Project Loon Akan Masuk Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Internet dalam kehidupan masyarakat modern telah menjadi sebuah kebutuhan. Akan tetapi, ternyata belum sepenuhnya masyarakat Indonesia dapat mengakses internet. Saat ini, perbandingan jumlah penduduk Indonesia yang bisa mengakses internet adalah satu banding tiga.
Untuk menjawab akan kebutuhan ini, tiga operator seluler tanah air yaitu Indosat, Telkomsel, dan XL Axiata telah melakukan kesepakatan untuk memulai pengujian Project Loon, Internet bertenaga balon di Indonesia pada tahun 2016. Pelaksanaan pengujian ini bertujuan agar seluruh masyarakat Indonesia dapat terkoneksi internet.
Mike Cassidy, Vice President Project Loon menjelaskan, Balon Loon berfungsi sebagai menara telepon seluler terbang yang mengangkasa dengan angin stratosferik di ketinggian dua kali lipat dari ketinggian pesawat komersial atau 20 km di atas bumi, di mana masing-masing balon ini memancarkan koneksi Internet ke permukaan bumi. Bila salah satu balon ini keluar jalur, yang baru akan menggantikannya.
“Project Loon dapat membantu perusahaan telekomunikasi melebarkan jaringannya secara keseluruhan. Bahkan sampai ujung nusantara sekalipun dapat terkonektivitas internet,” tulis Mike Cassidy dalam keterangan resminya, Kamis (29/10).
Dalam waktu beberapa tahun ke depan, diharapkan Project Loon dapat bermitra dengan penyedia lokal untuk membangun koneksi Internet berkecepatan tinggi berbasis LTE, agar dapat menghubungkan lebih dari 100 juta penduduk yang belum terhubungi.
Untuk menjawab akan kebutuhan ini, tiga operator seluler tanah air yaitu Indosat, Telkomsel, dan XL Axiata telah melakukan kesepakatan untuk memulai pengujian Project Loon, Internet bertenaga balon di Indonesia pada tahun 2016. Pelaksanaan pengujian ini bertujuan agar seluruh masyarakat Indonesia dapat terkoneksi internet.
Mike Cassidy, Vice President Project Loon menjelaskan, Balon Loon berfungsi sebagai menara telepon seluler terbang yang mengangkasa dengan angin stratosferik di ketinggian dua kali lipat dari ketinggian pesawat komersial atau 20 km di atas bumi, di mana masing-masing balon ini memancarkan koneksi Internet ke permukaan bumi. Bila salah satu balon ini keluar jalur, yang baru akan menggantikannya.
“Project Loon dapat membantu perusahaan telekomunikasi melebarkan jaringannya secara keseluruhan. Bahkan sampai ujung nusantara sekalipun dapat terkonektivitas internet,” tulis Mike Cassidy dalam keterangan resminya, Kamis (29/10).
Dalam waktu beberapa tahun ke depan, diharapkan Project Loon dapat bermitra dengan penyedia lokal untuk membangun koneksi Internet berkecepatan tinggi berbasis LTE, agar dapat menghubungkan lebih dari 100 juta penduduk yang belum terhubungi.
(dyt)