Gabungan Delta dan Omicron, Ahli Cari Cara Jinakkan Deltacron

Minggu, 13 Maret 2022 - 10:37 WIB
loading...
Gabungan Delta dan Omicron,...
WHO umumkan Deltacron siap gantikan Omicron. FOTO/ IST
A A A
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) baru saja mengumumkan munculnya Covid-19 varian baru bernama Deltacron. Mutasi ini merupakan kombinasi dari varian delta dan Omicron dan terdeteksi di beberapa negara Eropa yakni Prancis, Belanda, dan Denmark.

Peneliti AS di lab Helix yang bermarkas di San Mateo, California, yang diketahui bekerja sama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dalam melacak COVID-19, baru-baru ini mengurutkan dan mengamati 29.719 sampel virus corona positif yang dikumpulkan antara 22 November hingga 13 Februari.

BACA JUGA - Omicron Pergi, WHO Umumkan Deltacron Serang Eropa dan AS

Studi yang dipublikasikan di situs penelitian MedRxiv menemukan dua infeksi yang melibatkan versi Deltacron yang berbeda, yaitu kombinasi materi genetik yang ditemukan dalam varian Delta dan Omicron.

Philippe Colson dari IHU Mediterranee Infection di Marseille, Prancis, penulis utama studi tersebut mengatakan, selama pandemi SARS-CoV-2, dua varian atau lebih telah beredar bersama selama periode waktu yang sama dan di wilayah geografis yang sama. Ini menciptakan peluang untuk rekombinasi antara dua varian ini." ujarnya dilansir dari Times of India.

Timnya menggambarkan tiga pasien di Prancis yang terinfeksi dengan versi SARS-CoV-2 yang menggabungkan protein lonjakan dari varian Omicron dengan "tubuh" varian Delta.

Rekombinasi virus adalah ketika setidaknya dua genom virus menginfeksi sel inang yang sama dan bertukar materi genetik selama replikasi untuk menghasilkan keturunan virus yang memiliki beberapa gen dari kedua galur induk. Dikatakan umum pada virus corona karena cara genom RNA mereka diduplikasi.

Hingga temuan terbaru, para ahli dan ahli epidemiologi mengklaim bahwa contoh rekombinasi virus sangat jarang karena tidak ada bukti klinis untuk membuktikan keberadaan yang sama. Tetapi dengan pengumuman yang dibuat oleh WHO dan sesuai dengan temuan baru-baru ini, para pakar terpaksa berpikir sebaliknya. Namun, para ahli mengatakan terlalu dini untuk mengkhawatirkan Deltacron.

Maria Van Kerkhove dari WHO "turun" ke Twitter untuk menjelaskan bagaimana ini diharapkan, terutama dengan sirkulasi Omicron dan Delta yang intens.

Selanjutnya, di tempat-tempat di mana Deltacron telah terdeteksi, jumlahnya sangat rendah, menurut ahli epidemiologi penyakit menular.

Belum ada "perubahan dalam epidemiologi," dan sejauh menyangkut varian COVID baru ini, Van Kerkhove berkata, "Kami belum melihat perubahan dalam tingkat keparahannya. Tetapi ada banyak penelitian yang sedang berlangsung."

Virus diprogram untuk bermutasi. Virus SARs-COV-2 juga berevolusi dari waktu ke waktu dan karenanya, varian baru pasti akan muncul. Mutasi yang muncul dari strain lama atau asli disebut mutasi COVID atau 'varian' dari virus asli.

Oleh karena itu, tidak seperti genom asli, varian baru mungkin memiliki kemampuan berbeda dalam menginfeksi seseorang dan mungkin memiliki urutan genom berbeda yang memungkinkannya menghindari antibodi dari infeksi atau vaksin alami.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Satu Lagi Varian Baru...
Satu Lagi Varian Baru Virus Corona Bikin Was-was Ahli Kesehatan
CIA Punya Bukti Covid-19...
CIA Punya Bukti Covid-19 Berasal dari Bocornya Laboratorium di China
Wuhan Resmi Bebas dari...
Wuhan Resmi Bebas dari Covid-19, Ini Datanya
China Tegaskan Tidak...
China Tegaskan Tidak Ada Penyakit Menular Baru setelah Covid-19
Sama-sama dari China,...
Sama-sama dari China, Ahli Pastikan HMPV Berbeda dengan Covid-19
Apa itu Virus HMPV yang...
Apa itu Virus HMPV yang Merebak di China, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Partai Perindo Sambut...
Partai Perindo Sambut Positif Rotasi Pejabat Jakarta, Effendi Syahputra: Program Kesejahteraan Rakyat Harus Jadi Prioritas
MA Mutasi 199 Hakim,...
MA Mutasi 199 Hakim, KY Siap Beri Masukan terkait Hakim-hakim Berintegritas
Daftar Lengkap Hakim...
Daftar Lengkap Hakim dan Pimpinan Pengadilan Negeri Dimutasi Besar-besaran
Rekomendasi
IDEC 2025 Jadi Ajang...
IDEC 2025 Jadi Ajang B2B Strategis Industri Kesehatan Gigi
Pertama Kali, India...
Pertama Kali, India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel dalam Perang Melawan Pakistan
Trump Maki-maki Gubernur...
Trump Maki-maki Gubernur The Fed, Sebut Jerome Powell Tolol
Berita Terkini
Pakistan Modifikasi...
Pakistan Modifikasi Rudal Buatan China, PL-15 Jadi Lebih Canggih
Kota Punya Mata & Telinga?...
Kota Punya Mata & Telinga? NEC Bongkar Teknologi Rahasia Smart City di Surabaya
Sarang Laba-laba Dinosaurus...
Sarang Laba-laba Dinosaurus Ditemukan di Australia
Teka-teki Ukiran Suci...
Teka-teki Ukiran Suci Mesir Berusia 3.300 Tahun Akhirnya Terungkap
India Akan Blokir Aliran...
India Akan Blokir Aliran Air Danau yang Menuju Pakistan
Bukti Nyata Gladiator...
Bukti Nyata Gladiator Bertarung dengan Singa Ditemukan
Infografis
Dokumen CIA Prediksi...
Dokumen CIA Prediksi Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved