Pemerasan dengan Tebusan Bitcoin Modus Baru di Indonesia

Jum'at, 30 Oktober 2015 - 00:33 WIB
Pemerasan dengan Tebusan...
Pemerasan dengan Tebusan Bitcoin Modus Baru di Indonesia
A A A
JAKARTA - Motif Leopard Wisnu Kumala, pelaku peledakan bom di Mall Alam Sutera, adalah pemerasan. Leopard mengancam pihak manajemen mal dan meminta bayaran sebanyak 100 bitcoin.

Setelah bom tersebut meledak, pelaku kemudian mengirim email pemerasan kepada manajemen mal yang berisi permintaan untuk mentransfer sejumlah dana lewat bitcoin. Pihak mal pun memberinya 0,25 bitcoin. Darisanalah Leopard akhirnya tertangkap oleh pihak yang berwajib.

Menurut ketua lembaga riset keamanan cyber CISSReC (Communication and Information System Security Research Centre) Pratama Persadha, modus pemerasan dengan bitcoin ini adalah sesuatu yang baru di Indonesia.

“Ini suatu hal yang baru di Indonesia. Biasanya hal ini hanya terjadi di luar negeri. Modus pelaku memilih bitcoin supaya tidak terdeteksi”, ujarnya pada Sindonews, Kamis (29/10/2015).

Pratama menjelaskan bitcoin adalah mata uang digital yang bisa digunakan untuk transaksi di internet. Di beberapa negara di luar negeri, bitcoin ini sudah bisa ditukar secara langsung dengan uang tunai. Banyak orang yang tertarik menggunakan bitcoin karena nilai tukarnya yang tinggi. Beberapa toko online juga sudah ada yang menerima bitcoin sebagai alat pembayaran.

“Ada unsur anonymity dalam penggunaan bitcoin. Para penjahat ataupun organisasi kriminal banyak yang memakai bitcoin untuk melakukan modus operandinya sekaligus juga sebagai money laundry. Walaupun pelaku mengirimkan email secara anonymous, tetapi tetap bisa terlacak dari alamat IP yang digunakan sehingga pelaku bisa tertangkap,” terang Pratama.

Pakar keamanan cyber ini juga menjelaskan belum adanya peraturan dari pemerintah yang terkait penggunaan bitcoin. Diharapkan kedepannya pemerintah bisa mengatur ataupun membatasi seperti apa penggunaan bitcoin di Indonesia. Jangan sampai modus pemerasan bitcoin ini sampai terjadi lagi.

Pratama juga meminta pihak Kemenkominfo melakukan pemblokiran pada video-video yang menyajikan tutorial membuat bom. Menurutnya hal ini harus segera dilakukan agar tindakan serupa bisa dicegah.
(dol)
Berita Terkait
Antisipasi Hoaks dengan...
Antisipasi Hoaks dengan Memeriksa Fakta dan Berita di Internet
Berbekal eSIM Traveling...
Berbekal eSIM Traveling 5G, Liburan di Luar Negeri Makin Mudah Akses Internet
Menjaga Stabilitas Jaringan...
Menjaga Stabilitas Jaringan lewat Netmonk Internet Quality 
Serba 99 Ribu Ditambah...
Serba 99 Ribu Ditambah Cashback, Promo Kuota Internet Siap Diserbu di Aplikasi MotionPay!
Pemda Dinilai Bikin...
Pemda Dinilai Bikin Mahal Biaya Akses Internet di Indonesia
Apjatel Ungkap Penyebab...
Apjatel Ungkap Penyebab Tingginya Biaya Akses Internet di Daerah
Berita Terkini
NASA Kewalahan Membersihkan...
NASA Kewalahan Membersihkan Kotoran Manusia yang Menumpuk di Luar Angkasa
46 menit yang lalu
Smartphone, Komputer,...
Smartphone, Komputer, dan Alat Elektronik Akan Bebas dari Tarif Trump
1 jam yang lalu
WhatsApp Sempat Lumpuh!...
WhatsApp Sempat Lumpuh! Grup Chat Terdampak, Tagar WhatsAppDown Meroket
10 jam yang lalu
Bundling iPhone 16 Telkomsel:...
Bundling iPhone 16 Telkomsel: Kuota Jumbo dan eSIM, Cicilan hingga 24 Bulan
13 jam yang lalu
YouTuber Prank Vitaly...
YouTuber Prank Vitaly Zdorovetskiy Bikin Onar di Filipina, Berharap Deportasi Malah Masuk Bui
13 jam yang lalu
Uranus: Misteri 28 Detik...
Uranus: Misteri 28 Detik yang Membuat Ilmuwan Salah Mengukur Durasi Hari!
21 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved