Limas Akan Fokus Kembangkan Bisnis Teknologi
A
A
A
JAKARTA - PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS) akan fokus mengembangkan bisnis di bidang teknologi pada tahun depan, khususnya menyediakan aplikasi untuk investor. Direktur LMAS Edwin Lim mengemukakan, perusahaan fokus menyasar platform smartphone karena makin tinggi penggunaannya di masyarakat.
"Kita fokus ke teknologi mobile karena tren penggunaan gadget dan mobile phone tinggi, akan fokus di platform mobile khususnya android dan iOS," ujarnya di Jakarta, Rabu (28/10/2015). Sebenarnya, perusahaan sudah pernah mengembangkan hal ini sebelumnya pada awal tahun 2000-an meski terhenti karena penggunanya yang masih sedikit.
"Sebelumnya, sudah develop aplikasi smartphone awal 2000-an tapi dulu market kecil, platform symbian kecil. Sekarang ada android dan iOS, pengguna smartphone gadget kita sediakan, kerja sama dengan Danareksa dan Mandiri Sekuritas," jelas Edwin.
Perusahaan menargetkan fokus bisnis baru tersebut dapat berperan sebanyak 30% dari perolehan pendapatan pada tahun depan. Angka investasinya tidak terlalu besar.
"Investasinya itu tidak signifikan lebih ke human resources lebih cari pengembang yang berbasis android dan iOS. Targetkan sumbang lebih dari 30% dari sisi aplikasi smartphone, sebelumnya hanya sekitar 10%," pungkasnya.
"Kita fokus ke teknologi mobile karena tren penggunaan gadget dan mobile phone tinggi, akan fokus di platform mobile khususnya android dan iOS," ujarnya di Jakarta, Rabu (28/10/2015). Sebenarnya, perusahaan sudah pernah mengembangkan hal ini sebelumnya pada awal tahun 2000-an meski terhenti karena penggunanya yang masih sedikit.
"Sebelumnya, sudah develop aplikasi smartphone awal 2000-an tapi dulu market kecil, platform symbian kecil. Sekarang ada android dan iOS, pengguna smartphone gadget kita sediakan, kerja sama dengan Danareksa dan Mandiri Sekuritas," jelas Edwin.
Perusahaan menargetkan fokus bisnis baru tersebut dapat berperan sebanyak 30% dari perolehan pendapatan pada tahun depan. Angka investasinya tidak terlalu besar.
"Investasinya itu tidak signifikan lebih ke human resources lebih cari pengembang yang berbasis android dan iOS. Targetkan sumbang lebih dari 30% dari sisi aplikasi smartphone, sebelumnya hanya sekitar 10%," pungkasnya.
(dyt)