ESET Bidik Sekmen Industri di Jateng

Kamis, 28 Mei 2015 - 17:40 WIB
ESET Bidik Sekmen Industri di Jateng
ESET Bidik Sekmen Industri di Jateng
A A A
SEMARANG - Pasar penjualan produk antivirus komputer di Jawa Tengah dan DIY masih cukup menjanjikan, mengingat pertumbuhan industri di Jateng yang cukup baik. Bahkan, di Jawa Tengah menduduki market share ketiga setelah Jakarta dan Jawa Timur.

Marketing Director PT Prosperita ESET Indonesia, Chrissie Maryanto mengatakan, industrinya Jawa Tengah saat ini cukup banyak sehingga memiliki potensi yang besar.
Dia menjelaskan, pengguna ESET sampai saat ini berasal dari seluruh sektor bisnis mendominasi 60-70% dan baru sisanya ritel. “

Perusahaan manufaktur mendominasi segmen bisnis penjualan produk ESET di Jawa Tengah. Satu perusahaan bisa menggunakan 300-500 side user,” katanya, di sela-sela pengenalan produk ESET Bussines Editon 6 di Semarang, kemarin.

Menurut Dia, penggunakan sistem proteksi antivirus sangat penting terutama segmen bisnis. Pasalnya serangan virus makin berkembang dan semakin rumit, dan dampaknya bisa merusak file-file penting.

Untuk itu, ESET Sofware keamanan komputer dan gadget buatan Slovakia meluncurkan ESET Business Edition Versi 6. Keistimewaan dari produk terbaru ini adalah pada sistem manajemen antivirus yang mumudahkan kerja para IT Manager/Admin.

“Produk ini dapat memproteksi berbagai serangan virus seperti ramnit, sality, virut, botnet, ctb-locker, scam dan masih banyak lagi,”bebernya.

Technical Consultant PT Prosperita ESET Indonesia, Yudhi Kukuh menambahkan, produk baru tersebut sangat sesuai untuk perusahaan kelas menengah dan enterprise, dengan ratusan hingga puluhan ribu komputer dan gadget yang harus dimanage dengan efisien. “Native remote administrator (ERA) dengan 100% linux OS dan berbasis Web akan menjadi andalan mengingat banyak perusahaan memakai Linux Server untuk sehingga menghemat anggaran,” katanya.

Kehadiran ESET remote administrator versi 6 ini dipastikan akan memberikan dukungan jauh lebih untuk pengelolaan jaringan. Hal ini karena peningkatan bukan hanya dari sisi deteksi ancaman tapi juga banyak menyentuh manajemen antivirus.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7593 seconds (0.1#10.140)