Aplikasi Ini Klaim Mampu Hitung Tekanan Darah lewat Kamera Ponsel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Platfom kesehatan Binah.ai mengklaim telah menambah fitur baru di aplikasi mereka yang dapat membantu pengguna menghitung tekanan darah lewat kamera ponsel. Diketahui Binah.ai memiliki sebuah aplikasi yang khusus pada pengolahan informasi data kesehatan.
Data-data kesehatan itu diolah melalui kecerdasan buatan yang diyakini dapat membantu pengguna yang selama ini merasa sulit mengakses informasi kesehatan komprehensif. "Membuat data kesehatan lebih mudah diakses dengan biaya yang terjangkau," tulis Binah.ai di situs resmi mereka.
Nah, kali ini fitur baru mereka yang mereka berika cukup mengejutkan. Binah.ai menawarkan pengguna fitur yang bisa menghitung tekanan darah hanya dengan menggunakan kamera ponsel.
Cara menggunakannya sendiri diklaim Binah.ai sangat mudah. Pengguna tinggal membuka aplikasi Binah.ai dan kemudian mengaktifkan kamera di aplikasi itu. Setelahnya kecerdasan buatan akan memindai wajah pengguna dan mulai memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan seperti detak jantung, saturasi oksigen, respirasi, HRV-SDNN, tingkat stress dan tekanan darah.
The Verge menyebutkan teknik penghitungan itu dilakukan melalui cara Photoplethysmography (PPG). Jadi kamera menganalisa cahaya yang dipantulkan dari wajah untuk menghitung seluruhd ata kesehatan yang diperlukan.
"Kami menghadirkan fitur baru ini untuk menggantikan perangkat konvensional yang dibutuhkan untuk menghitung tekanan darah," ujar David Maman, CEO dan Co-Founder Binah.ai.
Hanya saja fitur baru yang diberikan Binah.ai justru jadi tanda tanya.Pasalnya banyak peneliti yang meragukan validasi data yang digunakan dalam menghitung tekanan darah.
"Saya pikir teknologi itu memiliki potensi besar. hanya saja saya belum melihat bukti yang menunjukkan bahwa teknologi ini sama sekali siap untuk memeriksa tekanan darah dengan baik saat ini,” ujar Jordana Cohen, Asisten Profesor Kedokteran dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat.
Teknik PPG memang diyakni mampu menghitung perubahan tekanan darah dengan baik. Hanya saja penghitungan kasar sulit dilakuan jika tidak menggunakan media khusus.
Itu sebabnya kebanyakan alat yang dikembangkan untuk mengukur tekanan darah melalui PPG menggunakan manset untuk kalibrasi. Namun menurut Jordana Cohen pendekatan Binah.ai tidak menggunakan kalibrasi apapun.
Sementara David Maman mengatakan fitur baru yang mereka hadirkan telah melakukan serangkaian uji coba yang dalam. Mereka melakukan penghitungan pada 264 orang. Penghitungan dilakukan dengan membandingkan cara mereka sediakan di Binah.ai dan metode konvensional yang ada saat ini.
Dia mengatakan cara penghitungan yang ada saat ini terdiri dari dua metode yakni Perangkat Akurasi Tinggi dan Perangkat Akurasi Rendah. Perangkat Akurasi Tinggi adalah alat-alat yang digunakan di rumah sakit sedangkat Perangkat Akurasi Rendah adalah alat-alat kompak yang biasanya digunakan di rumah.
Menurut David Maman fitur yang mereka berikan masuk dalam kategori Perangkat Akurasi Rendah. Hanya saja fitur mereka tidak membutuhkan kehadiran fisik dan kontak khusus pada penggunanya seperti di alat-alat rumahan yang ada saat ini.
Data-data kesehatan itu diolah melalui kecerdasan buatan yang diyakini dapat membantu pengguna yang selama ini merasa sulit mengakses informasi kesehatan komprehensif. "Membuat data kesehatan lebih mudah diakses dengan biaya yang terjangkau," tulis Binah.ai di situs resmi mereka.
Nah, kali ini fitur baru mereka yang mereka berika cukup mengejutkan. Binah.ai menawarkan pengguna fitur yang bisa menghitung tekanan darah hanya dengan menggunakan kamera ponsel.
Cara menggunakannya sendiri diklaim Binah.ai sangat mudah. Pengguna tinggal membuka aplikasi Binah.ai dan kemudian mengaktifkan kamera di aplikasi itu. Setelahnya kecerdasan buatan akan memindai wajah pengguna dan mulai memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan seperti detak jantung, saturasi oksigen, respirasi, HRV-SDNN, tingkat stress dan tekanan darah.
The Verge menyebutkan teknik penghitungan itu dilakukan melalui cara Photoplethysmography (PPG). Jadi kamera menganalisa cahaya yang dipantulkan dari wajah untuk menghitung seluruhd ata kesehatan yang diperlukan.
"Kami menghadirkan fitur baru ini untuk menggantikan perangkat konvensional yang dibutuhkan untuk menghitung tekanan darah," ujar David Maman, CEO dan Co-Founder Binah.ai.
Hanya saja fitur baru yang diberikan Binah.ai justru jadi tanda tanya.Pasalnya banyak peneliti yang meragukan validasi data yang digunakan dalam menghitung tekanan darah.
"Saya pikir teknologi itu memiliki potensi besar. hanya saja saya belum melihat bukti yang menunjukkan bahwa teknologi ini sama sekali siap untuk memeriksa tekanan darah dengan baik saat ini,” ujar Jordana Cohen, Asisten Profesor Kedokteran dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat.
Teknik PPG memang diyakni mampu menghitung perubahan tekanan darah dengan baik. Hanya saja penghitungan kasar sulit dilakuan jika tidak menggunakan media khusus.
Itu sebabnya kebanyakan alat yang dikembangkan untuk mengukur tekanan darah melalui PPG menggunakan manset untuk kalibrasi. Namun menurut Jordana Cohen pendekatan Binah.ai tidak menggunakan kalibrasi apapun.
Sementara David Maman mengatakan fitur baru yang mereka hadirkan telah melakukan serangkaian uji coba yang dalam. Mereka melakukan penghitungan pada 264 orang. Penghitungan dilakukan dengan membandingkan cara mereka sediakan di Binah.ai dan metode konvensional yang ada saat ini.
Dia mengatakan cara penghitungan yang ada saat ini terdiri dari dua metode yakni Perangkat Akurasi Tinggi dan Perangkat Akurasi Rendah. Perangkat Akurasi Tinggi adalah alat-alat yang digunakan di rumah sakit sedangkat Perangkat Akurasi Rendah adalah alat-alat kompak yang biasanya digunakan di rumah.
Menurut David Maman fitur yang mereka berikan masuk dalam kategori Perangkat Akurasi Rendah. Hanya saja fitur mereka tidak membutuhkan kehadiran fisik dan kontak khusus pada penggunanya seperti di alat-alat rumahan yang ada saat ini.
(wsb)