Indonesia Masih Jadi Target Utama Kejahatan Cyber

Senin, 24 Agustus 2015 - 14:05 WIB
Indonesia Masih Jadi...
Indonesia Masih Jadi Target Utama Kejahatan Cyber
A A A
JAKARTA - Sekali lagi Indonesia terbukti menjadi surga bagi kejahatan cyber. Pakar keamanan cyber, Pratama Persadha menilai, wilayah Indonesia menjadi lokasi favorit para pelaku kejahatan cyber karena masih banyak celah yang bisa dimanfaatkan.

“Imigrasi yang kurang ketat membuat mereka mudah masuk. Namun yang paling rawan adalah penipuan lewat telepon maupun internet susah dideteksi di Indonesia,” jelasnya.

Ditambahkan, aparat masih kesulitan mendeteksi awal kejahatan semacam ini karena belum adanya lembaga yang khusus mengawasi cyberspace Indonesia juga memperparah keadaan. “Kejahatan semacam ini sulit dideteksi sampai ada laporan kegiatan mencurigakan dari warga maupun ada kerja sama dengan polisi negara lain,” ucap Pratama.

Chairman lembaga riset keamanan cyber CISSReC (Communication and Information Sysem Scurity Research Center) ini menjelaskan, bahwa pemerintah nantinya bisa fokus pada pengawasan wilayah cyber maupun telekomunikasi.

“Contohnya, saat ini orang dengan mudah membeli informasi nasabah untuk membobol ATM, yang tak lain adalah hasil skimming. Belum lagi, ternyata para pelaku kejahatan cyber bisa beroperasi dari penjara, karena adanya akses internet. Jadi masih banyak perbaikan yang harus dilakukan,” jelas Pratama.

Tahun ini, memang beberapa kali warga asing ditangkap karena melakukan kejahatan cyber dari wilayah Indonesia. Di Bali beberapa warga dari Eropa Timur ditangkap karena melakukan pembobolan ATM milik warga Eropa dan Amerika Serikat yang sedang berlibur. Lalu ada juga penangkapan 30 warga China di kawasan Cilandak Jakarta Selatan dengan dugaan melakukan pemerasaan dan kejahatan kartu kredit.

“Salah satu yang menjadikan Indonesia sebagai lokasi favorit kejahatan cyber, adalah prasarana perbankan yang kurang aman. Misalnya, lebih dari 80% mesin ATM di Indonesia masih memakai Windows XP, padahal Microsoft sudah menghentikan dukungan keamanannya,” pungkas Pratama.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2277 seconds (0.1#10.140)