4 Strategi Xiaomi di 2022, Perbanyak Gerai Offline dan Dominasi Pasar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ternyata menjadi no 1 di Indonesia tidak begitu penting bagi Xiaomi Indonesia . Sebaliknya, di 2022 mereka memiliki 4 rencana besar. Apa saja?
Pencapaian Xiaomi di Indonesia memang terbilang sangat cepat dalam 2 tahun terakhir.
Mereka merilis sejumlah model dengan harga terjangkau, membawa portofolio produk ponsel high end, merilis produk-produk AIoT, memisahkan merek Xiaomi dengan POCO, serta menambah ribuan dealer offline.
”Kami sudah melakukan banyak hal,” ujar Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse. Nah, berikut 4 strategi Xiaomi di 2022:
1. Merilis Portofolio High End
Membawa portofolio model high end dan premium penting untuk memperkuat brand Xiaomi di Indonesia. Sebelum Alvin menakhodai Xiaomi Indonesia, brand Xiaomi hanya dikenal dengan ponsel low end saja.
Sekarang, mereka memiliki portofolio ponsel dua digit seperti Xiaomi Mi 11 dan Mi 11 Ultra, laptop RedmiBook 15, hingga tablet Xiaomi Pad 5.
”Menguasai market share 25 persen atau 26 persen untuk menjadi no 1 tidak terlalu penting sekarang. Kami justru ingin brand value Xiaomi terus meningkat,” beber Alvin.
2. Memisahkan Xiaomi dan POCO
Pemisahan dengan POCO sebagai brand independen dilakukan pada Januari 2021. Xiaomi dan POCO beroperasi dengan strategi dan pendekatan yang berbeda meskipun masih berbagi infrastruktur seperti layanan purna jual, manufaktur, serta quality control.
POCO menargetkan komunitas subkultur, menarget Gen Z yang ingin tampil beda. POCO juga berencana untuk membangun 10 POCO Store di berbagai kota di Indonesia.
Pencapaian Xiaomi di Indonesia memang terbilang sangat cepat dalam 2 tahun terakhir.
Mereka merilis sejumlah model dengan harga terjangkau, membawa portofolio produk ponsel high end, merilis produk-produk AIoT, memisahkan merek Xiaomi dengan POCO, serta menambah ribuan dealer offline.
”Kami sudah melakukan banyak hal,” ujar Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse. Nah, berikut 4 strategi Xiaomi di 2022:
1. Merilis Portofolio High End
Membawa portofolio model high end dan premium penting untuk memperkuat brand Xiaomi di Indonesia. Sebelum Alvin menakhodai Xiaomi Indonesia, brand Xiaomi hanya dikenal dengan ponsel low end saja.
Sekarang, mereka memiliki portofolio ponsel dua digit seperti Xiaomi Mi 11 dan Mi 11 Ultra, laptop RedmiBook 15, hingga tablet Xiaomi Pad 5.
”Menguasai market share 25 persen atau 26 persen untuk menjadi no 1 tidak terlalu penting sekarang. Kami justru ingin brand value Xiaomi terus meningkat,” beber Alvin.
2. Memisahkan Xiaomi dan POCO
Pemisahan dengan POCO sebagai brand independen dilakukan pada Januari 2021. Xiaomi dan POCO beroperasi dengan strategi dan pendekatan yang berbeda meskipun masih berbagi infrastruktur seperti layanan purna jual, manufaktur, serta quality control.
POCO menargetkan komunitas subkultur, menarget Gen Z yang ingin tampil beda. POCO juga berencana untuk membangun 10 POCO Store di berbagai kota di Indonesia.