4 Tips Bikin Konten Video Vertikal untuk Pemula Agar Cepat Viral di 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Video vertikal saat ini sedang diminati. Terutama lewat popularitas TikTok, termasuk juga platform media sosial lain yang sedang bertumbuh seperti Snack Video, YouTube Shorts , serta Helo App.
Video vertikal umumnya memiliki durasi pendek, ringan, dan cepat untuk dikonsumsi. Nah, seperti apa tips membuat video vertikal di 2023 agar banyak ditonton dan bahkan viral?
Berikut tips yang diberikan kreator Helo Irwan Kirana yang dikenal sebagai Beruang Rakus untuk mereka yang baru mulai:
1. High Quality Content
Kreator harus memiliki mindset untuk dapat menghasilkan konten yang baik dan bermanfaat bagi audiensnya. Konten dengan kualitas bagus ialah konten yang memiliki bobot dan kelebihan yang dapat dikonsumsi oleh para pengguna.
Di sisi lain, konten tersebut harus mengedepankan user experience, di mana para penikmat konten tak merasa terganggu lewat foto mau pun video yang dibagikan pada platform.
Irwan Kirana mencontohkan saat ia mengulas makanan di salah satu hidden gem di Kota Kembang. Lewat konten tersebut, Irwan mengedepankan informasi apa saja yang perlu diketahui dan dibutuhkan oleh audiens seputar makanan yang sedang dicicipi.
“Saya juga memastikan untuk merekam konten dengan kamera beresolusi tinggi untuk hasil yang lebih jernih. Dengan memenuhi dua indikator ini, audiens dapat menikmati konten yang disajikan,” katanya.
2. Emosi
Kerator harus menentukan target audiens yang ingin diraih lewat konten yang dibagikan. Pastikan untuk mengenali audiens sebaik mungkin untuk kemudian dapat dimanfaatkan dalam proses memproduksi konten yang sesuai dengan karakter audiensnya.
Tanamkan mindset untuk dapat menghasilkan konten yang mampu menyampaikan pesan dan tujuan secara emosional kepada para pengguna. Hal ini juga membuka kesempatan bagi para pengguna untuk dapat saling berinteraksi sehingga dapat menciptakan engagement rate yang bagus.
“Selain presentasi, penting juga bagi kreator untuk mengetahui cara menyusun kalimat serta menentukan gaya bahasa yang baik saat membuat konten agar pesan tetap dapat tersampaikan dengan jelas tanpa menghilangkan karakter asli yang dimiliki,” katanya.
3. Unsur Lokal
Tiap kreator konten pastinya memiliki minat dan passion yang berbeda. Hal ini tentu akan memengaruhi dalam menentukan konten apa yang ingin dibuat.
“Saat sudah menemukan kategori konten yang ingin diselami, ada baiknya untuk melakukan lokalisasi konten. Dengan ini, Anda dapat fokus dalam membuat konten yang sesuai dengan passion serta menghasilkan konten yang relevan untuk para audiens,” ujarnya.
Untuk dapat menarik perhatian audiens serta memperkuat karakter sebagai seorang kreator di benak para followers, wajib hukumnya untuk memiliki ciri khas yang membedakan kamu dengan kreator lainnya.
4. Teratur
Saat konten sudah tayang, kreator dapat melihat hasil performa dari konten yang sudah naik. Dari hal ini, kreator tidak hanya dapat melihat perilaku para audiens tapi juga melakukan evaluasi untuk dapat menghasilkan konten yang lebih baik ke depannya.
Selain itu, kreator juga harus konsisten pada saat eksekusi, dalam artian unggahan konten pun harus rutin sesuai dengan prime time akun tersebut. Jam terbaik untuk mengunggah konten ini dapat dilihat dari hasil insight tiap konten yang sudah pernah diunggah sebelumnya.
Dengan mempelajari beberapa konten yang sudah tayang, tentu seorang kreator dapat belajar dan mulai memahami algoritma dan perilaku audiensnya.
Hal ini wajib dimanfaatkan bagi kreator yang ingin mengembangkan profilnya lewat unggahan berkualitaspadaplatform.
Video vertikal umumnya memiliki durasi pendek, ringan, dan cepat untuk dikonsumsi. Nah, seperti apa tips membuat video vertikal di 2023 agar banyak ditonton dan bahkan viral?
Berikut tips yang diberikan kreator Helo Irwan Kirana yang dikenal sebagai Beruang Rakus untuk mereka yang baru mulai:
1. High Quality Content
Kreator harus memiliki mindset untuk dapat menghasilkan konten yang baik dan bermanfaat bagi audiensnya. Konten dengan kualitas bagus ialah konten yang memiliki bobot dan kelebihan yang dapat dikonsumsi oleh para pengguna.
Di sisi lain, konten tersebut harus mengedepankan user experience, di mana para penikmat konten tak merasa terganggu lewat foto mau pun video yang dibagikan pada platform.
Irwan Kirana mencontohkan saat ia mengulas makanan di salah satu hidden gem di Kota Kembang. Lewat konten tersebut, Irwan mengedepankan informasi apa saja yang perlu diketahui dan dibutuhkan oleh audiens seputar makanan yang sedang dicicipi.
“Saya juga memastikan untuk merekam konten dengan kamera beresolusi tinggi untuk hasil yang lebih jernih. Dengan memenuhi dua indikator ini, audiens dapat menikmati konten yang disajikan,” katanya.
2. Emosi
Kerator harus menentukan target audiens yang ingin diraih lewat konten yang dibagikan. Pastikan untuk mengenali audiens sebaik mungkin untuk kemudian dapat dimanfaatkan dalam proses memproduksi konten yang sesuai dengan karakter audiensnya.
Tanamkan mindset untuk dapat menghasilkan konten yang mampu menyampaikan pesan dan tujuan secara emosional kepada para pengguna. Hal ini juga membuka kesempatan bagi para pengguna untuk dapat saling berinteraksi sehingga dapat menciptakan engagement rate yang bagus.
“Selain presentasi, penting juga bagi kreator untuk mengetahui cara menyusun kalimat serta menentukan gaya bahasa yang baik saat membuat konten agar pesan tetap dapat tersampaikan dengan jelas tanpa menghilangkan karakter asli yang dimiliki,” katanya.
3. Unsur Lokal
Tiap kreator konten pastinya memiliki minat dan passion yang berbeda. Hal ini tentu akan memengaruhi dalam menentukan konten apa yang ingin dibuat.
“Saat sudah menemukan kategori konten yang ingin diselami, ada baiknya untuk melakukan lokalisasi konten. Dengan ini, Anda dapat fokus dalam membuat konten yang sesuai dengan passion serta menghasilkan konten yang relevan untuk para audiens,” ujarnya.
Untuk dapat menarik perhatian audiens serta memperkuat karakter sebagai seorang kreator di benak para followers, wajib hukumnya untuk memiliki ciri khas yang membedakan kamu dengan kreator lainnya.
4. Teratur
Saat konten sudah tayang, kreator dapat melihat hasil performa dari konten yang sudah naik. Dari hal ini, kreator tidak hanya dapat melihat perilaku para audiens tapi juga melakukan evaluasi untuk dapat menghasilkan konten yang lebih baik ke depannya.
Selain itu, kreator juga harus konsisten pada saat eksekusi, dalam artian unggahan konten pun harus rutin sesuai dengan prime time akun tersebut. Jam terbaik untuk mengunggah konten ini dapat dilihat dari hasil insight tiap konten yang sudah pernah diunggah sebelumnya.
Dengan mempelajari beberapa konten yang sudah tayang, tentu seorang kreator dapat belajar dan mulai memahami algoritma dan perilaku audiensnya.
Hal ini wajib dimanfaatkan bagi kreator yang ingin mengembangkan profilnya lewat unggahan berkualitaspadaplatform.
(dan)