LAPAN Sebut Banjir di Sulawesi Efek Front dan Taifun Chanthu

Selasa, 14 September 2021 - 20:42 WIB
loading...
LAPAN Sebut Banjir di...
LAPAN sebut banjir di Sulawesi akibat Front dan Taifun Chanthu. FOTO Ilustrasi/ DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), menganalisis penyebab banjir di Sulawesi Utara yang terjadi 11 September lalu.

Banjir Sulawesi ini disebut karena efek Front dan Taifun Chanthu, demikian dikutip dari unggahan Instagram LAPAN, Selasa (14/9/2021).

LAPAN menjelaskan bahwa peningkatan intensitas hujan di Sulawesi telah terjadi sejak 5 September 2021. Hal ini karena efek pemanasan suhu permukaan laut (SPL) di Laut Maluku sebelah timur Sulawesi.

Interaksi antara SPL yang menghangat dan angin Monsun dari tenggara menimbulkan front hangat yang berperan dalam membentuk dan mengonsentrasikan awan-awan konvektif di Sulawesi, khususnya di bagian utara.

Front sendiri adalah istilah yang menunjukkan pertemuan dua massa udara berbeda.

Selain itu, pembentukan dua siklon tropis Concon dan Chanthu di sekitar Filiphina juga berperan dalam memperkuat sirkulasi angin tenggara yang melintas di atas Sulawesi.

Dukungan kelembapan yang dihasilkan dari menghangatnya SPL dan penguatan angin menjadi faktor penyebab hujan turun secara kontinu sejak 8-11 September sehingga banjir yang meluas di Sulawesi utara.

Berdasarkan prediksi SADEWA-Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer, hujan di Sulawesi bagian utara dari Palu hingga Manado akan terjadi secara persisten pada 15 September 2021 karena anomali penguatan angin baratan dari Kalimantan Timur yang dapat menghasilkan badai atau cuaca ekstrem

Untuk itu, LAPAN mengimbau masyarakat di wilayah tersebut dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan longsor pada 2-3 hari mendatang.

Dikabarkan sebelumnya, rangkaian banjir terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi bagian utara, seperti Luwu dan Bolaang Mongondow, sejak 11 September 2021.

Banjir di wilayah tersebut terus meluas, menyebabkan 982 warga terdampak dan merendam lebih dari 800 hektar area persawahan dan tambak.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Diselimuti Jutaan Telur...
Diselimuti Jutaan Telur Raksasa, Gunung Berapi Bawah Laut Purba Ditemukan
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
Gunung Berapi di Alaska...
Gunung Berapi di Alaska Akan Meletus Dahsyat, Ini Tanda-tandanya
7 Kota dengan Suhu Terpanas...
7 Kota dengan Suhu Terpanas di Dunia yang Bikin Kulit Terasa Terpanggang
Gempa Myanmar Hancurkan...
Gempa Myanmar Hancurkan Kota Purba di Mandalay
Peta Geologi Bumi dengan...
Peta Geologi Bumi dengan Lempeng Tektonik Terbaru Diterbitkan
Teknologi Penerjemah...
Teknologi Penerjemah AI DeepSeek Bantu Misi Penyelamatan di Myanmar
Racun di Danau Laguna...
Racun di Danau Laguna Verde Diklaim seperti Air di Mars
Lautan Pertama di Bumi...
Lautan Pertama di Bumi yang Tidak Berwarna Biru Ditemukan
Rekomendasi
Pertokoan di Malang...
Pertokoan di Malang Kebakaran, Sejumlah Kendaraan Hangus
MUI Jakut Dukung Polisi...
MUI Jakut Dukung Polisi Jaga Kamtibmas di Wilayah Pelabuhan Tanjung Priok
3 Langkah Rusia untuk...
3 Langkah Rusia untuk Merebut Crimea dari Ukraina, Apa Saja?
Berita Terkini
Diselimuti Jutaan Telur...
Diselimuti Jutaan Telur Raksasa, Gunung Berapi Bawah Laut Purba Ditemukan
6 jam yang lalu
Apa Itu Rumah Modular?...
Apa Itu Rumah Modular? Smart Cottage LG yang Jadi Tempat Tinggal Masa Depan Berteknologi Canggih
7 jam yang lalu
AI Jadi Kunci LG untuk...
AI Jadi Kunci LG untuk Menguasai Pasar Peralatan Rumah Tangga di Asia
8 jam yang lalu
Meta Gunakan AI untuk...
Meta Gunakan AI untuk Deteksi Umur Pengguna di Bawah Umur
23 jam yang lalu
YouTube Akan Terjemahkan...
YouTube Akan Terjemahkan Bahasa secara Otomatis dengan AI
1 hari yang lalu
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
2 hari yang lalu
Infografis
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Termasuk Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved