Bulp Permudah Cara Menyampaikan Aspirasi

Senin, 12 Oktober 2015 - 23:39 WIB
Bulp Permudah Cara Menyampaikan...
Bulp Permudah Cara Menyampaikan Aspirasi
A A A
JAKARTA - Pernahkah Anda kebingungan untuk menyampaikan aspirasi atas pelayanan yang Anda terima, baik itu saran maupun kritik? Setiap orang pernah mengalaminya. Tapi sayang, banyak instansi atau pihak yang masih menyepelekan layanan ini.

Padahal, aspirasi tersebut penting sebagai masukan yang membangun. Nah, Arie Nasution mencoba memecahkan solusi ini lewat aplikasi mobile bernama Bulp.

”Bulp merupakan aplikasi customer relation management yang menjembatani masyarakat dengan perusahaan atau instansi,” ungkap Arie yang menjabat sebagai CEO.

”Tujuannya agar dua belah pihak dapat menyampaikan dan menerima feedback (umpan balik). Feedback atau aspirasi di Bulp terbagi dalam beberapa jenis pilihan. Yakni keluhan, saran, permintaan, serta pujian,” tambahnya.

Arie membeberkan bahwa ide menciptakan Bulp muncul karena rasa tidak puas atas pelayanan sebuah perusahaan. Namun, niatnya untuk memberikan saran batal karena mekanisme yang harus dilakukan sekadar untuk mengetik saja sangat rumit. Tentu, Arie mengungkap, aspirasi konsumen yang gagal tersampaikan itu sangat merugikan perusahaan.

Dan rupanya hal itu tidak hanya dialami oleh Arie. Berdasarkan hasil riset Avaya Indonesia pada 2015, 5 dari 6 orang di Indonesia selalu merasa tidak puas atas layanan perusahaan.

Versi awal Bulp dikenalkan oleh Arie dan rekan-rekannya pada November 2014 silam di acara Startup Asia. Ternyata, responnya sangat positif. Maka, pada Januari 2015, Bulp versi Beta pun diluncurkan dengan respon yang juga sama positifnya. Sekira 4.000 aspirasi diterima dalam waktu 3 bulan.

Setelah menerima seed funding dari sekelompok angel investor, maka pada 29 September 2015 Bulp resmi diluncurkan dalam platform Android. Sementara versi iOS dan website akan tersedia sebelum akhir tahun.

Selain fitur aspirasi dengan beberapa jenis aspirasi yang disebutkan tadi, ada pula fitur Status dimana pengguna dapat melihat apakah aspirasi mereka sudah tersampaikan atau belum. Sementara fitur Share dan Me Too! membuat pengguna dapat berbagi aspirasinya ke pengguna lain. Pengguna yang merasa memiliki aspirasi serupa dapat memberikan dukungan di Me Too!.

Tidak lupa Arie juga menyematkan fitur Reward kepada pengguna yang sudah menyampaikan aspirasi. Jadi setiap aspirasi akan dikonversi ke poin yang dapat ditukar dengan beberapa reward. Menurut Arie, fitur ini harus ada karena memberi dorongan agar masyarakat juga mau aktif memberikan aspirasi mereka.

Saat ini Bulp masih hadir gratis bagi pihak perusahaan yang menggunakan jasa layanan mereka. Setiap perusahaan atau instansi akan memperoleh dashboard Bulp yang berisi berbagai aspirasi yang masuk. Termasuk sistem analisis untuk memberikan informasi data aspirasi apa saja yang disampaikan dan detilnya.

”Setiap aspirasi yang masuk tentunya akan terlebih dahulu masuk ke filtrasi kami sehingga aspirasi yang diberikan layak dari segi bahasa sekaligus konten serta jelas dan dan dapat dimengerti apa yang ingin disampaikan. Nanti balasan dari pihak perusahaan akan diterima pengguna lewat aplikasi Bulp juga,” tandas Arie.

Sekarang sudah ada 2.000 pengguna Bulp terdaftar dan 9.000 aspirasi yang sudah diterima untuk lebih dari 500 perusahaan.

Arie mengatakan, yang tersulit adalah mengajak masyarakat dan perusahaan untuk berkolaborasi.

“Jadi kami tidak hanya mengedukasi masyarakat untuk aktif menyampaikan segala macam aspirasi. Tetapi juga mengajak perusahaan untuk mau dan rajin menanggapi aspirasi yang diterima. Hal ini tentu masih membutuhkan edukasi karena aplikasi semacam Bulp dapat dibilang pertama dan masih baru di Indonesia,” ucap Arie.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1187 seconds (0.1#10.140)