Jelang Audit, Ridwan Kamil Paparkan Progres Vaksinasi COVID-19 ke BPK

Senin, 11 Oktober 2021 - 20:11 WIB
loading...
Jelang Audit, Ridwan Kamil Paparkan Progres Vaksinasi COVID-19 ke BPK
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil melaporkan progress pelaksanaan program vaksinasi dan pendidikan vokasi kepada Kepala Perwakilan BPK RI Jabar, Agus Khotib di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (11/10/2021). Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) akan melaksanakan audit terkait pelaksanaan program vaksinasi tahun anggaran (TA) 2021 di Provinsi Jawa Barat.

Berkaitan dengan hal tersebut, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil melaporkan progress pelaksanaan program vaksinasi kepada Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Jabar, Agus Khotib dalam dalam Entry Meeting Pemeriksaan BPK Perwakilan Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (11/10/2021).


Selain melaporkan progress pelaksanaan vaksinasi, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu juga menyampaikan laporan penyelenggaraan pendidikan vokasi berbasis kerja sama industri dan dunia kerja kepada BPK.

Dalam kesempatan itu, Kang Emil menyebut bahwa kecepatan vaksinasi harian di Jabar menjadi yang paling tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) per 7 Oktober 2021, kecepatan rata-rata vaksinasi harian di Jabar sudah mencapai 273.675 dosis per hari.

Sedangkan realisasi vaksinasi Jabar per 10 Oktober 2021 adalah 26.703.228 dosis. Untuk mencapai target herd immunity pada 31 Desember, Jabar masih harus meningkatkan kecepatan rata-rata penyuntikan menjadi 589.728 dosis per hari.



"Karena kami penduduknya paling besar dibandingkan Jakarta. Kemudian fasilitas pusat ngumpulnya di sana, dikasih vaksinnya sama. Kalau vaksin kita mau selesai sesuai target di Desember, kami butuh 15 juta dosis vaksin per bulan," ujar Kang Emil.

"Sampai Oktober baru dikasih 30 juta dari seharusnya dikasih 75 juta vaksin. Kalau vaksinnya 15 juta dan kecepatan kami 500.000 per hari dapat kekejar. Realitanya, kami tidak dapat 15 juta per bulan, kami pernah tes sampai 450.000-an dalam sehari," sambung Kang Emil.

Kang Emil mengatakan, ke depan, vaksinasi akan difokuskan di wilayah aglomerasi seperti Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) dan Bandung Raya. Di Bodebek, vaksinasi difokuskan di Kabupaten Bogor. Sedangkan di Bandung Raya, daerah yang menjadi perhatian Pemprov Jabar adalah Kabupaten Bandung Barat.

"Sekarang kami ditargetkan aglomerasi dulu. Bodebek dan Bandung Raya," kata Kang Emil.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1824 seconds (0.1#10.140)