Sukses Bantu Ukraina, Quantum-System Ingin Jadi Produsen Drone Terbaik di Eropa

Selasa, 15 November 2022 - 07:30 WIB
loading...
Sukses Bantu Ukraina, Quantum-System Ingin Jadi Produsen Drone Terbaik di Eropa
Drone buatan Quantum-System telah membantu Ukraina melawan invasi Rusia. Foto/Quantum-System
A A A
JAKARTA - Perusahaan drone asal Jerman, Quantum-System ingin jadi produsen drone terbaik di Eropa. Salah satu caranya adalah dengan meniru metode kerja yang dilakukan perusahaan mobil listrik paling terkenal saat ini, Tesla.

Nama Quantum-System, di pasar drone, memang tidak seterkenal DJI. Hanya saja popularitas Quantum-System meroket saat berhasil mensuplai drone dalam jumlah besar untuk pemerintah Ukraina .

Drone-drone buatan Quantum-System menawarkan teknologi canggih dan cara kerja yang sangat menarik guna menandingi kemampuan tempur pasukan Rusia. Dalam situs resmi mereka, disebutkan drone buatan Quantum-System menggabungkan kelebihan yang dimiliki pesawat terbang dan helikopter.

Selain itu mereka juga berhasil membuat docking stations yan berfungsi ganda. Tidak hanya untuk mengisi ulang baterai, docking stations itu bisa jadi tempat terbang drone-drone buatan Quantum-System.



Sukses Bantu Ukraina, Quantum-System Ingin Jadi Produsen Drone Terbaik di Eropa


Jadi drone-drone tersebut bisa bekerja lebih cepat dari drone lainnya. Hal itu sangat bermanfaat ketika digunakan di Ukraina.

"Kami berhasil memenuhi permintaan Ukraina dengan sistem kami. Ini yang membuat kami mengalami perkembangna pesat dari yang kami harapkan di 2022," ujar Florian Seibel, CEO Quantum-System.

Drone buatan Quantum-System yang digunakan Ukraina diiketahui adalah Vector. Drone Vector ini memiliki kemampuan tinggal landas dan mendarat secara vertikal bak helikopter (VTOL). Bagian rotor di sayap (dua) dan rotor ekor dibelakang (satu) bisa diputar miring (tilting).



Drone dengan tiga motor listrik ini memiliki tingkat kebisingan yang sangat rendah, sehingga kehadirannya susah diketahui lawan.

Vector memiliki dimensi yang kompak, rentang sayapnya 2,8 m dan berat sekitar 7,4 kg. Drone dapat dilipat ke dalam tas dan cukup dibawa satu orang prajurit saja.

Vector bisa disebarkan hanya dalam dua menit. Mampu bertahan di udara selama 120 menit dan terbang dengan kecepatan maksimum 50 kilometer per jam.

Berbagai sensor optik dan infra merah (HD40-LV EO/IR & NightHawk2-UZ EO/IR) tersedia untuk muatan dalam kapsul observasi gimbal. Dapat mengumpulkan dan mengirimkan data secara langsung serta terintegrasi dengan sistem kecerdasan buatan (AI).
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3113 seconds (0.1#10.140)