7 Kekurangan Ponsel Layar Lipat, Baca Sebelum Beli!
loading...
Kekurangan ponsel layar lipat penting untuk dipahami sebelum memutuskan untuk membeli. Foto: ist
A
A
A
JAKARTA - Kekurangan ponsel layar lipat wajib diketahui. Terutama, bagi mereka yang berencana untuk membeli ponsel tersebut.
Ponsel lipat pertama mendapatkan momentum pada 2019. Di 2022, pengguna di Indonesia termasuk yang paling tertarik dengan ponsel lipat dengan pertumbuhan yang sangat tinggi setiap tahunnya.
Terlepas dari berbagai kelebihannya, berikut adalah beberapa kekurangan ponsel lipat yang perlu dipahami:
1. Lipatan dan engsel
Lipatan layar di ponsel lipat memang terus diperbaiki. Lipatan di layar ini memang masih dirasakan. Ponsel lipat milik Motorola, misalnya, ketika pertama dirilis memiliki kualitas layar yang sangat buruk karena mudah tergores.
Kualitas layar di Galaxy Z Fold 4 and Galaxy Z Flip 4 sudah jauh lebih baik. Samsung juga memperkuat engsel, menjamin ponsel tidak akan rusak meski dibuka tutup ratusan ribu kali.
2. Tidak Anti Air dan Debu
![7 Kekurangan Ponsel Layar Lipat, Baca Sebelum Beli!]()
Ponsel seperti Galaxy Z Fold 4 and Galaxy Z Flip 4 memang sudah mengusung IP68. Sehingga bisa direndam di dalam air sekalipun. Tapi, tak semua ponsel lipat mengusung fitur yang sama. Beberapa varian ponsel lipat tidak mengusung fitur anti air dan anti debu.
3. Dukungan Aplikasi
Di awal dirilis, dukungan aplikasi yang khusus untuk ponsel lipat tidak banyak. Jadi, terkadang banyak aplikasi yang tidak bisa berjalan secara optimal. Di 2022, Google merilis Android 12L yang dirancang untuk HP lipat. Namun, tidak semua HP lipat sudah menggunakan Android 12L.
4. Spesifikasi
Beberapa model HP lipat memiliki spesifikasi yang memang tidak lebih unggul dari HP biasa. Misalnya Galaxy Z Fold 4 mengusung baterai serupa dengan S22 Ultra yang 4.400 mAh. Tapi, tidak memiliki kamera 108 MP milik S22 Ultra.
The Galaxy Z Flip 4 juga masih memakai kamera 12 MP+12 MP yang sudah sangat baik, tapi cukup standar untuk kelas flagship.
5. Penyesuaian
![7 Kekurangan Ponsel Layar Lipat, Baca Sebelum Beli!]()
Saat membeli ponsel lipat, pengguna harus melakukan penyesuaian karena form factor yang berbeda dengan HP candy bar biasa. Sehingga, untuk memanfaatkan secara optimal, perlu waktu untuk membiasakan diri.
Ponsel lipat pertama mendapatkan momentum pada 2019. Di 2022, pengguna di Indonesia termasuk yang paling tertarik dengan ponsel lipat dengan pertumbuhan yang sangat tinggi setiap tahunnya.
Terlepas dari berbagai kelebihannya, berikut adalah beberapa kekurangan ponsel lipat yang perlu dipahami:
1. Lipatan dan engsel
Lipatan layar di ponsel lipat memang terus diperbaiki. Lipatan di layar ini memang masih dirasakan. Ponsel lipat milik Motorola, misalnya, ketika pertama dirilis memiliki kualitas layar yang sangat buruk karena mudah tergores.
Kualitas layar di Galaxy Z Fold 4 and Galaxy Z Flip 4 sudah jauh lebih baik. Samsung juga memperkuat engsel, menjamin ponsel tidak akan rusak meski dibuka tutup ratusan ribu kali.
2. Tidak Anti Air dan Debu
Ponsel seperti Galaxy Z Fold 4 and Galaxy Z Flip 4 memang sudah mengusung IP68. Sehingga bisa direndam di dalam air sekalipun. Tapi, tak semua ponsel lipat mengusung fitur yang sama. Beberapa varian ponsel lipat tidak mengusung fitur anti air dan anti debu.
3. Dukungan Aplikasi
Di awal dirilis, dukungan aplikasi yang khusus untuk ponsel lipat tidak banyak. Jadi, terkadang banyak aplikasi yang tidak bisa berjalan secara optimal. Di 2022, Google merilis Android 12L yang dirancang untuk HP lipat. Namun, tidak semua HP lipat sudah menggunakan Android 12L.
4. Spesifikasi
Beberapa model HP lipat memiliki spesifikasi yang memang tidak lebih unggul dari HP biasa. Misalnya Galaxy Z Fold 4 mengusung baterai serupa dengan S22 Ultra yang 4.400 mAh. Tapi, tidak memiliki kamera 108 MP milik S22 Ultra.
The Galaxy Z Flip 4 juga masih memakai kamera 12 MP+12 MP yang sudah sangat baik, tapi cukup standar untuk kelas flagship.
5. Penyesuaian
Saat membeli ponsel lipat, pengguna harus melakukan penyesuaian karena form factor yang berbeda dengan HP candy bar biasa. Sehingga, untuk memanfaatkan secara optimal, perlu waktu untuk membiasakan diri.
