Diperkirakan Tersisa 10.000 Ekor, Masa Depan Panda Merah Terancam Punah

Selasa, 07 Juni 2022 - 09:51 WIB
loading...
Diperkirakan Tersisa...
Penelitian terbaru oleh ilmuwan Universitas Queensland, Damber Bista, diperkirakan tinggal 10.000 ekor panda merah yang tersisa di alam liar, sekitar 500 hingga 1000 berada di Nepal. Foto/University of Queensland
A A A
KATHMANDU - Masa depan panda merah , mamalia mungil yang pandai memanjat pohon ini, terancam mendekati kepunahan. Penelitian terbaru oleh ilmuwan Universitas Queensland, Damber Bista, diperkirakan tinggal 10.000 ekor panda merah yang tersisa di alam liar, sekitar 500 hingga 1000 berada di Nepal .

Mr Bista telah mempelajari panda merah selama beberapa tahun dan pada akhir 2019 melakukan perjalanan ke Nepal. Dia menandai panda merah dengan kalung yang memungkinkannya melacak pergerakan mereka melalui satelit.

Dia kembali ke Australia pada Januari 2020, dengan niat untuk kembali ke Nepal dalam beberapa bulan untuk terus memantau hewan dan memasang kamera di lapangan, tetapi COVID-19 melanda. “Saya menghabiskan berjam-jam sehari selama pandemi COVID di rumah, menonton pergerakan panda merah di Nepal melalui komputer,” ujarnya dikutip SINDOnews dari laman ScienceDaily, Selasa (7/6/2022).

Baca juga; Ini Penyebab Panda Raksasa Tetap Gemuk, Meskipun Vegetarian Makan Bambu

Mr Bista yang melacak panda merah di Nepal selama 12 bulan dari Queensland menggunakan telemetri GPS, telah menemukan bahwa dampak manusia menyebabkan mamalia ini membatasi pergerakannya yang selanjutnya merusak habitat mereka.

“Temuan penelitian kami menunjukkan bahwa pola fragmentasi habitat dan eksploitasi hutan saat ini, dari proyek infrastruktur seperti jalan baru, menempatkan panda merah di bawah ancaman yang meningkat,” kata Bista.
Diperkirakan Tersisa 10.000 Ekor, Masa Depan Panda Merah Terancam Punah


Mr Bista mengatakan, berkurangnya keberadaan hutan liar memaksa panda merah ke dalam situasi harus hidup lebih dekat dengan predator atau beradaptasi untuk hidup berdampingan dengan manusia. “Ini secara drastis mengganggu interaksi alami antara hewan, yang mengakibatkan isolasi populasi,” ucapnya.

Baca juga; Panda Terbesar di Dunia, Habitat Ada di Sichuan China

Penelitian Mr Bista adalah studi global kelima yang diketahui dilakukan pada panda merah liar, dan hanya yang kedua di Nepal. “Sulit untuk mengetahui berapa banyak panda merah yang tersisa di dunia, tetapi diperkirakan 10.000 tersisa di alam liar, dan antara 500 hingga 1.000 berada di Nepal,” katanya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Makhluk Ini Kembali...
Makhluk Ini Kembali Lagi setelah 17 Tahun Menghilang
Hiu Goblin Superlangka...
Hiu Goblin Superlangka Difilmkan untuk Pertama Kalinya
5 Hewan Endemik China...
5 Hewan Endemik China yang Mengejutkan, Salah Satunya Panda Raksasa
Setelah 100 Tahun Ngumpet,...
Setelah 100 Tahun Ngumpet, Tapir Amerika Selatan Akhirnya Nongol
Penemuan Langka: Nautilus...
Penemuan Langka: Nautilus Palau, Makhluk Laut dari Zaman Dinosaurus
Ribuan Burung Superlangka...
Ribuan Burung Superlangka Endemik AS Tiba-tiba Muncul Kembali
Agama Warga Negara Nepal...
Agama Warga Negara Nepal dan Persentasenya
Setelah 100 Tahun Ngumpet,...
Setelah 100 Tahun Ngumpet, Tapir Amerika Selatan Akhirnya Nongol
Perdagangan Pengantin...
Perdagangan Pengantin Kian Marak, China Dituding Tutup Mata
Rekomendasi
Hakim MK Sebut Permintaan...
Hakim MK Sebut Permintaan Ganti Rugi Miliaran Rupiah ke DPR, Baleg, dan Presiden Tak Lazim
Hadir di Bali, Taste...
Hadir di Bali, Taste of Queensland Kenalkan Cita Rasa Daging Sapi Australia
Kode Keras dari Bhayangkara...
Kode Keras dari Bhayangkara FC: Shayne Pattynama Merapat ke Lampung?
Berita Terkini
Dugaan Korupsi Besar...
Dugaan Korupsi Besar Melibatkan Microsoft Terkuak, Begini Modusnya
Pakistan Modifikasi...
Pakistan Modifikasi Rudal Buatan China, PL-15 Jadi Lebih Canggih
Kota Punya Mata & Telinga?...
Kota Punya Mata & Telinga? NEC Bongkar Teknologi Rahasia Smart City di Surabaya
Sarang Laba-laba Dinosaurus...
Sarang Laba-laba Dinosaurus Ditemukan di Australia
Teka-teki Ukiran Suci...
Teka-teki Ukiran Suci Mesir Berusia 3.300 Tahun Akhirnya Terungkap
India Akan Blokir Aliran...
India Akan Blokir Aliran Air Danau yang Menuju Pakistan
Infografis
Harga Cabai Rawit Merah...
Harga Cabai Rawit Merah Rp100.000 per Kg, Wamendag Salahkan Cuaca
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved