Mobil Bisa Dikendalikan Lewat Pikiran

Jum'at, 11 Desember 2015 - 07:38 WIB
Mobil Bisa Dikendalikan...
Mobil Bisa Dikendalikan Lewat Pikiran
A A A
BEIJING - Bagi beberapa orang kehadiran mobil otonom mungkin menjadi momok menakutkan, karena tidak ada kontrol saat mengendarai. Tapi dari sebuah percobaan teknologi automotif di China, mobil kini bisa dikendalikan melalui pikiran.

Dilansir dari Slashgear, Jumat (11/12/2015), peniliti yang bersal dari kota pelabuhan Tianjin mengungkapkan, mereka klaim mengendarai mobil yang dikemudikan tanpda tangan atau kaki manusia tetapi tetap ada supir yang mengontrol. Kontrol dilakukan melalui kekuatan otak dan beberapa peralatan khusus.

Perangkat dapat membaca pikiran memang sebetulnya bukan merupakan hal yang benar-benar baru. Bahkan, banyak perusahaan dan teknologi membuat klaim dari tahun ke tahun. Tetapi, hanya sedikit yang benar-benar mampu memberikan produk konsumen yang sebenarnya.

Prototipe paling sukses dirancang untuk keperluan terapeutik atau medis. Teori ini secara keseluruhan adalah sama.

Sensor dapat membaca electroencephalogram atau EEG dari otak pemakainya. Kemudian diinterpolasi dan ditafsirkan sebagai perintah ke komputer. Dalam hal ini, perintah yang dipetakan ke kontrol mobil.

Penerapan pengendalian otak langsung untuk mengemudi sebetulnya bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, harus mampu menghilangkan delay antara otak dengan gerakan otot, yang kadang-kadang bisa salah. Keselahan itu bisa berpengaruh pada keselamatan pengemudi.

Di sisi lain, mengingat betapa mudah pengemudi terganggu bahkan ketika tangan mereka masih di roda kemudi. Kondisi ini harus benar-benar diantisipasi dengan baik.

Profesor Universitas Nankai dan pemimpin tim peneliti, Duan Feng mengklaim, bahwa tidak perlu khawatir. Kontrol otak hanya diperlukan ketika benar-benar mengubah status ke mobil bergerak, seperti berhenti, mulai atau mengubah jalur.

Dengan kata lain, tidak ada konsentrasi atau fokus diperlukan untuk mempertahankan mobil. Mobil akan menjadi semi otonom. Penelitian ini memang memiliki tujuan altruistik dalam pikiran.

Untuk mengoperasikan dengan baik, dibutuhkan kenyamanan, kemewahan dan pengemudi pun harus dalam kondisi berbadan sehat. Mobil dengan pengendali pikiran ini dapat menjadi kebutuhan bagi mereka yang memiliki kerampilan motorik terbatas.

Terutama buat mereka yang memiliki disfablelitas karena telah kehilangan beberapa anggota badan. Bagi orang cacat fisik tersebut, akan mampu mendorong diri mereka sendiri dengan teknologi ini.
(dyt)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9893 seconds (0.1#10.24)