Mengandung Racun Berbahaya, Kanada Minta Warganya Berhenti Makan Bangkai Paus

Minggu, 20 November 2022 - 22:05 WIB
loading...
Mengandung Racun Berbahaya,...
Departemen Perikanan dan Kelautan Kanada (DFO) memperingatkan komplikasi penyakit serius bagi mereka yang makan daging paus mati. FOTO/ IST
A A A
OTTAWA - Pemerintah Kanada mengeluarkan peringatan untuk masyarakat agar berhenti memakan bangkai paus karena mengandung kadar racun berbahaya.

Seperti dilansir dari Daily Star Minggu (20/11/2022), Departemen Perikanan dan Kelautan Kanada (DFO) memperingatkan komplikasi 'penyakit serius' bagi mereka yang makan daging paus mati.

BACA JUGA - 2 Institut Biologi Rusia Terbukti Melatih Anjing Laut dan Lumba-lumba untuk Berperang

Kekhawatiran atas penyakit langka yang disebut botulisme (keracunan parah) yang ditemukan pada paus adalah salah satu bahaya tersebut, membuat bangkai mereka 'tidak layak untuk dikonsumsi'.

"Selain kekhawatiran tentang botulisme, daging mamalia laut juga mengandung racun dan logam berat tingkat tinggi," menurut pernyataan dari pejabat DFO.

Peringatan itu dikeluarkan setelah beberapa ekor anjing dilaporkan memakan daging paus mati di pesisir Masset Inlet, Kanada.

Petugas unit perikanan Chase Edwards menambahkan bahwa orang harus menjauhkan diri dan hewan peliharaan mereka dari bangkai ikan paus yang membusuk.

“Di lokasi seperti ini, rombongan pelajar sekolah, turis, dan masyarakat umum suka melihat bangkai paus. Jadi kami ingin masyarakat menyadari bahwa tindakan melihat dan mengambil gambar adalah pilihan yang lebih baik daripada bermain dengan bangkai ikan paus atau memakan dagingnya,” kata Edwards.

Menurutnya, masyarakat sering mengunjungi bangkai paus untuk diambil tulangnya dan dipajang di rumah masing-masing.

Praktik mengubur bangkai paus tidak ilegal, tetapi tidak disarankan agar orang tidak sakit dan berisiko meninggal, lapor surat kabar Times Colonist.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lebih Dahulu Gelap atau...
Lebih Dahulu Gelap atau Terang? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Reaksi Kasih Sayang...
Reaksi Kasih Sayang Ibu Gajah ketika Anaknya Tewas Ditabrak Truk
Anjing dan Kucing Berevolusi...
Anjing dan Kucing Berevolusi hingga Terlihat Mirip karena Alasan Aneh Ini
Harta Karun Kuno dalam...
Harta Karun Kuno dalam Jumlah Besar Ditemukan di Sebuah Bukit
Pesawat dari Barang...
Pesawat dari Barang Rongsok Bukti Inovasi Pakistan Tak Bisa Disepelekan
Temuan Obat Psikedelik...
Temuan Obat Psikedelik di Andes, Bukti Pengunaan Kimia Lebih Tua dari Suku Inca
Kasus Dugaan Keracunan...
Kasus Dugaan Keracunan MBG di Kota Bogor, Korban Tembus 214 Orang
Mitsubishi Menolak Keras...
Mitsubishi Menolak Keras untuk Menghentikan Produksi Mirage
Cara Pasang GPS di Mobil...
Cara Pasang GPS di Mobil Avanza dengan 3 Langkah Mudah
Rekomendasi
Keluarga Korban Meninggal...
Keluarga Korban Meninggal Akibat Ledakan Amunisi di Garut Dapat Santunan Rp50 Juta
Imbas Tarif Trump, Surplus...
Imbas Tarif Trump, Surplus Anggaran AS di April Naik Jadi Rp4.282 Triliun
TNI AD Bantu Proses...
TNI AD Bantu Proses Pemakaman Korban Ledakan Amunisi di Garut
Berita Terkini
Dibanderol Rp28 Juta,...
Dibanderol Rp28 Juta, HP Lipat Kelas Sultan Oppo Find N5 Ludes Bak Kacang Goreng, Apa Sebabnya?
Lebih Dahulu Gelap atau...
Lebih Dahulu Gelap atau Terang? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Reaksi Kasih Sayang...
Reaksi Kasih Sayang Ibu Gajah ketika Anaknya Tewas Ditabrak Truk
Anjing dan Kucing Berevolusi...
Anjing dan Kucing Berevolusi hingga Terlihat Mirip karena Alasan Aneh Ini
Harta Karun Kuno dalam...
Harta Karun Kuno dalam Jumlah Besar Ditemukan di Sebuah Bukit
Huawei Kenalkan Sistem...
Huawei Kenalkan Sistem Operasi HarmonyOS PC
Infografis
7 Fakta Unik Anemon...
7 Fakta Unik Anemon Laut, Ada yang Memiliki Racun Berbahaya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved