DANA Ingin Permudah Asisten Rumah Tangga Kirim Uang ke Keluarga di Kampung

Rabu, 25 Agustus 2021 - 21:05 WIB
loading...
DANA Ingin Permudah Asisten Rumah Tangga Kirim Uang ke Keluarga di Kampung
DANA berharap ART migran digaji melalui platform mereka karena banyak yang belum memiliki rekening bank. Foto: dok DANA
A A A
JAKARTA - Pekerja sektor informal mencapai 78,14 juta atau sekitar 60% dari total jumlah tenaga kerja Indonesia (data Badan Pusat Statistik, Februari 2021).

Namun, rendahnya literasi di bidang keuangan dan teknologi digital membuat pekerja informal khususnya ART kesulitan mensejahterahkan keluarga. Seperti mengirim uang.



Menggandeng DANA, Women's World Banking melakukan penelitian pengujian lapangan, dan mengembangkan solusi untuk mempromosikan pengiriman uang sebagai contoh transaksi yang dapat diaplikasikan di kalangan pekerja domestik migran.

Program ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan digital bagi pekerja rumah tangga. Juga, agar para pemberi kerja – yang sudah menjadi pengguna DANA – memanfaatkan DANA sebagai media melakukan pembayaran gaji untuk asisten rumah tangga mereka. Sekaligus mengedukasi asisten rumah tangga untuk mengirimkan uang kepada keluarga di rumah melalui DANA.

”Kami ingin menanamkan bahwa dompet digital mudah digunakan oleh siapapun, termasuk oleh para ART dan mereka bisa membantu keluarga lewat transaksi nontunai aman dan nyaman,” beber Monita Moerdani, Chief Marketing Officer DANA.

Menurut Monita, program tersebut melibatkan kedua ART maupun pemberi kerja. ”Meningkatkan literasi keuangan digital butuh keterlibatan seluruh pihak. Termasuk dari para pemberi kerja,” beber Monita.

Berdasarkan penelitian Women's World Banking, sebagian besar gaji pekerja domestik migran (ART) dibayar tunai setiap bulan, dengan jumlah berkisar antara Rp1,5 - 2,2 juta per bulan (USD140 - USD150).

”Banyak dari mereka yang belum memiliki rekening bank dan meminta pemberi kerja untuk mengirimkan 50%-75% dari gaji mereka langsung ke keluarga mereka. Kemudian menyimpan sisanya dalam bentuk tunai untuk penggunaan pribadi,” beber Christina Maynes, Regional Director SEA Women's World Banking.

“Seiring meningkatnya layanan keuangan digital di seluruh Asia Tenggara, hambatan signifikan terhadap inklusi keuangan perempuan masih terjadi di Indonesia,” ia menambahkan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2056 seconds (0.1#10.140)