuci di empat toko Global Elektronik mengalami kenaikan sekitar 18% jika dibandingkan sebelum musim hujan. Adapun, mesin cuci yang cukup laris adalah jenis top loading atau dua tabung, yang memiliki harga di kisaran Rp1,5-2,5 juta.
“Sekarang orang tidak mau repot, apalagi musim hujan seperti ini, kalau tanpa mesin cuci bisa sampai dua hari cucian tidak kering,” ujarnya, Jumat (12/2/2016).
Dia menambahkan, di musim penghujan selain mesin cuci yang mengalami peningkatan, penjualan AC juga naik meski tidak sebesar penjualan mesin cuci.
Hal senada disampaikan Direktur Atlanta Electronics, Santoso Kurniadi. Dia menyebutkan, penjualan mesin cuci dan AC di tempatnya mengalami peningkatan hingga 30%.
“Kondisi ini cukup mengejutkan karena biasanya awal tahun identik dengan musim penghujan, tapi penjualan pendingin ruangan justru meningkat. Bahkan, Desember tahun lalu sampai kehabisan stok," katanya.
Dia menyebutkan, peningkatan penjulan mesin cuci akibat faktor musim penghujan. Sementara penjualan AC, lebih disebabkan mulai ramainya proyek pembangunan hotel, apartemen, hingga mal di beberapa daerah. "Pembangunan mal, apartemen, ruko dan lainnya di Semarang sangat membantu penjualan AC dan mesin cuci,” pungkas Santoso.
Managing Director Superstore Global Elektronik Semarang, Gouw Andy Siswanto mengatakan, musim hujan yang terjadi sejak Desember 2015, menjadi faktor penjualan mesin cuci meningkat. Terlebih, akhir-akhir ini intensitas hujan semakin tinggi.
Sejak awal Januari hingga sekarang penjualan mesin cuci di empat toko Global Elektronik mengalami kenaikan sekitar 18% jika dibandingkan sebelum musim hujan. Adapun, mesin cuci yang cukup laris adalah jenis top loading atau dua tabung, yang memiliki harga di kisaran Rp1,5-2,5 juta.
“Sekarang orang tidak mau repot, apalagi musim hujan seperti ini, kalau tanpa mesin cuci bisa sampai dua hari cucian tidak kering,” ujarnya, Jumat (12/2/2016).
Dia menambahkan, di musim penghujan selain mesin cuci yang mengalami peningkatan, penjualan AC juga naik meski tidak sebesar penjualan mesin cuci.
Hal senada disampaikan Direktur Atlanta Electronics, Santoso Kurniadi. Dia menyebutkan, penjualan mesin cuci dan AC di tempatnya mengalami peningkatan hingga 30%.
“Kondisi ini cukup mengejutkan karena biasanya awal tahun identik dengan musim penghujan, tapi penjualan pendingin ruangan justru meningkat. Bahkan, Desember tahun lalu sampai kehabisan stok," katanya.
Dia menyebutkan, peningkatan penjulan mesin cuci akibat faktor musim penghujan. Sementara penjualan AC, lebih disebabkan mulai ramainya proyek pembangunan hotel, apartemen, hingga mal di beberapa daerah. "Pembangunan mal, apartemen, ruko dan lainnya di Semarang sangat membantu penjualan AC dan mesin cuci,” pungkas Santoso.
(dmd)