Pelit Charger dan Headphone di iPhone Baru, Apple Untung Rp93,1 Triliun
loading...
A
A
A
CUPERTINO - Apple diperkirakan berhemat sebesar 5 miliar Poundsterling atau setara Rp93,1 triliun akibat tidak memberikan charger dan headphone di setiap produk iPhone baru yang terjual ke konsumen. Mereka mengatakan keputusan yang dibuat 2 tahun lalu itu awalnya tidak dilakukan untuk kepentingan komersial.
Mereka justru tidak memberikan charger dan headphone di setiap iPhone yang terjual untuk mengurangi sampah elektronik dan emisi karbon. Pemberian charger dan headphone justru akan menghasilkan emisi karbon sebesar 2 juta ton. Setara dengan emisi karbon yang dihasilkan 500.000 mobil di jalan.
Di Apple, kami terus berinovasi untuk melestarikan sumber daya dan melindungi planet tempat kita semua berbagi. Kami telah menetapkan tujuan ambisius untuk menjadi karbon netrakl untuk seluruh rantai pasokan dan penggunaan produk kami pada tahun 2030," jelas nara sumber Apple dikutip Daily Mail.
Analis dari CCS Insight Ben Wood mengatakan sejak mengeluarkan kebijakan itu di 2020, Apple diperkirakan telah menjual sebanyak 190 juta iPhone di dunia. Dari setiap ponsel yang mereka jual, perusahaan yang berbasis di Cupertino, Amerika Serikat itu berhemat 27 Poundsterling.
Artinya Apple telah berhemat sebanyak 5 miliar Poundsterling atau setara Rp93,1 triliun. "Apple adalah perusahaan ponsel yang terdepan dalam upaya penyelamatan lingkungan. Tapi tentu saja ada kepentingan komersial mengapa akhirnya mereka memutuskan tidak memberikan charger danheadphone," terang Ben Wood.
Hanya saja menurut dia langkah yang diambil Apple itu justru sama sekali tidak berpengaruh pada harga produk baru iPhone. Meski terang-terang sudah berhemat, Apple sama sekali tidak menurunkan harga ponsel pintar buatan mereka.
Apple sendiri mengatakan hal itu mereka kompensasi dengan memberikan teknologi terbaik. "iPhone dikemas dengan teknologi canggih yang memberikan nilai luar biasa. Mulai dari chip A15 Bionic dan layar Super Retina hingga sistem kamera dan 5G tercanggih di dunia. Inovasi penting ini memungkinkan kemampuan yang tak tertandingi bagi pengguna kami," jelas juru bicara Apple.
Mereka justru tidak memberikan charger dan headphone di setiap iPhone yang terjual untuk mengurangi sampah elektronik dan emisi karbon. Pemberian charger dan headphone justru akan menghasilkan emisi karbon sebesar 2 juta ton. Setara dengan emisi karbon yang dihasilkan 500.000 mobil di jalan.
Di Apple, kami terus berinovasi untuk melestarikan sumber daya dan melindungi planet tempat kita semua berbagi. Kami telah menetapkan tujuan ambisius untuk menjadi karbon netrakl untuk seluruh rantai pasokan dan penggunaan produk kami pada tahun 2030," jelas nara sumber Apple dikutip Daily Mail.
Analis dari CCS Insight Ben Wood mengatakan sejak mengeluarkan kebijakan itu di 2020, Apple diperkirakan telah menjual sebanyak 190 juta iPhone di dunia. Dari setiap ponsel yang mereka jual, perusahaan yang berbasis di Cupertino, Amerika Serikat itu berhemat 27 Poundsterling.
Artinya Apple telah berhemat sebanyak 5 miliar Poundsterling atau setara Rp93,1 triliun. "Apple adalah perusahaan ponsel yang terdepan dalam upaya penyelamatan lingkungan. Tapi tentu saja ada kepentingan komersial mengapa akhirnya mereka memutuskan tidak memberikan charger danheadphone," terang Ben Wood.
Hanya saja menurut dia langkah yang diambil Apple itu justru sama sekali tidak berpengaruh pada harga produk baru iPhone. Meski terang-terang sudah berhemat, Apple sama sekali tidak menurunkan harga ponsel pintar buatan mereka.
Apple sendiri mengatakan hal itu mereka kompensasi dengan memberikan teknologi terbaik. "iPhone dikemas dengan teknologi canggih yang memberikan nilai luar biasa. Mulai dari chip A15 Bionic dan layar Super Retina hingga sistem kamera dan 5G tercanggih di dunia. Inovasi penting ini memungkinkan kemampuan yang tak tertandingi bagi pengguna kami," jelas juru bicara Apple.
(wsb)