Sarah Gilbert Penemu Vaksin Covid-19 yang Tak Dipatenkan

Minggu, 15 Agustus 2021 - 20:05 WIB
loading...
Sarah Gilbert Penemu...
Sarah Gilbert Penemu Vaksin Covid-19 yang dikembang AstraZeneca. FOTO/ IST
A A A
NEW YORK - Sarah Gilbert merupakan tokoh penting di balik penemuan vaksin Covid AstraZeneca yang kini mulai banyak digunakan masyarakat global. Dia rela melepaskan hak paten atas vaksin Covid yang dia kembangkan bersama Oxford-AstraZeneca

Seperti dilansir dari berbagai sumber, Pandemi Covid-19 membuat banyak pihak berlomba menemukan vaksin yang ampuh untuk melawan wabah asal China tersebut. Kini, para ilmuwan telah berhasil mengembangkan sejumlah vaksin yang diharapkan dapat melindungi manusia dari serangan virus corona baru.

Salah satu vaksin yang cukup masyhur saat ini adalah yang dikembangkan oleh AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford, Inggris. Pengembangan vaksin tersebut diprakarsai oleh Sarah Gilbert.

Sarah Gilbert lahir di Kota Kettering, Northamptonshire, Inggris, 59 tahun silam. Ilmuwan perempuan penyandang gelar profesor di Universitas Oxford itu adalah ahli vaksin yang mengkhususkan diri dalam pengembangan vaksin melawan influenza dan patogen virus yang sedang berkembang.

Dalam profilnya di laman resmi Departemen Kesehatan Nuffield di Universtas Oxford, pemilik nama lengkap Sarah Catherine Gilbert itu juga tercatat sebagai salah satu pendiri Vaccitech. Vaccitech adalah perusahaan startup yang mengembangkan vaksin baru menggunakan vektor virus nonreplikasi Chimpanzee Adenovirus Oxford (ChAdOx) dan Modified Vaccinia Ankara (MVA).

Sarah Gilbert memimpin pengembangan dan pengujian vaksin flu universal, yang menjalani uji klinis pada 2011. Pada awal 2020, Gilbert membaca berita tentang empat orang di China yang menderita pneumonia aneh—yang kemudian dikenal sebagai Covid-19. Dalam waktu dua minggu saja, dia memprakarsai perancangan sebuah vaksin di Oxford untuk melawan virus baru itu.

Sarah Gilbert menghabiskan waktu berjam-jam di laboratorium. Setiap hari, dia bangun jam 4 pagi dan bekerja sampai larut malam.

Pada 30 Desember 2020, vaksin corona AstraZeneca yang Sarah Gilbert kembangkan bersama dengan Oxford Vaccine Group telah disetujui untuk digunakan di Inggris. Pada Februari lalu, penggunaan vaksin itu pun disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tahun ini, Sarah Gilbert dianugerahi gelar kebangsawanan Dame Commander of the Most Excellent Order of the British Empire (DBE) dari Kerajaan Inggris, atas jasanya pada ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat.

Pada tahun ini pula, perempuan itu juga dianugerahi Penghargaan Putri Asturias untuk kategori penelitian ilmiah.

Di luar semua prestasi itu, ada satu keunggulan lain yang dimiliki Sarah Gilbert: rasa kemanusiaan yang tinggi. Dia rela melepaskan hak paten atas vaksin Covid yang dia kembangkan bersama Oxford-AstraZeneca.

Sudah menjadi rahasia umum, hak paten menjadi rebutan para kapitalis untuk meraup pundi-pundi uang dengan sebanyak-banyaknya. Dengan hak paten atas vaksin Covid, seorang ilmuwan bisa menjadi superkaya.

Namun, Sarah Gilbert mengesampingkan ambisi semacam itu. Dia lebih memilih untuk tidak mengklaim semua hak kekayaan intelektual atas vaksin temuannya. Sarah Gilbert berharap, dengan cara begitu harga vaksin bisa murah sehingga dapat diakses seluruh lapisan masyarakat.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Satu Lagi Varian Baru...
Satu Lagi Varian Baru Virus Corona Bikin Was-was Ahli Kesehatan
CIA Punya Bukti Covid-19...
CIA Punya Bukti Covid-19 Berasal dari Bocornya Laboratorium di China
Wuhan Resmi Bebas dari...
Wuhan Resmi Bebas dari Covid-19, Ini Datanya
China Tegaskan Tidak...
China Tegaskan Tidak Ada Penyakit Menular Baru setelah Covid-19
Sama-sama dari China,...
Sama-sama dari China, Ahli Pastikan HMPV Berbeda dengan Covid-19
Apa itu Virus HMPV yang...
Apa itu Virus HMPV yang Merebak di China, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Ilmuwan Ungkap Hewan...
Ilmuwan Ungkap Hewan Penyebar Pandemi ke Manusia Berikutnya
China Deteksi Keberadaan...
China Deteksi Keberadaan Kutu yang Menyebarkan Virus seperti Covid-19
Bakal Hancurkan Ekonomi...
Bakal Hancurkan Ekonomi Dunia, Virus Pengganti Covid-19 Diklaim Meletus 2025
Rekomendasi
Chandra Asri dan Glencore...
Chandra Asri dan Glencore Resmi Kuasai Kilang Shell Singapura Senilai Rp4,2 Triliun
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak
Ikut Pertamina UMK Academy,...
Ikut Pertamina UMK Academy, Produk UMKM Bisa Go Global
Berita Terkini
ChatGPT Tambah 1 Juta...
ChatGPT Tambah 1 Juta Pengguna Baru dalam Satu Jam setelah Tren Studio Ghibli
13 jam yang lalu
Spesifikasi dan Harga...
Spesifikasi dan Harga Google Pixel 9a, HP Terjangkau Kaya Fitur AI yang Tidak Masuk Indonesia
17 jam yang lalu
5 Ikan Paling Beracun...
5 Ikan Paling Beracun di Dunia, Sekali Sentuh Nyawa Melayang!
1 hari yang lalu
Dari Tren Ghiblifying...
Dari Tren Ghiblifying hingga Gemini 2.5 Pro, Ini 4 Tren Teknologi Terpopuler di Lebaran 2025
1 hari yang lalu
Robot Humanoid China...
Robot Humanoid China bisa Gunting Rambut, Sambut Tamu Hotel, hingga Jualan Mobil
1 hari yang lalu
Bikin Status WhatsApp...
Bikin Status WhatsApp Makin Ekspresif dengan Musik! Ini Caranya!
1 hari yang lalu
Infografis
8 Tanda Orang yang Mendapatkan...
8 Tanda Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar, Apa Saja?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved