Hadapi Ancaman Rudal Hipersonik dan Balistik, AS Bentuk Komando Sistem Luar Angkasa

Sabtu, 17 September 2022 - 14:43 WIB
loading...
Hadapi Ancaman Rudal...
Menghadapi ancaman rudal hipersonik dan balistik, Amerika Serikat (AS) membentuk kantor program baru dan pengadaan satelit yang lebih canggih. Foto/Northrop Grumman/SpaceNews
A A A
WASHINGTON - Menghadapi ancaman rudal hipersonik dan balistik, Amerika Serikat (AS) membentuk kantor program baru dan pengadaan satelit yang lebih canggih. Komando Sistem Luar Angkasa (Space Systems Command/SSC) mengoordinasikan pengadaan satelit yang berbeda untuk mendeteksi rudal balistik dan hipersonik.

Kantor program baru ini merupakan gabungan antara Komando Sistem Luar Angkasa, Badan Pengembangan Luar Angkasa (Space Development Agency/SDA), dan Badan Pertahanan Rudal (Missile Defense Agency/MDA). SSC yang merupakan bagian pengadaan Angkatan Luar Angkasa AS, mengumumkan penataan kembali pada 15 September 2022.

“Kantor program gabungan membangun kemitraan resmi terkait peringatan rudal, pelacakan rudal, dan organisasi akuisisi pertahanan rudal untuk pengiriman yang lebih besar dari kemampuan sensor-ke-penembak yang terintegrasi dan tangguh,” kata Kolonel Brian Denaro, pejabat eksekutif program penginderaan ruang angkasa SSC dikutip SINDOnews dari laman SpaceNews, Sabtu (17/9/2022).



Perwakilan dari tiga lembaga akan mengoordinasikan apa yang digambarkan sebagai arsitektur multilayer dari satelit pertahanan rudal di orbit geostasioner Bumi. Setiap lembaga ini diberikan tugas sesuai dengan spesialisasinya. “Musuh kami terus mengembangkan teknologi rudal yang lebih cepat, redup, dan lebih bermanuver,” kata Denaro.

Badan Pertahanan Rudal (MDA) selama beberapa dekade telah bertugas menyebarkan sensor dan pencegat untuk melindungi AS dan sekutunya dari rudal balistik. Angkatan Luar Angkasa (Space Force) ketika didirikan pada Desember 2019 mengambil alih perang Angkatan Udara dalam pengembangan dan pengadaan satelit peringatan rudal geostasioner.

Departemen Pertahanan AS (DoD) atau yang popular disebut Pentagon, dalam Tinjauan Pertahanan Rudal 2019 menambahkan lapisan satelit baru ke dalam campuran dan memutuskan untuk berinvestasi dalam jaringan sensor ruang orbit Bumi yang rendah untuk melacak rudal hipersonik Rusia dan China.

DoD juga menciptakan Badan Pengembangan Luar Angkasa pada tahun 2019 untuk menempatkan jaringan pelacak rudal menggunakan sejumlah besar satelit yang lebih kecil dan lebih murah di orbit yang lebih rendah. SDA bulan depan akan menjadi bagian dari Space Force.


Hadapi Ancaman Rudal Hipersonik dan Balistik, AS Bentuk Komando Sistem Luar Angkasa


Sementara itu, MDA mendapatkan peran utama untuk mengembangkan pertahanan terhadap senjata hipersonik. Badan tersebut memulai sistem satelit orbit rendah Bumi yang disebut Hypersonic and Ballistic Tracking Space Sensor (HBTSS).

Seorang juru bicara SDA mengatakan kantor gabungan itu akan memungkinkan pengembangan dan penerjunan kemampuan yang terkoordinasi. “Kolaborasi erat antara SDA, SSC, dan MDA akan memastikan bahwa kami mampu mengalahkan ancaman ini,” kata Walter Chai, direktur sensor ruang angkasa di MDA.

Secara terpisah, Angkatan Luar Angkasa sedang mengembangkan lapisan satelit sensor lain untuk melacak rudal hipersonik dari orbit Bumi menengah. Dengan pertahanan yang terkoordinasi diharapkan AS mampu mengatasi ancaman rudal hipersonik dan balistik musuh.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tentara Robotik China...
Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
Spesies Kepiting China...
Spesies Kepiting China Ditemukan di Sungai AS
Apple Pindahkan produksi...
Apple Pindahkan produksi iPhone untuk Pasar AS ke India
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
Saham Perusahaan Teknologi...
Saham Perusahaan Teknologi AS Anjlok Imbas Tarif Trump
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
Donald Trump Pastikan...
Donald Trump Pastikan HP dan Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Baru
Barang Elektronik Tak...
Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Impor Trump, Ini Alasannya
NASA Kewalahan Membersihkan...
NASA Kewalahan Membersihkan Kotoran Manusia yang Menumpuk di Luar Angkasa
Rekomendasi
Kisah Jenderal Bambang...
Kisah Jenderal Bambang Utoyo, KSAD Bertangan Satu yang Dilantik dengan Iringan Musik Damkar
Mesir Dituding Memata-matai...
Mesir Dituding Memata-matai Israel dengan Bantuan Angkatan Udara China
Robby Purba Lakukan...
Robby Purba Lakukan Street Feeding sebagai Bentuk Kasih Sayang untuk Kucing Jalanan
Berita Terkini
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
1 jam yang lalu
Membelah Kegelapan Visual:...
Membelah Kegelapan Visual: Xiaomi A Pro Series 2026: TV Pintar Kelas Sultan, Harga Merakyat!
1 jam yang lalu
Israel Dikepung Badai...
Israel Dikepung Badai Pasir, Langit Jerusalem Berubah Merah Darah
3 jam yang lalu
Spesifikasi Oppo Find...
Spesifikasi Oppo Find N5: Layar Lipat 8 Inci, Kamera Hasselblad, Fast Charging 80W, dan Baterai 5.600 mAh
3 jam yang lalu
Oppo Find N5: Menggenggam...
Oppo Find N5: Menggenggam HP Lipat Setipis Paspor dengan Performa ala Laptop!
4 jam yang lalu
Trinitas Inovasi Oppo...
Trinitas Inovasi Oppo Menggebrak Pasar: Watch X2, Pad Neo, dan Pad 3 Matte Edition, Ini Spek dan Harganya!
4 jam yang lalu
Infografis
Putin Tantang AS Kerahkan...
Putin Tantang AS Kerahkan Sistem Rudal Canggih THAAD ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved