Perkembangan Senjata Menggunakan Robot
loading...

Sejumlah negara maju telah mengembangkan senjata robot untuk digunakan dalam perang. Foto/af.mil
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah negara maju telah mengembangkan senjata robot untuk digunakan dalam perang. Senjata robot atau otonom ini pada dasarnya adalah sistem persenjataan yang mengandalkan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI) dalam pengoperasiannya.
Senjata seperti ini bisa bekerja sendiri dengan mengandalkan kemampuan pengenalan wajah dan algoritma. Begitu diaktifkan, senjata ini dapat memilih dan menyerang target tanpa bantuan operator manusia.
Senjata ini juga dianggap mampu mengurangi resiko korban jiwa. Jenis senjata seperti ini diantaranya pesawat tanpa awak, drone dan juga pesawat pengintai. Semuanya tidak lagi dioperasikan manusia karena sudah diprogram sebelumnya. Banyak pihak menilai senjata model ini bisa menimbulkan risiko pada aspek etika, hukum dan keamanan.
Baca juga; Elon Musk Jamin Robot Tesla Tidak Menjadi Bencana Terminator
"Kalau pakai robot dalam perang, ketika dia mengambil keputusan dia cuma tahu yang diberi informasi intelijen sebelumnya, misalnya foto dan koordinat. Kalau intelijennya salah kemudian kena rumah sakit. Ini jadi isu internasional ketika elemen manusia itu ditarik dari senjata, dampak atau kerusakannnya lebih besar ketimbang ada manusianya," kata Dosen Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dr Dhany Arifianto ST M Eng.
Senjata seperti ini bisa bekerja sendiri dengan mengandalkan kemampuan pengenalan wajah dan algoritma. Begitu diaktifkan, senjata ini dapat memilih dan menyerang target tanpa bantuan operator manusia.
Senjata ini juga dianggap mampu mengurangi resiko korban jiwa. Jenis senjata seperti ini diantaranya pesawat tanpa awak, drone dan juga pesawat pengintai. Semuanya tidak lagi dioperasikan manusia karena sudah diprogram sebelumnya. Banyak pihak menilai senjata model ini bisa menimbulkan risiko pada aspek etika, hukum dan keamanan.
Baca juga; Elon Musk Jamin Robot Tesla Tidak Menjadi Bencana Terminator
"Kalau pakai robot dalam perang, ketika dia mengambil keputusan dia cuma tahu yang diberi informasi intelijen sebelumnya, misalnya foto dan koordinat. Kalau intelijennya salah kemudian kena rumah sakit. Ini jadi isu internasional ketika elemen manusia itu ditarik dari senjata, dampak atau kerusakannnya lebih besar ketimbang ada manusianya," kata Dosen Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dr Dhany Arifianto ST M Eng.
Lihat Juga :