Masuk Play Store, Aplikasi Adblock Fast Samsung Dihapus Google
Jum'at, 05 Februari 2016 - 15:48 WIB
Masuk Play Store, Aplikasi Adblock Fast Samsung Dihapus Google
A
A
A
NEW YORK - Ternyata belum lama masuk ke Play Store, aplikasi anti iklan pertama Adblock Fast besutan Samsung dihapus oleh Google. Pasalnya aplikasi ini dianggap melanggar beberapa ketentuan yang diberlakukan oleh Google.
Seperti diberitakan sebelumnya, Adblock Fast adalah aplikasi yang mempunyai fitur anti iklan yang dikembangkan Samsung bersama Rocketship Apps. Adblock Fast awalnya hanya diintegrasikan ke dalam browser bawaan smartphone hanya Samsung Galaxy untuk memblokir iklan yang dianggap mengganggu.
Lantas pengembangnya membuka application programming interface (API) miliknya agar pengembang pihak ketiga bisa ikut membangun fitur pemblokiran konten yang ada di aplikasi Samsung Internet pada ponsel Galaxy.
Brian Kennish, developer dari Rocketship berpendapat bahwa Google menyebut Adblock Fast melanggar bagian 4.4 dari Developer Distribution Agreement. Isinya melarang aplikasi atau plugin di Play Store untuk ‘mengganggu’ perangkat, jaringan, atau layanan pihak ketiga.
Seperti dilansir dari The Verge, Jumat (5/2/2016), setelah Google menghilangkan plugin ini, software serupa justru bermunculan. Misalnya Crystal dan Adblock yang merupakan aplikasi pemblokir iklan populer pada platform iOS.
Terkait hal ini apakah pihak Google apakah memang belum menyadari kehadiran aplikasi Crystal dan Adblock Plus. Atau mungkin Rocketship melakukan pelanggaran yang melebihi hal ini sehingga Google menghapusnya dan Crystal dan Ablock Plus tidak dihapus.
Seperti diketahui produk Samsung Galaxy memang tersebar di seluruh dunia. Jika Samsung memblokir iklan-iklan yang ada di ponselnya, pastinya ini mengancam kelangsungan bisnis iklan yang ada di sistem operasi Android.
Seperti diberitakan sebelumnya, Adblock Fast adalah aplikasi yang mempunyai fitur anti iklan yang dikembangkan Samsung bersama Rocketship Apps. Adblock Fast awalnya hanya diintegrasikan ke dalam browser bawaan smartphone hanya Samsung Galaxy untuk memblokir iklan yang dianggap mengganggu.
Lantas pengembangnya membuka application programming interface (API) miliknya agar pengembang pihak ketiga bisa ikut membangun fitur pemblokiran konten yang ada di aplikasi Samsung Internet pada ponsel Galaxy.
Brian Kennish, developer dari Rocketship berpendapat bahwa Google menyebut Adblock Fast melanggar bagian 4.4 dari Developer Distribution Agreement. Isinya melarang aplikasi atau plugin di Play Store untuk ‘mengganggu’ perangkat, jaringan, atau layanan pihak ketiga.
Seperti dilansir dari The Verge, Jumat (5/2/2016), setelah Google menghilangkan plugin ini, software serupa justru bermunculan. Misalnya Crystal dan Adblock yang merupakan aplikasi pemblokir iklan populer pada platform iOS.
Terkait hal ini apakah pihak Google apakah memang belum menyadari kehadiran aplikasi Crystal dan Adblock Plus. Atau mungkin Rocketship melakukan pelanggaran yang melebihi hal ini sehingga Google menghapusnya dan Crystal dan Ablock Plus tidak dihapus.
Seperti diketahui produk Samsung Galaxy memang tersebar di seluruh dunia. Jika Samsung memblokir iklan-iklan yang ada di ponselnya, pastinya ini mengancam kelangsungan bisnis iklan yang ada di sistem operasi Android.
(dol)
