Mark Zuckerberg Juluki Seluruh Karyawannya Sebagai Teman Meta

Rabu, 16 Februari 2022 - 06:57 WIB
loading...
Mark Zuckerberg Juluki Seluruh Karyawannya Sebagai Teman Meta
Mark Zuckerberg melakukan branding besar-besaran di tubuh Meta termasuk menyebut karyawannya sebagai Teman Meta atau Metamates. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Seluruh karyawan Meta kini mendapatkan julukan baru dari pemimpin mereka, Mark Zuckerberg yakni Metamates atau teman meta. Julukan itu berlaku untuk semua karyawan yang ada di Facebook, Instagram dan WhatsApp.

Nama Metamates keluar saat Mark Zuckeberg mengadakan rapat virual mengenai nilai-nilai korporasi yang ada di Meta. Dari situ Mark mengatakan kebijakan dan nilai-nilai perusahaan yang dia pimpin berpusat pada Meta, Metamates, Me.

Ketiga nilai itu menurut dia merupakan cara pandang seluruh karyawan Meta dalam bekerja dan memberikan yang terbaik buat perusahaan. "Meta, Metamates, Me adalah tentang menjadi pelayan yang baik dari perusahaan dan misi kita. Ini tentang rasa tanggung jawab yang kita miliki untuk kesuksesan kolektif kita dan satu sama lain sebagai rekan satu tim. Ini tentang menjaga perusahaan kita dan satu sama lain," ungkap Mark Zuckerberg seperti dikutip Gizmodo.



Masih di kesempatan yang sama Mark Zuckerberg mengatakan kepada stafnya bahwa arahan Meta sebelumnya untuk "bergerak cepat" diperluas menjadi "bergerak cepat bersama-sama". Selain itu makna "berani" sekarang menjadi "membangun hal-hal yang luar biasa".

Sementara CNET menyebutkan julukan baru itu seakan terinspirasi dari Angkatan Laut Amerika Serikat yang memiliki slogan "Kapal, Teman Kapal dan Saya". CNET menduga hal itu dilakukan agar seluruh karyawan benar-benar memiliki perasaan menyatu seperti halnya tentara Angkatan Laut Amerika Serikat,.



Upaya Mark Zuckerberg melakukan branding Meta disebut CNET justru dilakukan karena saat ini citra perusahaan mereka yang sebelumnya bernama Facebook tengah jatuh.

Jejaring sosial milik Mark Zuckerberg itu telah menghadapi kritik dari politisi, kelompok advokasi dan lainnya karena gagal melindungi privasi pengguna dan memerangi ujaran kebencian dan informasi yang salah. Branding sendiri diyakini tidak akan serta merta membalikkan citra perusahaan yang terpuruk.

The New York Times melaporkan Meta kemungkinan akan lebih sulit mengawasi konten ofensif. Salah satunya yang terjadi baru-baru ini yakni i pelecehan online di metaverse, yang merupakan masalah yang sudah dihadapi perusahaan dalam realitas virtual.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2289 seconds (0.1#10.140)