Varian Omicron Muncul, Bos Nissan Khawatir Krisis Chip Terus Berlanjut

Selasa, 30 November 2021 - 09:18 WIB
loading...
Varian Omicron Muncul, Bos Nissan Khawatir Krisis Chip Terus Berlanjut
Bos mobil Nissan melihat tekanan krisis chip global makin tak menentu setelah peneliti menemukan varian Covid-19 yang lebih ganas, Omicron. Foto/dok
A A A
TOKYO - Bos mobil Nissan melihat tekanan krisis chip global makin tak menentu setelah peneliti menemukan varian Covid-19 yang lebih ganas, Omicron. Seperti diketahui, hampir semua perangkat elektronik juga menggunakan chipset sehingga permintaan terus melonjak di tengah menurunnya produksi akibat pandemi.

Bos Nissan Makoto Uchida mengatakan, terlalu dini untuk mengatakan kapan pengiriman chip normal. Kendati begitu, produksi mobil listrik akan tetap dilanjutkan sambil menunggu pasokan chip lancar.



"Saya tidak bisa memberikan tanggalnya. Varian baru ini bisa menambah tekanan, jadi seberapa baik kita bereaksi akan menjadi sangat penting," katanya kepada BBC, Selasa (30/11/2021).

Beberapa pabrik mobil dan elektronik harus tutup sementara ketika pandemi pertama kali menyerang pada tahun 2020. Kondisi ini mengarah ke backlog dalam produksi microchip yang juga dikenal sebagai semikonduktor.

Dampaknya diperburuk oleh melonjaknya permintaan, karena orang-orang yang bekerja dari rumah membutuhkan laptop, tablet, dan webcam untuk membantu mereka melakukan pekerjaan mereka.

"Kami memiliki kekurangan semikonduktor sebagai industri dan bagaimana kami pulih dari itu sangat penting," kata Uchida kepada BBC.



Komentar Mr Uchida datang ketika Nissan mengumumkan strategi elektrifikasi kendaraan, yang mencakup 23 model mobil listrik pada tahun 2030. Ambisi untuk pasar Eropa pada tahun 2026, yang 75% dari penjualan perusahaan Eropa akan menjadi kendaraan listrik.

Selain Eropa, Nissan juga memasang target ambisius untuk penjualan mobil listrik di China dan AS. Nissan berharap bahwa 40% dari mobil yang dijualnya di China akan menjadi mobil listrik atau hybrid pada tahun 2026. Target yang sama juga ditetapkan di AS pada tahun 2030.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1756 seconds (0.1#10.140)