Telkomsel Uji Drone Logistik Beehive untuk Kirim Alat Medis Antar Pulau
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beehive Drones melakukan uji coba operasional pesawat tanpa awak antar pulau dan daerah terpencil untuk last-mile delivery di Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada akhir Oktober 2021.
Aktivitas uji coba ini merupakan bagian dari rangkaian rencana Beehive Drones sebagai penyedia sistem logistik obat-obatan untuk masyarakat di pulau dan daerah terpencil.
Kegiatan uji coba ini dilakukan berkat kerja sama Beehive Drones dengan Tinc ( Telkomsel Innovation Center ), Departemen Teknik Transportasi Laut ITS, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Kabupaten Sumenep.
Mengapa Madura? Ternyata, Kabupaten Sumenep memiliki sejumlah gugusan pulau kecil yang sangat membutuhkan sistem logistik terpadu. Selama ini, kebutuhan logistik di gugusan pulau tersebut dilayani oleh kapal. Akan tetapi, kapal tidak selalu siap memasok kebutuhan logistik setiap dibutuhkan.
Beehive Drones berusaha menyediakan pesawat tanpa awak yang mengirimkan suplai medis sebagai solusi efektif dan efisien bagi kebutuhan daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan moda distribusi konvensional.
Uji coba Beehive Drones ini jadi aktivitas pertama pesawat tanpa awak yang mengirimkan suplai medis antar pulau dan daerah sulit dijangkau. Targetnya, pesawat tanpa awak untuk kebutuhan logistik medis tersebut bisa dioperasikan di semester pertama 2022.
Proyeksi Kebutuhan Logistik dan Medis
Wacana drone sebagai solusi sistem logistik sudah dibicarakan beberapa tahun belakangan. Hanya saja, persoalan regulasi dan kesiapan terkait wilayah udara Indonesia masih menjadi hambatan.
CEO Beehive Drones Albertus Gian Dessayes mengatakan, uji coba di Sumenep merupakan momen penting bagi perusahaan dan juga bagi lanskap penyedia layanan sistem penerbangan drone di Indonesia.
Sedangkan bagi sistem logistik Indonesia, drone adalah jawaban praktis atas permasalahan last-mile delivery. Distribusi konvensional jadi lebih bisa terbantu karena drone memberikan kecepatan waktu antar dan kepraktisan sistem distribusi.
Kabupaten Sumenep yang terdiri sejumlah pulau kecil, mengandalkan moda transportasi laut untuk berbagai aktivitas mobilitas. Beehive Drones juga akan mengandalkan kapal laut dalam alur logistik last-mile delivery.
Kapal laut akan sangat berguna sebagai moda transportasi antar pulau besar di area Sumenep. Menurut Gian, tindakan ini juga sebagai pernyataan bahwa inovasi teknologi drone bukan berarti mematikan moda logistik lain. ”Justru, inovasi teknologi drone tetap membutuhkan kolaborasi dengan moda
transportasi konvensional,” ujarnya.
Dengan alasan tersebut, Beehive Drones juga melakukan kolaborasi dengan Departemen Teknik Transportasi Laut ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) yang memiliki pemahaman mumpuni tentang moda transportasi laut.
Vice President Business Development Telkomsel Jockie Heruseon menambahkan, inisiatif yang dijalankan bersama Beehive Drones ini merupakan salah satu contoh perwujudan komitmen Tinc untuk dapat berkolaborasi dengan startup Tanah Air dalam menghadirkan solusi digital inovatif yang dapat memecahkan permasalahan di tengah-tengah masyarakat.
”Pemanfaatan teknologi pesawat tanpa awak yang dilakukan bersama Beehive Drones untuk kebutuhan logistik menghadirkan solusi untuk membantu masyarakat di area-area yang sulit terjangkau,” ujar Jockie.
Ia menambahkan, Telkomsel melalui Tinc membuka peluang untuk berkolaborasi dengan startup Tanah Air untuk dapat menghadirkan solusi bagi masyarakat Indonesia.
Aktivitas uji coba ini merupakan bagian dari rangkaian rencana Beehive Drones sebagai penyedia sistem logistik obat-obatan untuk masyarakat di pulau dan daerah terpencil.
Kegiatan uji coba ini dilakukan berkat kerja sama Beehive Drones dengan Tinc ( Telkomsel Innovation Center ), Departemen Teknik Transportasi Laut ITS, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Kabupaten Sumenep.
Mengapa Madura? Ternyata, Kabupaten Sumenep memiliki sejumlah gugusan pulau kecil yang sangat membutuhkan sistem logistik terpadu. Selama ini, kebutuhan logistik di gugusan pulau tersebut dilayani oleh kapal. Akan tetapi, kapal tidak selalu siap memasok kebutuhan logistik setiap dibutuhkan.
Beehive Drones berusaha menyediakan pesawat tanpa awak yang mengirimkan suplai medis sebagai solusi efektif dan efisien bagi kebutuhan daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan moda distribusi konvensional.
Uji coba Beehive Drones ini jadi aktivitas pertama pesawat tanpa awak yang mengirimkan suplai medis antar pulau dan daerah sulit dijangkau. Targetnya, pesawat tanpa awak untuk kebutuhan logistik medis tersebut bisa dioperasikan di semester pertama 2022.
Proyeksi Kebutuhan Logistik dan Medis
Wacana drone sebagai solusi sistem logistik sudah dibicarakan beberapa tahun belakangan. Hanya saja, persoalan regulasi dan kesiapan terkait wilayah udara Indonesia masih menjadi hambatan.
CEO Beehive Drones Albertus Gian Dessayes mengatakan, uji coba di Sumenep merupakan momen penting bagi perusahaan dan juga bagi lanskap penyedia layanan sistem penerbangan drone di Indonesia.
Sedangkan bagi sistem logistik Indonesia, drone adalah jawaban praktis atas permasalahan last-mile delivery. Distribusi konvensional jadi lebih bisa terbantu karena drone memberikan kecepatan waktu antar dan kepraktisan sistem distribusi.
Kabupaten Sumenep yang terdiri sejumlah pulau kecil, mengandalkan moda transportasi laut untuk berbagai aktivitas mobilitas. Beehive Drones juga akan mengandalkan kapal laut dalam alur logistik last-mile delivery.
Kapal laut akan sangat berguna sebagai moda transportasi antar pulau besar di area Sumenep. Menurut Gian, tindakan ini juga sebagai pernyataan bahwa inovasi teknologi drone bukan berarti mematikan moda logistik lain. ”Justru, inovasi teknologi drone tetap membutuhkan kolaborasi dengan moda
transportasi konvensional,” ujarnya.
Dengan alasan tersebut, Beehive Drones juga melakukan kolaborasi dengan Departemen Teknik Transportasi Laut ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) yang memiliki pemahaman mumpuni tentang moda transportasi laut.
Vice President Business Development Telkomsel Jockie Heruseon menambahkan, inisiatif yang dijalankan bersama Beehive Drones ini merupakan salah satu contoh perwujudan komitmen Tinc untuk dapat berkolaborasi dengan startup Tanah Air dalam menghadirkan solusi digital inovatif yang dapat memecahkan permasalahan di tengah-tengah masyarakat.
”Pemanfaatan teknologi pesawat tanpa awak yang dilakukan bersama Beehive Drones untuk kebutuhan logistik menghadirkan solusi untuk membantu masyarakat di area-area yang sulit terjangkau,” ujar Jockie.
Ia menambahkan, Telkomsel melalui Tinc membuka peluang untuk berkolaborasi dengan startup Tanah Air untuk dapat menghadirkan solusi bagi masyarakat Indonesia.
(dan)