Game Sadis Assassin’s Creed Valhalla Capai 20 Juta Pemain

Selasa, 01 November 2022 - 08:30 WIB
loading...
Game Sadis Assassin’s Creed Valhalla Capai 20 Juta Pemain
Assassins Creed Valhalla pertama kali dirilis Ubisoft pada 2020 lalu. Foto/DOK. Ubisoft
A A A
JAKARTA - Assassin’s Creed Valhalla merupakan salah satu game atau permainan yang paling digemari oleh masyarakat saat ini. Faktanya jumlah pemain Assassin’s Creed Valhalla yang tergolong sadis itu memang sangat fantastis.

Ubisoft , produsen game Assassin’s Creed Valhalla baru-baru ini menyebutkan jumlah pengguna game buatan merek aitu telah mencapai lebih dari 20 juta orang. Angka itu tergolong fantastis karena Ubisoft pertama kali merilis permainan tersebut pada 10 November 2020.

“Lebih dari 20 juta pemain telah melalui petualangan seru menuju Valhalla. Terima kasih telah setia dalam petualangan kami,” tulis Ubisoft di akun twitter Assassin’s Creed.

Push Square menyebutkan tingginya jumlah pemain Assassin’s Creed Valhalla itu memang jadi catatan yang istimewa. Capaian itu membuat game tersebut sejajar dengan game laris lain seperti FIFA 2020, FIFA 2018, Evony, dan lain sebagainya.



Game Sadis Assassin’s Creed Valhalla Capai 20 Juta Pemain


“Hanya saja 20 juta pemain bukan berarti game tersebut telah terjual sebanyak 20 juta kopi,” tulis Push Square.

Ubisoft hingga kini memang berupaya keras memaksimalkan franchise game Assasins’s Creed. Hingga kini mereka sudah membuat 12 seri Assassin’s Creed. Tahun depan seri tersebut bertambah dengan hadirnya permainan baru Assassin’s Creed Mirage.




Tolf Eklund dari The Conservation menyebutkan Assassin’s Creed sangat disukai oleh gamer karena permainannya yang sangat cepat. Selain itu petualangan sejarah yang disajikan juga terbuka akan interpretasi baru.

Jadinya semua pemain bisa menciptakan jalan sejarahnya sendiri. Termasuk di Assassin’s Creed Valhalla yang bercerita tentang perjalanan tokoh Viking, Eivor yang ingin menaklukkan kerajaan Inggris Raya.

“Setiap pemain bisa memainkan peranan apa saja. Pejuang, penjajah, bahkan penipu,” tulis Tolf Eklund.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5660 seconds (0.1#10.140)